Akun X Ini Bikin Panik Tentara Israel karena Sebarkan Informasi Pribadi dan Keluarga
Tentara Israel khawatir data-data pribadi mereka bisa tersebar di Internet.
Sebuah akun media sosial di X @Israel Genocide Tracker menimbulkan kepanikan di kalangan tentara Israel atas unggahan tentang aktivitas genosida dan kehidupan pribadi para personel tentara Israel.
Akun Israel Genocide Tracker tersebut dibuat pada Mei 2024 yang memuat profil tentara Israel termasuk informasi pribadi seperti nama, umur, asal keluarga dan unit tentara. Mereka mencari data personel tentara tersebut melalui media sosial seperti Instagram, Youtube dan lainnya.
- Tentara Israel Giring Ratusan Pria Palestina dengan Tangan Diborgol dan Mata Tertutup, Dibawa ke Dekat RS Indonesia, Nasibnya Tak Diketahui
- Kisaran Biaya Dihabiskan 5 kader NU ke Israel
- Kejam Bantai Rakyat Palestina, para Tentara Israel di Pangkalan Militer Ketakutan Minta Ampun Sama Kecoa
- Tanggapi Aksi Boikot, MUI Imbau Masyarakat Cek Produk yang Terafiliasi Israel di Web dan Aplikasi yang Tepat
Dilansir laman Middle East Eye (MEE) yang mengutip Channel 12 News Israel, banyak tentara telah menyatakan keprihatinannya atas akun tersebut.
“Saya khawatir mereka mencari nama saya di Google dan menemukannya di sana,” kata seorang tentara kepada Channel 12.
Berlibur ke Luar Negeri setelah ikut genosida
Yang lain berkata, “Saya tidak tahu bagaimana mereka mendapatkan foto saya. Mereka berusaha keras untuk melacak setiap prajurit.”
Sementara itu, tentara lainnya merasa ia tidak masalah jika aktivitasnya saat melakukan genosida tersebar di internet.
Dirinya berkomentar, “Saya tidak menyesal mengunggah video pertempuran di Instagram saya, tetapi mungkin saya tidak seharusnya membiarkan profil saya dipublikasikan.”
Beberapa unggahan dari akun tersebut seperti aktivitas pribadi para personel setelah melakukan genosida di Gaza dengan mengadakan perayaan, makan-makan bahkan berlibur ke luar negeri.
Moshe Ananya adalah salah satu dari personel tentara Israel yang kedapatan berlibur ke Rumania. Ananya bertugas di Brigade Givati yang mendokumentasikan tugasnya dalam genosida di Gaza.
Hal yang sama terjadi pada Yarden Iluz, prajurit dari Brigade Givati, batalyon 9208 yang berlibur ke Dubai, sementara itu prajurit cadangan Lidor Haliva berlibur ke Amerika Serikat setelah menembakan mortar di samping sekolah di Gaza yang mereka duduki kemudian diubah menjadi pangkalan militer.
Tiga tentara tersebut hanya contoh dari sekian tentara yang kemungkinan mendapat kesempatan liburan ke luar negeri setelah mereka membombardir, menembak dan membunuh ratusan pengungsi Gaza dan menghancurkan seluruh bangunan di Gaza.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti