Aplikasi Safe Travel buat WNI di luar negeri diperbarui
Aplikasi Safe Travel buat WNI di luar negeri diperbarui. Tahun lalu, Kemlu meluncurkan aplikasi ini dalam versi Beta dan hanya tersedia di Android. Namun tahun ini, versi terbaru atau Full Version dari aplikasi Safe Travel ini sudah bisa diunduh lewat ponsel Android dan IOS.
Demi meningkatkan pelayanan dan perlindungan bagi warga negara Indonesia di luar negeri, Kementerian Luar Negeri meluncurkan aplikasi Safe Travel. Aplikasi ini merupakan pedoman bagi WNI yang sedang melakukan perjalanan ke luar negeri.
Tahun lalu, Kemlu meluncurkan aplikasi ini dalam versi Beta dan hanya tersedia di Android. Namun tahun ini, versi terbaru atau Full Version dari aplikasi Safe Travel ini sudah bisa diunduh lewat ponsel Android dan IOS.
-
Dari mana WNI yang akan dipulangkan berasal? Sebab, tiga WNI selamat yang akan dipulangkan ke Indonesia ini rencananya diberangkatkan dari Kairo, Mesir.
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Bagaimana Kemenkes RI meningkatkan kesiapsiagaan nasional? Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections). Pemanfaatan laboratorium kesehatan masyarakat (labkesmas) juga terus ditingkatkan.
-
Mengapa Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan nasional? Dalam upaya mencegah terjadinya pandemi baru yang disebabkan oleh patogen, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) terus memperkuat kesiapsiagaan nasional.
-
Kapan KNILM melakukan penerbangan perdana? Hari bersejarah itu terjadi pada tanggal 1 November 1928. Saat itu KNILM terbang perdana dari Bandara Andir, Bandung menuju Surabaya.
Dalam versi teranyar ini, Safe Travel menawarkan beberapa fitur baru setelah mendapat respons dari pengguna selama setahun belakangan ini. Beberapa fitur tambahan akan memberikan kesan lebih menyenangkan bagi penggunanya.
"Tahun lalu itu beta version-nya, dan tahun ini adalah full version-nya. Yang tahun lalu kita luncurkan itu untuk mendapat masukan dari pengguna. Jadi kita mengulas apa saja yang kurang dari versi sebelumnya agar bisa ditambah dan dilengkapi di versi barunya," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, saat jumpa pers di Jakarta Pusat, Kamis (5/4).
"Masukan yang kita dapat dari publik itu mulai dari kecepatan aplikasi, konten aplikasi yang dinilai kurang fun, dan informasi yang dinilai masih belum lengkap," tambahnya.
Iqbal menjelaskan, Safe Travel versi baru ini menyediakan konsep batch bagi penggunanya. Selain itu, disediakan juga semacam media sosial untuk berinteraksi dengan pengguna lain yang kebetulan sedang berada di negara sama.
"Bagi yang sering menggunakan atau membagikan informasi lewat medsos, maka akan ada poin yang diperoleh. Poin-poin ini nantinya bisa ditukar, karena kita ada juga kerja sama dengan beberapa pihak seperti restoran. Poin itu bisa ditukar dengan pembelian makanan," jelasnya.
"Selain itu, disediakan juga informasi tentang negara tujuan WNI. Misalnya, tempat makan, tempat ibadah, keadaan suatu negara, hingga imbauan bagi pengguna yang berkunjung ke negara-negara tertentu yang situasinya sedang tidak baik," lanjutnya.
Sementara itu, itu fitur keamanan yang disediakan di Safe Travel seperti versi sebelumnya adalah Tombol Panik. Fitur ini bisa digunakan pengguna dalam keadaan genting dan butuh pertolongan. Fitur ini bisa menghubungkan aplikasi pengguna dengan nomor hotline di Kemlu.
"Selama setahun belakangan ini kita sudah minta KBRI secara acak menguji coba aplikasinya terutama di daerah-daerah terpencil sampai di tempat ramai. Namun sejauh ini belum ada pengguna yang memakai fitur Panic Button," ungkapnya.
Aplikasi Safe Travel versi beta sudah diunduh oleh sekitar 7.000 pengguna di seluruh negeri. Namun untuk versi terbaru, pihak Kemlu belum melakukan sosialisasi besar-besaran. Rencananya, produk Kemlu terbaru ini akan resmi diluncurkan pada 14 April mendatang di Mall Central Park, Jakarta Barat.
Baca juga:
Soal pengungsi, Kemlu RI sebut perlu kebijakan bersama antar negara Asia-Pasifik
Kegembiraan iringi pertemuan 6 ABK dengan keluarga usai disandera
Pemerintah sesalkan tindakan Saudi eksekusi mati TKI tanpa pemberitahuan lebih dulu
Pemilu 2019 bakal diikuti 2,2 juta WNI di luar negeri
Cerita getir ABK WNI jadi korban perdagangan manusia di Gabon
MA dan Kemlu MoU tingkatkan layanan publik terkait masalah perdata