Amerika Serikat akan Tarik Semua Staf Diplomatik dari Venezuela
Amerika Serikat (AS) mengatakan akan menarik semua staf diplomatik yang tersisa dari Venezuela.
Amerika Serikat (AS) mengatakan akan menarik semua staf diplomatik yang tersisa dari Venezuela. Keputusan itu diumumkan setelah Presiden Venezuela, Nicolas Maduro menuduh Presiden AS, Donald Trump mendalangi rencana kudeta dengan melumpuhkan sistem kelistrikan negara itu dengan serangan elektromagnetik imperialis.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengumumkan keputusan untuk mengosongkan kedutaan besar AS di Caracas, Senin (11/3) malam waktu AS.
-
Mengapa Venezuela bisa mencapai perempat final Copa America 2024? Di sisi lain, Venezuela berhasil meraih juara Grup B dengan poin sempurna sembilan setelah menang 2-1 atas Ekuador, 1-0 melawan Meksiko, dan 3-0 melawan Jamaika.
-
Kenapa Brasil ikut campur dalam konflik Uruguay? Brazil akhirnya memutuskan untuk campur tangan dalam urusan Uruguay untuk membangun kembali keamanan perbatasan selatan dan kekuasaan regionalnya.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kapan pertandingan antara Bolivia dan Venezuela dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026? Bolivia dan Venezuela akan berhadapan pada matchday 7 Kualifikasi Piala Dunia 2026 untuk zona CONMEBOL. Pertandingan yang akan berlangsung di Estadio Municipal de El Alto (El Alto) ini dijadwalkan untuk kick-off pada hari Jumat, 6 September 2024, pukul 03.00 WIB.
-
Siapa saja yang terdampak dari krisis kesuburan pria ini? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengungkapkan bahwa infertilitas telah menjadi masalah global yang memengaruhi sekitar satu dari enam pasangan di seluruh dunia.
-
Kapan Jokowi terlihat sedih saat membahas resesi dan krisis? Presiden Jokowi memperlihatkan ekspresi kesedihan saat berbicara resesi dan krisis di Sidang Parlemen tahun 2021
"Keputusan ini mencerminkan situasi yang memburuk di #Venezuela serta kesimpulan bahwa kehadiran staf diplomatik AS di kedutaan telah menjadi kendala pada kebijakan AS," tulis Pompeo di Twitter, dilansir dari The Guardian, Selasa (12/3).
Musuh-musuh politik Maduro dan banyak analis percaya pemadaman listrik nasional yang melanda Venezuela dan belum tertangani sampai saat ini adalah dampak mismanajemen, korupsi dan ketidakmampuan selama bertahun-tahun dari pemerintahan Maduro.
"Kami berada di tengah bencana yang bukan akibat badai, itu bukan akibat tsunami," kata pemimpin oposisi, Juan Guaido, dalam wawancara dengan CNN, Minggu (10/3).
"Ini adalah produk dari ketidakefisienan, ketidakmampuan, korupsi rezim yang tidak peduli dengan kehidupan rakyat Venezuela," imbuhnya.
Namun dalam pidato nasional yang disiarkan televisi, Senin (11/3) malam, Maduro menyebut Gedung Putih sebagai biang keladi. Tudingan ini pun dikecam para kritikus dan dianggap upaya menangkis kritik terhadap tanggung jawab rezimnya.
"Pemerintah imperialis Amerika Serikat memerintahkan serangan ini," klaim Maduro dalam pidatonya selama 35 menit.
"Mereka datang dengan strategi perang yang hanya dipikirkan oleh para penjahat ini yang telah berperang dan telah menghancurkan rakyat Irak, Libya, Afghanistan dan Suriah," lanjutnya.
Serangan 'Boneka' dan 'Badut'
Maduro menuduh AS melakukan serangan melalui 'boneka dan badut; dari oposisi Venezuela - bertujuan untuk menciptakan keputusasaan, keinginan yang meluas atas konflik, yang akan membenarkan intervensi asing dan pendudukan militer terhadap Venezuela.
Tetapi Maduro, yang mewarisi revolusi Bolivarian Hugo Chavez setelah kematiannya tahun 2013, bersumpah serangan yang seharusnya terjadi terhadap jaringan Venezuela akan digagalkan.
"Kemenangan adalah milik kita," katanya.
"Yang bisa Anda yakini adalah bahwa lebih cepat nanti, dalam beberapa hari mendatang, kami akan memenangkan pertempuran ini secara pasti. Kami akan menang - dan kami akan melakukannya untuk Venezuela. Kami akan melakukannya untuk tanah air kami. Kami akan melakukannya untuk Anda. Kami akan melakukannya karena hak kebahagiaan orang-orang kami," lanjutnya.
Secara tak disengaja, ia meminta warga Venezuela dan kelompok-kelompok paramiliter pro-pemerintah yang dikenal sebagai colectivos untuk melawan serangan imperialis.
"Waktunya telah tiba untuk resistensi aktif," katanya.
Maduro telah berjuang untuk bertahan hidup secara politik sejak Januari ketika Guaido menyatakan dirinya sebagai pemimpin sah Venezuela dan dengan cepat diakui sebagai presiden interim oleh sejumlah negara barat termasuk Amerika Serikat dan Inggris.
Reporter: Rizki Akbar Hasan
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Suasana Mencekam Venezuela, Warga Menjarah Sampai Mengais Makanan Sisa
Nicolas Maduro Tuding Trump Di Balik Serangan Sistem Jaringan Listrik Venezuela
Warga Venezuela Berebut Air Buangan Limbah untuk Kebutuhan Hidup
Belasan Warga Venezuela Tewas Akibat Listrik Padam Empat Hari
Venezuela Tuding AS di Balik Pemadaman Listrik Besar-besaran
Tak Bernilai, Lembaran Uang Venezuela Dijadikan Pohon Hias