Sebanyak 1.000 Karyawan General Motors dI-PHK Demi Menghemat Biaya Operasional
GM mengurangi jumlah karyawan 1.000 orang di seluruh dunia, dengan mayoritas pemutusan kerja terjadi di Amerika Serikat, untuk menekan biaya operasional.
General Motors (GM) telah melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 1.000 karyawan di seluruh dunia, dengan sebagian besar pengurangan terjadi di Amerika Serikat. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk efisiensi operasional. Perusahaan yang berbasis di Amerika ini mengonfirmasi melalui sebuah pernyataan bahwa mereka telah melakukan pengurangan tenaga kerja, meskipun tidak menyebutkan angka pasti dari karyawan yang terkena dampak.
"Untuk bersaing dalam pasar yang sangat kompetitif ini, kami perlu meningkatkan kecepatan dan keunggulan," ungkap produsen mobil dari Detroit tersebut. "Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan ini, kami telah melakukan sejumlah pengurangan tim," tambah GM.
GM tengah berusaha untuk memposisikan diri sebagai pemimpin dalam kendaraan listrik dan perangkat lunak, yang keduanya memerlukan investasi yang cukup besar. Dengan langkah ini, perusahaan berambisi untuk mengurangi kerugian yang diperkirakan mencapai antara US$ 2 miliar hingga US$ 4 miliar pada segmen kendaraan listrik dalam tahun depan.
Berdasarkan pengajuan yang dilakukan di tingkat negara bagian, pengurangan karyawan tersebut mencakup 507 orang yang bekerja di pusat teknologi GM yang terletak di Warren, Michigan.
GM telah melakukan pemecatan terhadap karyawan
Pada bulan Agustus yang lalu, GM mengambil langkah untuk mengurangi jumlah karyawan dengan memberhentikan lebih dari 1.000 pekerja di divisi perangkat lunaknya. Langkah ini diambil seiring dengan upaya perusahaan untuk merampingkan tim mereka agar lebih efisien. Selain itu, pada bulan September 2024, GM juga melakukan pemecatan terhadap sekitar 1.700 pekerja di pabrik manufaktur yang terletak di Kansas. Salah satu pemangkasan tenaga kerja yang paling besar terjadi pada tahun 2023, di mana sekitar 5.000 pekerja GM memilih untuk mengambil pesangon dan meninggalkan perusahaan.