ASEAN dan PBB bahas pencegahan kekerasan ekstremisme di kawasan
Wamenlu A.M Fachir mengatakan ASEAN dan PBB perlu mencari akar penyebab kekerasan ekstremisme yang terjadi di kawasan. Fokus pencarian pada peran organisasi perempuan, anak dan masyarakat sipil. Pertemuan digelar di Jakarta.
Dalam rangka pencegahan kekerasan ekstremisme di wilayah negara-negara Asia Tenggara, ASEAN dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadakan dialog bertajuk 'ASEAN-UN Regional Dialogue on Preventing Violent Extremism' di Jakarta.
Para perwakilan anggota ASEAN dan PBB mengadakan diskusi pencegahan konflik dan kekerasan ekstremisme di wilayah ASEAN. Fokusnya adalah pada peran pencegah termasuk peran dari organisasi keagamaan, perempuan, anak muda dan masyarakat sipil.
-
Apa saja isu yang dibahas dalam KTT ASEAN? KTT ASEAN menjadi forum penting yang mana para pemimpin negara anggota berkumpul untuk membahas berbagai macam isu. Mulai dari isu-isu strategis, kerja sama regional, dan perkembangan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
-
Apa yang menjadi salah satu isu yang dibahas dalam KTT ke-43 ASEAN? Stabilitas kawasan akan kembali menjadi salah satu isu yang dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta pada 5–7 September 2023.
-
Kenapa KTT ASEAN digelar di Jakarta? KTT yang akan diselenggarakan di Jakarta tersebut menjadi momen penting bagi Indonesia sebagai tuan rumah untuk memfasilitasi dialog dan kerjasama antara pemimpin negara anggota.
-
Di mana KTT ke-43 ASEAN akan digelar? Stabilitas kawasan akan kembali menjadi salah satu isu yang dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta pada 5–7 September 2023.
-
Siapa orang terkaya di ASEAN? Mengutip data Forbes Real Time Billionaires, berikut merupakan top 3 sultan di Asia Tenggara. 1. Low Tuck Kwong Pria kelahiran Singapura ini merupakan anak dari David Low Yi Ngo, yang berganti kewarganegaraan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada tahun 1992.
-
Kapan KTT ke-43 ASEAN akan dilaksanakan? Stabilitas kawasan akan kembali menjadi salah satu isu yang dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta pada 5–7 September 2023.
"Mencari akar penyebab adalah hal yang paling penting dalam mengatasi kekerasan ekstremisme. Oleh karena itu, pendekatan ASEAN yang berpusat pada rakyat dan orang-orang yang berorientasi dengan perlindungan dan pemberdayaan masyarakat dapat dijadikan sebagai komponen kunci," kata Wakil Menteri Luar Negeri A.M Fachir di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (8/11).
Pada kesempatan ini, Wakil Sekretaris Jendral ASEAN Hirubalan V.P juga mengatakan bahwa negara ASEAN belum sepenuhnya terhindar dari momok terorisme dan kekerasan ekstrem.
"Kita harus melakukan diskusi berkelanjutan melalui berbagai platform untuk memahami dimensi kekerasan ekstremisme, akar permasalahan, dan dampaknya terhadap masyarakat," imbuh Hirubalan.
Pertemuan ini yang kelima kalinya digelar ASEAN dan PBB dalam rangka mencari solusi untuk memerangi kekerasan ekstremisme yang melanda negara ASEAN.