Peneliti Dibikin Bingung, Mayat Pria Ini Tiba-Tiba Berubah Jadi Mumi Hanya dalam 16 Hari
Mumifikasi alami adalah proses yang memerlukan waktu dan biasanya memakan waktu beberapa minggu hingga 6-12 bulan.
Mumifikasi alami adalah proses yang memerlukan waktu dan biasanya memakan waktu beberapa minggu hingga 6-12 bulan.
Peneliti Dibikin Bingung, Mayat Pria Ini Tiba-Tiba Berubah Jadi Mumi Hanya dalam 16 Hari
Sebuah penemuan yang sangat langka telah terjadi di Bulgaria, di mana seorang pria ditemukan dalam kondisi yang disebut sebagai "tahap mumifikasi lengkap" hanya 16 hari setelah terakhir kali terlihat hidup.
Sumber: IFL Science
-
Apa temuan mengejutkan tentang mumi? Dr. Chris Rynn membuat gambar tiga dimensi tengkorak dari salah satu mumi koleksi Museum Perth dan menemukan fakta mengejutkan, sosok mumi itu yang dikira berasal dari Mesir itu adalah seorang perempuan yang berasal dari wilayah yang saat ini disebut Sudan.
-
Siapa yang menemukan mumi? Mumi perempuan itu ditemukan selama ekspedisi arkeologi tahun 1935 di Deir el-Bahari dekat Luxor.
-
Bagaimana kondisi mumi saat ditemukan? “Mumi itu berada dalam kondisi cukup baik, dengan jaringan lunak, kulit, pakaian dan barang-barang yang masih utuh,“ kata ilmuwan, seperti dilansir laman Ancient Origins.
-
Siapa yang menemukan kepala mumi? Dilansir dari IFL Science, kepala mumi itu ditemukan oleh seorang pria yang sedang membersihkan rumah saudara laki-lakinya yang telah meninggal.
-
Apa yang ditemukan di dalam mumi? Di dalam tubuh lima mumi, ditemukan telur cacing pita dalam jumlah besar di ususnya, yang kemungkinan besar berasal dari pola makan daging mentah.
Para penulis laporan menggambarkan kejadian langka ini dengan mengatakan bahwa otak, isi perut, dan organ-organ lain dari pria yang sudah meninggal tersebut telah menyusut menjadi “massa tanpa struktur”. Kejadian ini menjadi perdebatan para peneliti karena mumifikasi alami biasanya memerlukan waktu hingga satu tahun untuk terjadi, namun dalam kasus ini, prosesnya berlangsung sangat cepat.
Sumber: IFL Science
Kecanduan Alkohol
Kisah dimulai ketika mayat pria tersebut ditemukan di samping jalur kereta api di Sofia pada tanggal 3 September. Setelah penyelidikan, polisi mengonfirmasi bahwa mayat itu adalah seorang pria berusia 34 tahun dan memiliki riwayat peminum alkohol. Yang mengejutkan adalah ia terakhir kali terlihat hidup pada tanggal 16 Agustus, hanya lebih dari dua minggu sebelum penemuan tubuhnya yang sudah menjadi mumi.
Gambaran kondisi mayat yang sudah menjadi mumi ini adalah sesuatu yang luar biasa. Penulis penelitian ini mengungkapkan bahwa “permukaan kulitnya mengeras dan kasar, menunjukkan warna mulai dari coklat yang terang hingga gelap.”
Foto: Ilustrasi (Kobzev Dmitry/Shutterstock.com)
"Pemeriksaan internal tubuh menunjukkan bahwa organ-organ dalam di rongga tengkorak, rongga dada, dan perut telah membusuk menjadi massa kering berwarna hitam kecoklatan."
Peneliti
Sumber: IFL Science
Hal yang membingungkan para peneliti adalah bahwa mumifikasi alami adalah proses yang memerlukan waktu dan biasanya memakan waktu beberapa minggu hingga 6-12 bulan. Transformasi yang terjadi seperti itu biasanya hanya mungkin terjadi di bawah kondisi panas dan kekeringan ekstrem, dengan suhu siang hari tidak lebih rendah dari 30 derajat Celsius dan kelembaban rata-rata tetap di bawah 50 persen.
Sumber: IFL Science
Tingkat radiasi matahari sekitar 600 Watt per meter persegi juga diperlukan agar mumifikasi alami dapat terjadi, sementara kecepatan angin sekitar 32 kilometer per jam juga diperlukan untuk membantu mempercepat proses tersebut. Ketika semua kondisi ini terpenuhi, baru ada kemungkinan mayat bisa mengering dengan cepat sehingga memperlambat proses dekomposisi, dan mengarah pada mumifikasi.Namun, selama 16 hari antara kematian pria tersebut dan penemuan mayatnya yang sudah menjadi mumi itu, suhu di Sofia bervariasi antara 16 hingga 33 derajat Celsius, sehingga berada di luar rentang yang diperlukan untuk proses mumifikasi alami. Kelembaban relatif sebesar 52 persen, dan radiasi matahari rata-rata hanya sekitar 257,9 Watt per meter persegi.
Kecepatan angin juga jauh di bawah nilai yang diperlukan agar mumifikasi alami dapat terjadi, meskipun para penulis berspekulasi bahwa kereta yang lewat mungkin telah membantu menciptakan kondisi berangin yang dapat berkontribusi pada penguapan cairan dari tubuh.
Secara keseluruhan, cuaca di Sofia selama dua pekan terakhir di bulan Agustus kemarin jelas bukan cuaca yang cocok untuk proses mumifikasi, yang membuatnya agak sulit untuk menjelaskan bagaimana pria itu bisa menjadi begitu kering dan keras ketika seharusnya sudah membusuk.
Penemuan ini turut mengundang banyak pertanyaan dan tetap menjadi misteri. Apakah mungkin ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi mumifikasi ini dengan cepat? Penemuan ini menyoroti betapa kompleksnya fenomena alami yang tak terduga ini.
Sumber: IFL Science