Arab Saudi Akhirnya Beri Selamat Atas Kemenangan Joe Biden di Pilpres AS
Saat negara Arab lainnya menyambut baik kemenangan Joe Biden, MBS yang merupakan pemimpin de facto Arab Saudi tetap bungkam atas hasil pilpres AS, sementara di satu sisi mengirim ucapan selamat atas kembali terpilihnya Presiden Tanzania.
Arab Saudi kemarin akhirnya menyampaikan ucapan selamat kepada Joe Biden atas kemenangannya di pilpres Amerika Serikat (AS), 24 jam setalah mengalahkan capres petahana Donald Trump, yang memiliki kedekatan personal dengan Putera Mahkota Muhammad bin Salman (MBS).
Mantan wakil presiden AS itu dalam kampanyenya berjanji akan mengkaji kembali hubungannya dengan Arab Saudi, meminta pertanggungjawaban atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di konsulat Arab Saudi di Istanbul dan menyerukan penghentian dukungan AS di perang Yaman.
-
Siapa kapten Timnas Arab Saudi? Kapten Tim Nasional Arab Saudi adalah Salem Al-Dawsari, sementara Asnawi Mangkualam menjabat sebagai kapten Timnas Indonesia.
-
Kapan Saipul Jamil berangkat ke Arab Saudi? Saipul berangkat bersama kelompok terbang awal dari Indonesia. Ia sudah berada di Arab Saudi sejak beberapa hari yang lalu.
-
Kenapa Arab Saudi berada di atas Timnas Indonesia di klasemen Grup C? Meskipun demikian, Arab Saudi mengungguli Indonesia dalam klasemen Grup C. Apa yang menyebabkan Arab Saudi berada di atas tim asuhan Shin Tae-yong di klasemen? Bagaimana regulasi klasemen dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026? Yuk, simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini, Bolaneters.
-
Bagaimana Arab Saudi menyamakan skor melawan Timnas Indonesia? Sangat yakin. Arab Saudi akhirnya berhasil menyamakan skor pada menit ke-45+3. Tendangan Musab Al-Juwayr mengenai Calvin Verdonk sebelum bola masuk ke gawang Timnas Indonesia.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Siapa yang mencetak gol untuk Arab Saudi? Namun, Arab Saudi berhasil menyamakan kedudukan di masa injury time babak pertama melalui gol Musab Al Juwayr. Tendangan kerasnya berubah arah setelah membentur Calvin Verdonk.
Saat negara Arab lainnya menyambut baik kemenangan Joe Biden, MBS yang merupakan pemimpin de facto Arab Saudi tetap bungkam atas hasil pilpres AS, sementara di satu sisi mengirim ucapan selamat atas kembali terpilihnya Presiden Tanzania.
Pada Minggu malam, Raja Salman dan MBS menyampaikan selamat ke Biden dan wakil presiden terpilih Kamala Harris, seperti dilaporkan kantor berita pemerintah Arab Saudi, SPA.
"Raja Salman memuji hubungan yang berbeda, bersejarah dan dekat antara kedua negara sahabat dan rakyat mereka yang setiap orang ingin perkuat dan kembangkan di semua tingkatan," lapor SPA.
Kasus Khashoggi
Hubungan MBS dengan Trump melindungi kritik internasional atas catatan hak asasi Riyadh yang dipicu oleh pembunuhan Khashoggi, peran Riyadh dalam perang Yaman, dan penahanan aktivis perempuan.
Isu tersebut dinilai akan menjadi titik perselisihan antara Biden dan Arab Saudi, eksportir minyak utama dan pembeli senjata AS.
Sumber politik Saudi menganggap kecil risiko perselisihan antara Saudi dan AS, merujuk pada hubungan bersejarah Riyadh dengan Washington.
Neil Quilliam, pengamat dari Chatham House Inggris, mengatakan pemerintahan Biden kemungkinan akan berusaha untuk memberi sinyal sejak awal terkait ketidakpuasannya dengan kebijakan dalam dan luar negeri Arab Saudi.
"Pimpinan Saudi khawatir pemerintahan Biden dan Kongres akan meninjau penuh hubungan tersebut, termasuk mengevaluasi kembali hubungan pertahanan dan karena itu kemungkinan akan membuat suara positif dan langkah untuk mengakhiri konflik Yaman," jelasnya, dikutip dari Aljazeera, Senin (9/11).
Perjanjian nuklir Iran
Arab Saudi mendukung sanksi keras Trump terhadap Iran. Tetapi Biden mengatakan akan kembali ke perjanjian nuklir 2015 antara kekuatan dunia dan Teheran, sebuah kesepakatan yang dinegosiasikan ketika Biden menjadi wakil presiden dalam pemerintahan mantan Presiden AS Barack Obama.
Abu Zaid, seorang kasir di sebuah supermarket di Riyadh, berharap Biden akan mengambil pendekatan yang berbeda.
"Saya tidak senang dengan kemenangan Biden, tapi saya berharap dia belajar dari kesalahan Obama dan menyadari bahwa Iran adalah musuh bersama," katanya.
Sumber politik Saudi mengatakan negara kerajaan itu memiliki "kemampuan untuk berurusan dengan presiden mana pun karena AS adalah negara institusi dan ada banyak kerjasama kelembagaan antara Arab Saudi dan Amerika Serikat."
"Hubungan Saudi-AS dalam, berkelanjutan, dan strategis dan tidak rentan terhadap perubahan karena seorang presiden berganti," jelasnya.
(mdk/pan)