5 Kota di negara ini terancam tenggelam, salah satunya di Indonesia
Di masa depan, beberapa kota akan tenggelam karena permukaan air laut naik efek pemanasan global. Inilah kota-kota tersebut:
Pemanasan global semakin gawat. Salah satu ancaman terbesar yang paling ditakuti adalah tenggelamnya kota-kota di seluruh dunia karena naiknya permukaan air laut, yang disebabkan oleh mencairnya es di kutub utara dan selatan. Debit air laut naik dan menutupi daratan di masa depan.
Para ilmuwan di Climate Central memperkirakan bahwa 275 juta orang di seluruh dunia akan tenggelam, karena pemanasan global. Beberapa kota di Asia akan paling terdampak oleh masalah ini.
-
Apa itu perubahan iklim? Menurut PBB, perubahan iklim adalah mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Pergeseran ini mungkin alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan fosil seperti batu bara, minyak dan gas.
-
Kapan Hari Fiksi Iklim Internasional diperingati? Even, ditetapkan peringatan khusus, yaitu Hari Fiksi Iklim Internasional setiap 20 April.
-
Apa penyebab utama perubahan iklim yang mengancam Indonesia? Lebih lanjut, Rheza menambahkan bahwa terjadinya perubahan iklim juga bersumber dari aktivitas umat manusia yang banyak menyumbang karbon dioksida yang menghasilkan efek gas rumah kaca."Sebenernya definisi dari perubahan iklim itu adalah akibat pada aktivitas dari manusia, terutama yang menggunakan sumber energi fosil," ujarnya seraya menambahkan, "Apalagi ditambah kita menghadapi emisi gas rumah kaca, gas rumah kaca itu contohnya karbon dioksida."
-
Bagaimana cara mengatasi perubahan iklim? Ada beberapa cara mengatasi perubahan iklim yang bisa dilakukan, di antaranya: Mengehmat Energi Salah satu cara mengatasi perubahan iklim adalah menghemat energi. Dengan menghemat energi, kita bisa mengurangi efek rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.
-
Bagaimana Paguyuban Asep Dunia dibentuk? Adapun grup Asep Dunia ini dibentuk secara tidak sengaja di Facebook tahun 2008 lalu. Ketika itu penggagas, Asep Iwan Gunawan membuat postingan untuk mencari nama Asep lainnya di lingkar pertemanan. Melihat respon yang antusias, dirinya kemudian berkomunikasi lebih lanjut dengan Asep-Asep di Facebook hingga lahir lah Paguyuban Asep. Paguyuban ini menjadi organisasi yang berdiri melalui pertemuan rutin, sejak 1 Agustus 2010, melalui inisiasi beberapa Asep lainnya.
-
Di mana kenaikan suhu global dapat menyebabkan meluasnya gurun pasir? Kenaikan suhu dapat menyebabkan gurun pasir meluas ke area yang sebelumnya subur. Ini mengurangi lahan yang tersedia untuk pertanian dan habitat alami, serta meningkatkan risiko kekeringan dan kelaparan.
Seperti dikutip The Guardian, berikut kota-kota yang akan tenggelam karena dampak pemanasan global:
Osaka, Jepang
Jepang sering menghadapi bencana seperti banjir yang disebabkan oleh perubahan iklim. Menurut The Guardian, kota pusat di Jepang ini akan tenggelam di masa depan. Kejadian ini tentu mengancam ekonomi lokal, dan penghuninya. Permukaan air laut akan naik dan menutupi daerah ini.
Osaka sudah memiliki jaringan pengawasan laut dan pertahanan pantai untuk memonitor tsunami, meskipun keefektifannya diperdebatkan setelah bencana tahun 2011.
“Dahulu, kami terfokus pada mengurangi penyebab pemanasan global, tetapi mengingat bahwa perubahan iklim tidak bisa dihindari, menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), kita sekarang mendiskusikan bagaimana menanggapi bencana alam,†kata Toshikazu Nakaaki dari biro lingkungan pemerintah kota Osaka.
“Kami mengantisipasi bahwa Osaka akan terpengaruh oleh bencana alam yang disebabkan perubahan iklim, tetapi kami belum menetapkan apa yang mungkin terjadi atau berapa banyak kegagalan finansial yang akan ditimbulkan. Bukannya kita berharap permukaan laut akan naik di beberapa titik di masa depan, tapi memang air laut sudah naik." kata dia.
Alexandria, Mesir
Di Corniche Alexandria, gelombang air laut perlahan-lahan naik di garis pantai. Tentu kondisi ini mengancam kota bersejarah itu. IPCC melaporkan bahwa pantai-pantai di sekitar Alexandria akan tenggelam bahkan dengan kenaikan permukaan laut 0,5 meter, sementara 8 juta orang akan mengungsi akibat banjir di Alexandria.
“Semua orang berpikir kita harus bertindak atas masalah ini 50 atau 80 tahun dari sekarang,†kata Hazem Hassan, seorang mahasiswa biologi kelautan di Universitas Alexandria yang berdekatan.
Pejabat setempat menjelaskan telah melakukan langkah penanggulangan. "Mesir menghabiskan 700 juta EGP (Rp 570 miliar) setiap tahun untuk melindungi pantai utara," kata Dr Magdy Allam, kepala Uni Ahli Lingkungan Arab, yang sebelumnya bagian dari kementerian lingkungan Mesir.
Allam menyebutkan dinding laut Mohammed Ali yang dibangun pada tahun 1830 sebagai perlindungan utama, serta blok beton yang melapisi garis pantai yang dirancang untuk menahan air banjir dari pemukiman penduduk. Tetapi para kritikus mengatakan bahwa ini jauh dari cukup.
"Ada penelitian yang menunjukkan bahwa kota kami adalah salah satu dari banyak permukiman manusia pesisir di seluruh dunia yang sebagian akan terendam pada 2070 jika tidak ada pencegahan," kata Ahmed Hassan, dari Save Alexandria Initiative, sebuah kelompok yang bekerja untuk meningkatkan kesadaran akan efek perubahan iklim.
Miami, Amerika Serikat
Salah satu kota di AS ini juga diprediksi tenggelam di masa depan. Di daerah Miami-Dade, ada banyak properti dekat pantai berisiko tenggelam hanya dalam 15 tahun ke depan.
Kekhawatiran juga muncul di pusat kota, di mana panitia pemungutan suara meminta pemilih untuk menyetujui obligasi "Miami Forever" dalam pemungutan suara November tahun lalu, yang mencakup USD 192 juta (Rp 2,7 triliun) untuk menambah pusat pompa, memperbaiki penyerapan dan menambah dinding laut.
“Kami memiliki kota yang sangat berharga, yang banyak orang suka dan mau berinvestasi saat ini, tetapi itu akan membutuhkan dana untuk melindunginya,†kata Ken Russell, wakil ketua komisi kota.
Shanghai, China
Pada tahun 2012, laporan dari tim ilmuwan Inggris dan Belanda menyatakan Shanghai sebagai kota paling rentan di dunia untuk tenggelam. Hal ini berdasarkan faktor-faktor seperti jumlah orang yang tinggal dekat dengan garis pantai, waktu yang dibutuhkan agar banjir surut, dan tindakan untuk mencegah banjir. Menurut proyeksi Climate Central, 17,5 juta orang mengungsi akibat naiknya air jika suhu global meningkat.
Prediksi ini menunjukkan bahwa sebagian besar kota bisa tenggelam, termasuk sebagian besar pusat kota, landmark seperti Lujiazui dan Bund, bandara, dan seluruh Pulau Chongming yang terpencil.
Sejak 2012, pemerintah telah membuat terobosan untuk mengatasi ancaman, termasuk membangun sistem drainase, yang terdiri dari 15 kilometer pipa untuk mengalirkan air hujan di area seluas 58 kilometer persegi. Lalu meluncurkan proyek Pengaliran Banjir ke Sungai, yang akan merentang sejauh 120 kilometer antara Danau Taihu dan sungai Huangpu.
Jakarta, Indonesia
Para ilmuwan dalam penelitian di Laboratorium Propulsi Jet NASA di California memperkirakan Jakarta akan terkena dampak dari peningkatan permukaan laut setinggi, 1,713 mm. Selain Jakarta, empat kota dan satu provinsi juga terdeteksi berpotensi tenggelam karena peningkatan air laut.
Seperti dikutip dari BBC, empat kota di Indonesia lainnya yang terancam tenggelam yaitu Banda Aceh dengan peningkatan permukaan air laut 1,713 mm, Jawa Timur 1,766 mm, Makassar 1,764 mm, Manado, 1,780 mm dan Jayapura 1,747 mm.
Laporan tentang prediksi peningkatan permukaan laut itu sudah diterbitkan di Science Advances. "Sejalan dengan kota-kota dan negara-negara yang berupaya membangun rencana untuk mengurangi banjir, mereka harus berpikir 100 tahun ke depan jika ingin mengkaji risikonya dengan cara yang sama dilakukan oleh perusahaan asuransi," kata Dr Erik Ivins.