1800 Tahun Lalu Tentara Mesir Menulis Surat untuk Ibunya, Isinya Sangat Menyentuh
Pesan dalam surat itu sangat menyentuh, seperti yang ditemukan pada surat-surat di zaman modern yang ditulis para tentara untuk keluarganya.
Pada 2012 lalu, seorang kandidat doktoral di Universitas Rice, Grant Adamson bisa memecahkan surat berusia 1800 tahun yang ditulis tentara Mesir bernama Aurelius Polion, yang bertugas di legiun Romawi sebagai relawan.
Pesan dalam surat itu sangat menyentuh, seperti yang ditemukan pada surat-surat di zaman modern yang ditulis para tentara untuk keluarganya.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Mengapa para arkeolog mempelajari makam ini? Wali kota Corinaldo Gianni Aloisi mengatakan temuan tambahan di pekuburan Nevola semakin menunjukkan pentingnya area tersebut dan mungkin "memungkinkan kita untuk mengenal, dan mungkin menulis ulang, sejarah koleksi kita."
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Mengapa penggalian arkeologi ini dianggap penting? "Situs ini memiliki (peninggalan) arkeologi yang luar biasa dan memudahkan kita mendapatkan pemahaman seperti apa kehidupan orang-orang yang menempati negeri ini pada abad ketujuh."
Surat tersebut ditulis dalam aksara Yunani, dan menceritakan tentang bagaimana dia (diperkirakan yang bertugas di Provinsi Pannonia kuno, di daerah Hungaria barat dan Austria timur saat ini) sangat sedih karena tidak mendapat kabar dari keluarganya. Polion kemudian menceritakan bagaimana dia berusaha meninggalkan tugasnya untuk mengunjungi tanah air dan keluarganya.
Surat tersebut ditujukan khusus kepada ibunya.
"Aku berdoa ibu dalam keadaan sehat siang dan malam, dan aku selalu bersujud di hadapan semua dewa atas nama ibu. Aku tidak berhenti menulis kepada ibu, tetapi ibu tidak memikirkanku. Tetapi aku selalu menulis dan tidak berhenti memikirkan ibu dan ibu selalu ada di dalam hatiku. Tetapi ibu tidak pernah mengabarkan kesehatan ibu, bagaimana keadaan ibu. Aku mengkhawatirkan ibu karena meskipun ibu sering menerima suratku, ibu tidak pernah membalas suratku supaya aku tahu keadaan ibu," tulisnya, seperti dikutip dari Realm of History, Selasa (16/5).
Dalam surat itu, Polion juga menyinggung soal anggota keluarganya yang lain yaitu kakaknya yang juga tidak pernah membalas surat-suratnya.
Surat tersebut ditemukan lebih dari 100 tahun yang lalu oleh tim ekspedisi arkeologi yang dipimpin Bernard Grenfell dan Arthur Hunt. Surat ditemukan dekat sebuah kuil di kota kuno Tebtunis pada era Romawi di Fayyum, dekat sungai Nil, Mesir.
Yang cukup menarik, bagian belakang surat itu berisi instruksi untuk pembawa yang diminta untuk mengirimkan surat tersebut ke seorang veteran militer (yang mungkin bernama Acutius Leon). Veteran tersebut pada gilirannya diharapkan untuk meneruskan surat tersebut kepada keluarga Polion. Dengan kata lain, tampaknya terlepas dari layanan pos militer yang ada di Kekaisaran Romawi, Polion lebih mempercayai teman veterannya.
Menurut analisis Grant Adamson, surat tersebut sampai pada keluarga Polion mengingat surat ditemukan di tanah air Polion yaitu Mesir.
(mdk/pan)