Ilmuwan Rekonstruksi Suara Mumi Mesir Berusia 3.000 Tahun Pakai Alat Canggih, Dengarkan Rekamannya di Sini
Rekaman suara mumi tersebut bisa didengarkan di bagian terakhir artikel ini.
Rekaman suara mumi tersebut bisa didengarkan di bagian terakhir artikel ini.
-
Bagaimana ilmuwan meneliti suara misterius? Pada tahun 2020, para ilmuwan menggunakan data seismik dari EarthScope Transportable Array (ESTA) untuk mencoba menjelaskan suara-suara ledakan yang terdengar di sekitar AS, khususnya sejak tahun 2013.
-
Siapa sosok mumi berusia 2.700 tahun? Seorang ahli antropologi mengungkap siapa sosok mumi berusia 2.700 tahun yang awalnya dikira berasal dari Mesir.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di makam Mesir Kuno? Mereka berhasil menemukan makam seorang pejabat Mesir kuno dari pertengahan milenium pertama SM, yang dihiasi dengan kemewahan yang sangat mengesankan.
-
Dimana ditemukannya bukti awal mumifikasi Mesir kuno? Bukti-bukti ini termasuk pembungkus mumi berusia 6.300 tahun yang ditemukan di pemakaman Mesir kuno di situs Mostagedda, sekitar 320 kilometer di sebelah selatan Kairo.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Mesir? Arkeolog di Mesir temukan sisa-sisa bangunan kuno di Kafr El Sheikh yang digunakan oleh masyarakat Mesir kuno untuk mengamati langit dan bintang-bintang.
Ilmuwan Rekonstruksi Suara Mumi Mesir Berusia 3.000 Tahun Pakai Alat Canggih, Dengarkan Rekamannya di Sini
Berkat teknologi pencetak tiga dimensi (3D) yang sangat canggih, para peneliti sekarang bisa merekonstruksi suara mumi Mesir kuno berusia 3.000 tahun. Untuk pertama kalinya, masyarakat bisa mendengar suara orang yang hidup ribuan tahun lalu tersebut.
Menurut laporan New York Times, arkeolog membangkitkan kembali suara seorang pendeta Mesir bernama Nesyamun. Dalam rekaman tersebut, dia menyanyikan lagu pujian di kuil Karnak di Thebes, berdoa kepada dewi Mesir kuno seperti Nut yang kenala sebagai dewa langit dan surga.
Ketika Nesyamun meninggal, lagu pujiannya itu diabadikan di peti matinya bersama sebuah prasasti yang berbunyi, "Nesyamun, suara sejati". Namun seperti apa sebenarnya suara Nesyamun? Para ilmuwan tak sabar menemukan jawabannya.
Menurut studi yang diterbitkan Scientific Reports, tim peneliti di Inggris berhasil menciptakan kembali suara Nesyamun setelah tiga milenium. Tujuan utama adalah membangun kembali sistem vokal mumi tersebut. Beruntungnya, dalam proses mumifikasi pendeta Mesir itu, tenggorokan dan mulutnya masih utuh.
"Proses mumifikasi merupakan kunci di sini," kata ahli Mesir Universitas York Inggris dan salah satu penulis studi, Joann Fletcher, dikutip dari laman All That Interesting, Minggu (7/7).
Kualitas mumifikasi yang sangat bagus membuat bentuk sistem vokal mumi itu masih sangat bagus, tambah Fletcher. Para peneliti memindai mumi tersebut menggunakan CT-scanner untuk memproduksi gambar 3D tenggorokan mumi.
Gambar ini kemudian dicetak menggunakan pencetak 3D dan digabung dengan pangkal tenggorokan elektronik untuk merekonstruksi "suara yang keluar dari sistem vokalnya (mumi) ketika dia berada di dalam peti mati dan pangkal tenggorokkannya bisa dihidupkan lagi," kata ilmuwan suara Royal Holloway London dan anggota tim peneliti, David Howard.
Melalui cara tersebut, peneliti berhasil membangkitkan kembali suara Nesyamun.
Namun sejauh ini, mumi tersebut hanya bisa memproduksi satu bunyi yang mirip "ah" atau "eh". Tapi ada juga yang mendengarnya seperti suara lenguhan sapi "moo".
"Dia tentunya belum bisa berbicara saat ini," kata Howard.
Namun, lanjutnya, suatu hari ada kemungkinan mumi itu bisa berbicara atau memproduksi kata-kata. Rekonstruksi suara orang yang sudah mati ribuan tahun lalu dengan cara seperti ini baru pertama kali dilakukan. Ini merupakan langkah signifikan pertama untuk menciptakan ulang kosakata sonik lengkap dan membuat mumi tersebut bisa berbicara sepenuhnya.
Tim berharap bisa memodifikasi perangkat lunak komputer untuk memprediksi elemen suara seperti ukuran dan pergerakan lidah serta posisi rahangnya. Dengan demikian, para ilmuwan bisa menciptakan replika akurat dari pola bicara mumi tersebut.
Menurut arkeolog yang meneliti mumi Nesyamun, pendeta itu kemungkinan meninggal saat berusia 50-an tahun. Penyebab kematiannya diduga karena reaksi alergi akibat gigitan serangga di lidahnya. Ini dapat menjelaskan mengapa lidah mumi ini masih utuh terhubung ke lehernya tanpa pembusukan.
Dengar suara mumi di link di bawah ini: