Alkitab Bahasa Ibrani Berusia 1.100 Tahun akan Jadi yang Termahal dalam Sejarah
Rumah lelang ternama, Sotheby's di New York akan melelang salah satu manuskrip alkitab tertua di dunia pada Mei mendatang.
Rumah lelang ternama, Sotheby's di New York akan melelang salah satu manuskrip alkitab tertua di dunia pada Mei mendatang. Ini adalah alkitab berbahasa Ibrani berusia hampir 1.100 tahun dalam bentuk Codex Sassoon.
Codex Sassoon adalah salah satu dari dua manuskrip berisi 24 kitab dari Perjanjian Lama dalam Alkitab, yang bertahan hingga era modern.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Sarsina? Para arkeolog di Italia telah berhasil mengungkapkan sebuah penemuan menakjubkan di kota Sarsina. Penemuan ini diumumkan Kementerian Kebudayaan Italia (MIC) dalam keterangan persnya.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di kota kelahiran Sinterklas? Para arkeolog menemukan sejumlah hiasan plakat kaca dengan desain yang sangat indah saat menggali di kota kelahiran Sinterklas.
Para pakar memperkirakan alkitab ini akan terjual antara USD30 juta dan USD50 juta (Rp451,9 miliar dan Rp753,2 miliar).
Alkitab ini ditulis di atas vellum atau perkamen yang dibuat dari kulit hewan dan terdiri dari hampir 800 halaman.
Alkitab ini dipajang di Museum Anu, Tel Aviv, tapi dalam waktu dekat akan dibawa dalam tur ke sejumlah kota seperti Dallas, Los Angeles, dan New York, Amerika Serikat (AS).
"Ada tiga Alkitab Ibrani kuno dari periode ini; Codex Sassoon dan Aleppo Codex dari abad ke-10, dan Leningrad Codex dari awal abad ke-11," jelas profesor studi Alkitab Universitas Bar Ilan Israel, Yosef Ofer, dikutip dari Ancient Origins, Kamis (30/3).
Para pakar memperkirakan pelelangan manuskrip ini akan memecahkan rekor dan menggeser posisi dokumen bersejarah termahal sebelumnya yang dipegang oleh salinan Konstitusi AS tahun 1878 yang terjual seharga USD43 juta atau sekitar Rp647,6 miliar pada 2021.
Codex Sassoon merupakan artefak penting tidak hanya bagi sejarah Yahudi tapi juga untuk mempelajari manuskrip-manuskrip kuno. Kodeks ini berisi seluruh Alkitab Ibrani yang disebut Tanakh, dengan pengecualian beberapa bagian dari Kitab Yesaya.
Codex Sassoon kemungkinan dibuat di Iran atau Irak pada abad ke-9 dan 10 Masehi. Manuskrip ini sebelumnya disimpan di Sinagog Agung Aleppo, Suriah. Sinagog ini merupakan pusat pembelajaran dan kebudayaan Yahudi selama berabad-abad, dan manuskrip merupakan salah satu benda yang paling berharga di tempat tersebut.
Selama 500 tahun, keberadaan manuskrip ini tidak diketahui. Namun pada 1958, alkitab ini dipasarkan dan dibeli oleh filantropi dan kolektor manuskrip Yahudi ternama, David Solomon Sassoon seharga USD430 dan dibawa ke rumahnya di London. Manuskrip ini tersimpan di rumah David Solomon Sassoon sampai kematiannya pada 1947. Sejak saat ini, manuskrip ini berpindah tangan dan dipamerkan di sejumlah negara.
(mdk/pan)