Waspada Ancaman Siber Mengintai di Aplikasi Travel Jelang Liburan, Ini Ciri-cirinya
Saat musim liburan mendekat, pengguna aplikasi travel sering kali menjadi target serangan siber
Menjelang periode liburan, ancaman siber terhadap pengguna aplikasi travel atau pemesanan perjalanan cenderung meningkat, terutama dengan maraknya Trojan perbankan yang semakin canggih. Trojan seperti Blankbot dan Godfather menjadi ancaman serius yang mengintai pengguna, mencuri informasi sensitif, dan bahkan melakukan penipuan finansial.
Jan Sysman, Mobile App Security Evangelist di Appdome, mengungkapkan bahwa Trojan perbankan sering kali menggunakan teknik seperti serangan overlay, yang mengarahkan pengguna untuk memasukkan kredensial mereka di antarmuka palsu yang mirip dengan aplikasi asli.
-
Aplikasi Online Travel apa saja yang terancam diblokir? Berikut 6 aplikasi yang bakal diblokir jika tak merespons surat peringatan Kominfo: Booking.com Agoda.com Airbnb.com Klook.com Trivago.co.id Expedia.co.id
-
Kapan serangan siber meningkat? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia. Dilansir dari Jurist, Senin (11/12), laporan tersebut menyatakan bahwa proporsi pemilu yang menjadi sasaran serangan siber ini telah meningkat, dari 10 persen pada tahun 2015 menjadi 26 persen pada tahun 2022.
-
Dimana serangan siber diprediksi meningkat? Dalam beberapa tahun terakhir, serangan terhadap infrastruktur kritis telah meningkat, dengan penjahat siber yang menargetkan jaringan energi, infrastruktur kesehatan, dan bahkan sistem pemilihan umum.
-
Kenapa aplikasi Online Travel terancam diblokir? Keenam PSE Lingkup Privat asing tersebut tidak memberikan respon atas surat peringatan yang dimaksud, maka Kementerian Komunikasi dan Informatika dapat memberikan sanksi administratif berupa Pemutusan Akses (access blocking) terhadap sistem elektronik tersebut.
-
Kenapa kejahatan siber di Indonesia sangat berbahaya? Kejahatan siber dengan berbagai bentuk dan tingkat kompleksitasnya, menjadi ancaman serius bagi individu, perusahaan, dan bahkan negara secara keseluruhan.
-
Apa ancaman bagi pemudik di Jateng menjelang lebaran? Namun di saat momen-momen pulang ke kampung halaman itu, para pemudik dibayangi ancaman cuaca ekstrem, terutama di wilayah Jawa Tengah.
"Jika dibiarkan, ancaman siber ini berpotensi mengakibatkan pencurian identitas dan kerugian finansial yang signifikan," ujar Jan dalam keterangannya pada Selasa (10/12).
Ia juga menekankan bahwa kepercayaan konsumen merupakan elemen penting dalam industri pariwisata saat ini. Oleh karena itu, merek-merek pariwisata harus bersikap terbuka dan transparan dalam menginformasikan semua langkah yang diambil untuk melindungi keamanan pelanggan.
"Terutama di era digital seperti sekarang, di mana transaksi semakin banyak dilakukan secara online, kepercayaan ini menjadi semakin krusial," tambah Jan.
Namun, pengembang aplikasi menghadapi tantangan besar, yaitu tekanan untuk mempercepat pembaruan fitur yang sering kali mengorbankan aspek keamanan.
Keamanan yang menyeluruh
Dengan semakin meningkatnya ancaman siber, Jan mengajak para pengembang aplikasi pemesanan perjalanan untuk menerapkan pendekatan keamanan yang lebih menyeluruh. Ia memberikan beberapa rekomendasi strategis guna memperkuat pertahanan aplikasi yang ada.
Di antaranya adalah memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (ML) untuk mengotomatiskan sistem keamanan, serta menerapkan teknologi Runtime Application Self-Protection (RASP) untuk menjaga aplikasi saat beroperasi. Selain itu, penting untuk melakukan deteksi dini terhadap ancaman tingkat tinggi (rootkit) serta melindungi aplikasi dari serangan Man-in-the-Middle (MitM) yang sering kali menargetkan data sensitif pengguna.
“Dengan mengimplementasikan solusi-solusi inovatif ini, aplikasi dapat memberikan perlindungan yang lebih tangguh dan memastikan pengalaman pengguna yang aman dan nyaman,” ujar Jan.
Ia juga menekankan betapa pentingnya untuk memprioritaskan keamanan data pengguna di tengah meningkatnya ancaman siber. “Melindungi data pengguna adalah kunci untuk membangun kepercayaan dan menjaga reputasi merek,” ia menambahkan.
Langkah-langkah yang diusulkan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi pengguna dan meningkatkan kepercayaan terhadap aplikasi yang digunakan.