Ali Khamenei Sebut Kejatuhan Suriah Direncanakan Tiga Negara Ini
Pemimpin spiritual tertinggi Iran Ali Khamenei dalam pidatonya kemarin menanngapi apa yang sedang terjadi di Suriah.
Pemimpin Spiritual Tertinggi Iran Ali Khamenei dalam pidatonya kemarin mengatakan apa yang terjadi saat ini di Suriah diatur oleh Amerika Serikat (AS) dan Israel.
“Apa yang terjadi di Suriah telah direncanakan di ruang komando oleh AS dan Israel,” kata Khamenei, seraya menambahkan “Ada negara tetangga yang juga memainkan peran penting atas kejatuhan Suriah,” yang kemungkinan merujuk pada keterlibatan tidak langsung dari Turki.
- Kedutaan Besar Iran di Damaskus Dirusak Massa Setelah Jatuhnya Bashar al-Assad
- Ayatullah Ali Khamenei Sebut Penangkapan Saja Tidak Cukup, Netanyahu Harus Dihukum Mati
- Ayatullah Ali Khamenei Ancam Iran Akan Lakukan Serangan Balasan Mematikan Untuk Israel dan Amerika
- Khamenei Tegas Ancam Israel & Amerika, Iran Siap Beri Balasan yang Menghancurkan
Khamenei menuturkan, sejumlah pihak berupaya menduduki wilayah di Suriah utara dan selatan. Namun Khamenei yakin pemuda Suriah dapat membebaskan negara tersebut para penjajah.
Dilansir laman The Cradle, Kamis (12/12), tepat setelah Damaskus jatuh, pasukan Israel mulai bergerak melewati zona penyangga yang dipantau PBB di dekat Quneitra di Suriah selatan dan maju ke bagian Gunung Hermon. Militer Israel melancarkan serangan udara yang menghancurkan fasilitas-fasilitas di wilayah beberapa negara tersebut.
Khamenei menegaskan, perlawanan adalah perlawanan, siapapun yang dengan sia-sia menganalisis bahwa kelemahan perlawanan akan mengarah pada kelemahan Iran tidak tahu arti perlawanan kata Khamenei.
“Semakin militer Israel melawan front perlawanan, semakin meluas dan kuat front perlawanannya di seluruh kawasan Suriah.”
Khamenei juga mengatakan Amerika berusaha untuk mendapatkan pijakan di Suriah. Tetapi tidak akan mencapai tujuannya karena front perlawanan akan mengusir Amerika dari Suriah meski Amerika telah membangun pangkalan militer di wilayah tersebut.
Pernyataan Khamenei ini muncul tiga hari setelah jatuhnya rezim Assad di Suriah dan penyerbuan ibu kota negara tersebut oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan proksi Turki, pasukan Tentara Nasional Suriah (SNA), kedua kelompok ini memiliki hubungan dekat dengan ISIS selama bertahun-tahun.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti