Akibat bom mobil di Istambul, satu mahasiswa Indonesia terluka
Azwar Abadi sedang di kampus saat bom mobil meledak, membuatnya tertimpa atap kelas
Bom yang kemarin meledak di Distrik Vezneciler, Kota Istambul, Turki menewaskan 11 orang dan menyebabkan puluhan lainnya terluka. Dilaporkan seorang warga negara Indonesia (WNI) berstatus mahasiswa ikut terluka ringan.
Menurut keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri yang diterima merdeka.com, Rabu (8/6), mahasiswa bernama Azwar Abadi Arsyad terluka akibat plafon ruang kelas yang rubuh terkena ledakan tersebut. Dia kuliah di Universitas Istambul, jurusan fisika.
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Bagaimana bocah Turki itu protes? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel. Bocah itu sampai menggeberak meja di hadapan pemilik toko. Lantas ia pun meminta pemilik toko untuk tidak menjual barang tersebut.
-
Siapa yang diprotes bocah Turki itu? Bocil Turki Marah-Marah ke Pemilik Toko karena Jual Produk Israel, Gebrak Meja Minta Hentikan Penjualan Bocah itu kesal karena pemilik toko memberikannya keripik buatan Israel tanpa sepengetahuannya.
-
Apa makna dari kata "mobil" ? Kata "mobil" memiliki dua arti, yakni kendaraan dan kemampuan untuk bergerak dengan mudah.
-
Mobil apa yang ditabrakkan bocah itu ke tembok? Berdasarkan data yang dihimpun, mobil yang ditabrakkan bocah itu adalah mobil listrik merk Chery Omoda E5 yang ditaksir harganya sekitar Rp488 juta.
-
Mobil apa yang bikin galau? Mobil apa yang bikin galau? Jawab: Mobilang sayang, tapi takut ditolak.
"Konsulat Jenderal RI Istambul sudah menghubungi WNI tersebut dan diketahui bahwa hanya luka gores," seperti dikutip dari keterangan tersebut.
KJRI Istambul menambahkan, korban kini sudah kembali ke asrama. Azwar sendiri, dalam keterangan tertulis yang diterima dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki, mengira awalnya ada gempa.
"Saya pikir gempa, kita semua di kelas 10 menit lagi, masih ujian. Lalu semuanya pada nangis," ujar mahasiswa asal Makasar tersebut.
"Kaca-kaca kampus juga pecah terkena goncangan, sepertinya ujian bakal ditunda sore hari atau mungkin minggu depan," lanjut Azwar.
Azwar mengaku langsung menelepon PPI usai kejadian. Dia menuturkan, segera menghindar dari keramaian dan mencuci kepalanya yang terluka.
Pihak KJRI Istambul hingga kini masih terus melakukan koordinasi dengan otoritas terkait di Turki. Mereka mengimbau WNI yang berada di Turki untuk menghindari pusat-pusat keramaian yang dapat menjadi target.
"Sementara untuk WNI yang akan bepergian ke wilayah ini, diharapkan dapat memperhatikan perkembangan situasi," imbau KJRI Istambul.
Hingga kini, sekitar 708 WNI berdomisili di Istambul. Sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa dan juga WNI yang memiliki pekerjaan tetap.
Dari data PPI Turki sendiri, sedikitnya ada tujuh pelajar Indonesia yang kuliah di Universitas Istambul.
Lokasi bom persis berada di dekat kampus Azwar di Fakultas Sains Universitas Istambul, di depan stasiun bawah tanah metro Vezneciler. Hal ini yang menyebabkan kaca dan bangunan di sekitar rusak parah.
(mdk/ard)