4 Sentimen rakyat China terhadap AS dalam isu Laut China Selatan
4 sentimen rakyat China terhadap AS dalam sengketa Laut China Selatan
4 sentimen rakyat China terhadap AS dalam sengketa Laut China Selatan
-
Siapa saja yang terlibat dalam konflik Laut China Selatan? Tiongkok menggambarkan tuduhan tersebut "hanya kebohongan belaka", dan mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menutup mata terhadap "provokasi dan pelecehan" yang berulang kali dilakukan oleh Filipina.
-
Bagaimana Amerika Serikat berusaha mencampuri urusan dalam negeri China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring. "Ada hampir 200 juta penganut agama di China. Pemerintah China melindungi kebebasan beragama warga negara sesuai dengan hukum. Orang-orang dari semua kelompok etnis di China berhak sepenuhnya atas kebebasan beragama sebagaimana ditentukan oleh hukum," jelasnya.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Siapa yang China tuduh sebagai pelaku serangan siber terhadap negaranya? Kementerian Keamanan Nasional China menuduh kelompok hacker yang diduga didukung oleh militer Taiwan, yaitu Anonymous 64, melakukan serangan siber dengan tujuan sabotase antipropaganda terhadap sejumlah target di China.
-
Mengapa Amerika Serikat menuduh China melakukan genosida? Laporan AS mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu serta menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring.
-
Di mana sampah luar angkasa menghantam Stasiun Luar Angkasa China? “Modul inti Tianhe dari stasiun luar angkasa telah mengalami kehilangan sebagian pasokan daya akibat benturan dari sampah luar angkasa pada kabel daya di sayap panel surya,” ujar wakil direktur CMSA, Lin Xiqiang.
Kesal AS ikut campur isu Laut China Selatan, warga China rami-ramai buang iPhone
Netizen China buang iPhone karena kesal putusan pengadilan internasional mengenai Laut China Selatan. Alasan para netizen membuang ponsel pintar mereka karena Iphone adalah merek ponsel besutan Amerika Serikat (AS).
AS dianggap ikut campur dalam putusan pengadilan internasional terhadap Laut China Selatan. Oleh karenanya, para netizen ini kemudian memboikot semua produk buatan AS, salah satunya Iphone.
Diberitakan Asian Correspondent , Rabu (13/7), iPhone 6 telah dilarang penjualannya di China pada akhir bulan lalu. Meski demikian, Pengadilan Properti Intelektual Beijing masih memperbolehkan Apple untuk menjual barangnya di Negeri Tirai Bambu ini.
Beijing dengan tegas menolak adanya putusan dari pengadilan internasional terkait Laut China Selatan. Putusan Mahkamah Arbitrase Internasional di Den Haag mengatakan China bersalah sebab mengklaim wilayah Filipina dan beberapa negara ASEAN lainnya.
Penolakan China ini dibarengi dengan pernyataan mereka tidak mengklaim wilayah negara mana pun di Laut China Selatan. Pernyataan tidak setuju Beijing terhadap putusan tersebut bukan saja dari pemerintah, rakyat pun juga menyatakan ketidaksetujuannya.
Kelompok akademisi China kemudian membuat petisi yang ditandatangani lebih dari 20.000 orang.
Sentimen anti AS menguat, pria China pakai sepatu Nike dipukuli
Pengadilan Arbitrase Internasional sengketa Laut China Selatan menetapkan Beijing tidak memiliki hak atas klaim sembilan garis putus di wilayah kaya sumber daya alam itu. Merasa tidak terima, pemerintah Tiongkok menuding ada intevensi Amerika Serikat saat putusan 12 Juli lalu.
Publik China pun geram. Sentimen anti-Barat di Negeri Tirai Bambu meningkat drastis. Diberitakan Shanghaiist, seorang pria di Kota Dalian menyerang penumpang di kereta bawah tanah karena menggunakan sepatu merek Nike. Si pelaku pemukulan menuding korban simpatisan Amerika Serikat. Nike adalah sepatu olah raga buatan AS.
Penumpang lain di gerbong itu tidak melarai. Dari unggahan rekaman video, hanya ada satu wanita penumpang lain coba meredam situasi namun tak berhasil.
Seorang dengan tas berlogo Nike berusaha kabur karena berada di dekat aksi pemukulan. Insiden penyerangan ini direkam oleh sesama pengguna kereta, lalu diunggah ke Youtube.
Sebelumnya diberitakan, ratusan warga China sengaja merusak ponsel besutan AS, iPhone 6. Publik China kesal pada Negari Paman Sam yang dituding mempengaruhi putusan arbitrase internasional.
Berikut videonya:
Buntut campur tangan AS soal Laut China Selatan, warga China boikot KFC
Kekesalan rakyat Tiongkok atas hasil keputusan Arbitrase Internasional terkait Laut China Selatan yang berpihak pada gugatan Filipina masih belum mereda. Ratusan orang menggelar unjuk rasa besar-besaran, termasuk menyasar simbol-simbol Amerika Serikat.
Restoran cepat saji populer akhirnya jadi korban: Kentucky Fried Chicken. Gerai KFC di Hangzhou, Zhejiang, Changsa, Yangzhou, hingga Hunan mengalami boikot. Tak sekadar boikot, warga berunjuk rasa di halaman restoran memprotes keputusan arbitrase yang diduga hasil intervensi Negeri Paman Sam.
BBC melaporkan, Rabu (20/7), unjuk rasa menyasar KFC pertama kali digelar akhir pekan lalu di Provinsi Hebei. Warga, tidak jelas siapa penggeraknya, memasang banyak spanduk di halaman parkir KFC. "Ketika kau makan KFC, engkau kehilangan kehormatan nenek moyangmu," tulis spanduk itu.
KFC merupakan salah satu gerai cepat saji Amerika Serikat paling sukses di Tiongkok, dibuka di ratusan lokasi hanya dalam waktu satu dekade terakhir.
Boikot patriotik seperti yang menimpa KFC rupanya bukan barang baru. PAda 1919, banyak mahasiswa China mengajak warga memboikot barang-barang Jepang. Saat itu Perjanjian Versailles selepas Perang Dunia ke-1, memberikan sebagian wilayah Tiongkok, terutama di Manchuria, ke Kaisar Tokyo.
Demikian pula pada 2008, ratusan warga memboikot berbelanja di toko grosir Carrefour. Alasannya, pada upacara pembawaan obor di Paris, otoritas keamanan setempat dituding memberi kesempatan aktivis Tibet melakukan kampanye kemerdekaan dari China.
Keputusan Badan Arbitrase di Den Haag, Belanda, pada 12 Juli lalu menyatakan pemerintah Tiongkok tidak memiliki dasar hukum menetapkan sembilan garis putus-putus yang mengesankan 80 persen perairan Laut China Selatan sebagai wilayah mereka. Dengan demikian, Pemerintah Filipina yang mengajukan gugatan berhak melaut di sekitar Kepualuan Spratly yang direklamasi oleh tentara China.
Sejak munculnya putusan itu, sentimen anti-Barat di Negeri Tirai Bambu meningkat drastis. seorang pria di Kota Dalian menyerang penumpang di kereta bawah tanah karena menggunakan sepatu merek Nike. Si pelaku pemukulan menuding korban simpatisan Amerika Serikat. Nike adalah sepatu olah raga buatan AS. Dilaporkan pula ratusan warga China sengaja merusak ponsel besutan AS, iPhone 6 di beberapa kota.
Warga China kini keranjingan hancurkan iPhone
Dampak keputusan Pengadilan Arbitrase Internasional yang menyatakan China tak memiliki hak atas hukum laut China Selatan (LCS) ternyata berpengaruh pada dunia gadget Negeri Tirai Bambu.
Ya, tanggal 20 Juli kemarin banyak warga China yang ramai-ramai membanting iPhone mereka untuk mengkritik keputusan Pengadilan Arbitrase itu. Mengapa iPhone?
iPhone dianggap sebagai produk yang paling bisa menyalurkan kebencian warga China terhadap Filipina yang gugatannya atas perairan di LCS yang menjadi sengketa dengan China. Ya, iPhone adalah produk buatan Amerika Serikat yang notabene adalah sekutu Filipina yang juga diklaim ikut campur dalam masalah LCS.
Mengatasnamakan patriotisme, banyak warga China yang akhir-akhir ini ramai memvideokan aksi mereka membanting dan memecahkan iPhone lalu mengunggah video itu ke sosial media.
Berikut videonya:
Â
(mdk/pan)