"Apa yang Dialami Israel Sekarang Ini, Dialami Warga Palestina Setiap Hari Selama 50 Tahun"
Serangan mendadak Hamas ke Israel pada Sabtu mengejutkan banyak pihak.
"Apa yang Dialami Israel Sekarang Ini, Dialami Warga Palestina Setiap Hari Selama 50 Tahun"
Serangan mendadak Hamas ke Israel pada Sabtu mengejutkan banyak pihak. Hamas, kelompok perlawanan Palestina yang berbasis di Jalur Gaza, meluncurkan sekitar 5.000 roket ke Israel, menewaskan 700 orang dan melukai sekitar 2.000 lainnya.
Sejumlah negara Barat pendukung Israel mengecam tindakan Hamas seperti Inggris, Kanada, Prancis, dan Amerika Serikat. Menurut Barat, Israel berhak membela diri dengan melancarkan serangan brutal ke Jalur Gaza.
Sikap sejumlah negara Barat banyak dikritik, dinilai berstandar ganda dan mengabaikan hak Palestina untuk membela diri. Tidak hanya para pemimpin Barat yang menjadi sasaran kritik, tapi juga sejumlah media Barat dengan narasi standar gandanya dalam menyikapi kondisi di Gaza.
- Pertanyaan Polos Gadis Kecil Palestina Dibom Israel: Paman Apakah ini Nyata atau Mimpi?
- Potret Warga Palestina yang Ditahan Israel Bertahun-tahun Dibebaskan, Cintanya pada Hamas & Gaza Tak Terbendung
- Ditahan Pejuang Palestina, Tentara Israel ini Menangis Minta Ampun Sampai Umbar Janji
- Dokumen Rahasia Ungkap Israel Racuni Lahan Warga Palestina untuk Bangun Permukiman di Tepi Barat
Duta Besar Palestina untuk Inggris, Husam Zomlot mengecam pemberitaan BBC yang dinilai sangat bias. Kritik itu disampaikan langsung saat diwawancara media Inggris itu, ketika ditanya apakah dia akan mengecam serangan militer tak terduga Hamas ke Israel.
Sumber: Middle East Eye
Menurut Zomlot, apa yang dialami Israel saat diserang Hamas itu dialami setiap hari oleh rakyat Palestina yang selama 60 tahun berada di bawah jajahan Israel.
"Berapa kali Israel melakukan kejahatan perang, terekam di kamera Anda? Apakah Anda mulai dengan meminta amereka mengecam diri mereka sendiri?" cetusnya dalam wawancara tersebut.
"Pernahkah? Tidak kan?" lanjutnya.
Zomlot kemudian menegaskan mengapa dia menolak menjawab pertanyaan tersebut.
"Karena saya menolak premisnya (alasannya). Karena pada intinya adalah misinterpretasi atas segala sesuatu. Karena orang Palestina lah yang selalu diharapkan untuk mengecam diri mereka sendiri."
"Maksud saya, tolong lah, ini konflik politik. Hak-hak kami telah diabaikan sejak lama," tegasnya.
Dia juga menyampaikan, media selalu menyalahkan Palestina ketika orang-orang Israel terbunuh. Dan dia selalu diundang untuk wawancara hanya ketika ada orang Israel diserang.
"Apakah Anda mengundang saya ke sini ketika banyak orang Palestina di Tepi Barat, lebih dari 200 orang dalam beberapa bulan terakhir (terbunuh)? Apakah Anda mengundang saya ketika ada provokasi Israel di Yerusalem dan tempat lainnya?"
"Karena apa yang Israel alami, yang disebut tragis dalam 48 jam terakhir, orang-orang Palestina mengalaminya setiap hari selama 50 tahun terakhir," tegasnya.
"Anda tahu situasi di Gaza, Anda baru saja menjelaskannya, ini adalah penjara terbuka terbesar. Orang-orang itu, sebanyak 2 juta orang dipenjara oleh Israel selama 16 tahun terakhir."
Sumber: Middle East Eye