AS gelar sayembara berhadiah, cari hacker sanggup retas Pentagon
Kementerian Pertahanan AS ingin menguji keamanan jaringan serta server-nya. Hacker harus mendaftar dan diperiksa
Kementerian Pertahanan Amerika Serikat mengundang peretas (hacker) dari seluruh dunia untuk menjajal sistem keamanan server dan pusat datanya. Sayembara meretas Pentagon ini berhadiah cukup besar, namun nominal uangnya tidak diumumkan.
Russian Times melaporkan, Jumat (4/3), tawaran ini untuk pertama kalinya digelar oleh pemerintah AS. Kabarnya Pentagon bakal siap di-hack mulai April mendatang. Peserta yang berminat harus mendaftarkan diri dulu, serta diperiksa latar belakangnya oleh Pentagon.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Kenapa negara-negara tersebut sering menjadi sasaran hacker? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
"Dengan begitu, peretasan yang terkontrol dan legal ini dapat membantu kami meningkatkan sistem pengamanan jaringan," seperti tertulis di situs resmi Pentagon.
Sayembara semacam ini lazim digelar oleh perusahaan multinasional, tapi jarang dilakukan oleh institusi pemerintah. Bahkan raksasa jejaring sosial seperti Facebook, sepanjang 2015 membayar USD 1 juta kepada 210 peretas untuk menjajal sistem pengamanan IT-nya.
Pentagon adalah lembaga yang menghabiskan anggaran pengamanan jaringan Internet terbesar di seluruh dunia. Menteri Pertahanan Ashton Carter optimis kegiatan ini dapat memperkuat kemampuan militer AS.
"Mengundang hacker yang bertanggung jawab untuk menguji keamanan siber kita dapat memperkuat sistem pertahanan digital negara ini," kata Carter.
Pentagon menjalin hubungan intensif dengan petinggi perusahaan-perusahaan IT di Negeri Paman Sam. Mantan CEO Google, Eric Schmidt, saat ini menjadi dewan penasehat Pentagon yang bertugas menghasilkan inovasi digital dalam sistem pertahanan Amerika.
(mdk/ard)