AS Laporkan Dua Kasus Cacar Monyet Pertama pada Anak-Anak
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengidentifikasi dua kasus cacar monyet pada anak-anak pada Jumat.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengidentifikasi dua kasus cacar monyet pada anak-anak pada Jumat. Ini merupakan kasus pertama cacar monyet pada anak-anak di AS.
CDC mengatakan dua kasus ini tidak berkaitan dan kemungkinan merupakan penularan dalam rumah tangga.
-
Kenapa cacar monyet menjadi perhatian di Indonesia? Penyakit ini dianggap berbahaya karena tidak hanya dapat ditularkan dari sesama hewan, tetapi juga dari hewan ke manusia.
-
Apa yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran virus cacar monyet? "Pola hidup sehat dengan menjaga asupan gizi dan kebersihan tangan serta tidak berkontak dengan pasien yang mengalami infeksi ini, dan tidak menggunakan barang bersama merupakan hal yang penting diperhatikan," ujar Hanny dilansir dari Antara.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran virus cacar? Kebersihan tangan dan kuku sangat penting untuk mencegah penyebaran virus cacar ke area tubuh yang lain atau bahkan ke orang lain.
-
Di mana saja di Indonesia yang sudah ditemukan kasus cacar monyet? Berdasarkan data Kemenkes RI, kasus cacar monyet di Indonesia hingga kini baru ditemukan di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Dikutip dari CNN, Minggu (24/7), satu kasus cacar monyet menjangkiti seorang balita di California. Satu kasus lainnya seorang bayi yang bukan warga negara AS. Pejabat kesehatan masyarakat sedang menyelidiki bagaimana anak-anak ini terinfeksi.
Keduanya mengalami gejala tapi kondisinya sehat dan ditangani dengan obat antivirus tecovirimat atau TPOXX yang direkomendasikan CDC untuk anak-anak di bawah usia 8 tahun karena mereka dianggap infeksi berisiko tinggi.
Sejak wabah cacar monhyet dimulai pada Mei, sebagian besar kasus terjadi pada pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis. Namun, siapapun bisa tertular virus ini melalui kontak kulit dengan kulit.
Dalam kasus anak-anak, CDC mengatakan penularan bisa terjadi karena "memegang, memeluk, menyuapi, juga pemakaian barang bersama seperti handuk, seprai, cangkir, dan alat makan."
CDC mengatakan vaksin cacar monyet Jynneos tersedia untuk anak-anak melalui protokol penggunaan khusus yang diperluas. Badan ini juga mengembangkan pedoman baru untuk penyedia layanan kesehatan terkait identifikasi, penanganan, dan pencegahan cacar monyet pada anak-anak dan remaja.
Wakil Direktur Divisi Patogen Konsekuensi Tinggi dan Patologi CDC, Dr. Jennifer McQuiston mengatakan, kasus cacar monyet pada anak-anak ini tidak mengejutkan dan AS harus siap untuk merespons kasus yang lebih banyak.
"Jaringan sosial kita sebagai manusia berarti kita memiliki kontak dengan banyak orang yang berbeda. Dan walaupun wabah ini menular dalam jaringan sosial tertentu saat ini, menurut saya kami sudah berpesan sejak awal bahwa bisa ada kasus yang terjadi di luas jaringan-jaringan tersebut dan kita perlu lebih waspada dan siap merespons," jelasnya.
Sampai Jumat sore, pemerintah AS telah mengirim 300.000 vaksin cacar monyet ke negara-negara bagian dan wilayah.
"Artinya ratusan ribu orang Amerika akan divaksinasi dalam beberapa hari atau pekan," kata koordinator tanggap Covid-19 Gedung Putih, Dr. Ashish Jha.
Baca juga:
WHO Nyatakan Wabah Cacar Monyet Darurat Global, Masyarakat Diminta Waspada
WHO Umumkan Cacar Monyet sebagai Darurat Kesehatan Dunia
Jerman Diminta Segera Suntikkan Vaksin Cacar Monyet, Kasus Sudah 2.110
Singapura Laporkan Kasus Infeksi Lokal Cacar Monyet Pertama