ASEAN Desak Junta Myanmar Hentikan Eksekusi Mati
Bulan lalu, otoritas Myanmar mengeksekusi mati empat aktivis pro demokrasi.
Asosiasi negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) memperingatkan Myanmar untuk menghentikan eksekusi mati tahanan setelah empat orang dihukum gantung bulan lalu. Tahanan yang dieksekusi ini adalah aktivis pro demokrasi.
Eksekusi yang dilakukan junta militer ini menuai kecaman internasional. Menteri luar negeri dari ASEAN sedang membahas bagaimana mengatasi krisis di Myanmar dalam pertemuan yang berlangsung di Phnom Penh, Kamboja.
-
Bagaimana militer Myanmar menanggapi Pemberontakan 8888? Meskipun aksi protes tersebut sebagian besar berlangsung damai, tanggapan dari pihak militer sangat brutal. Pasukan bersenjata dikerahkan untuk menekan demonstrasi dengan kekerasan, menembaki para demonstran tanpa pandang bulu.
-
Kenapa KTT ASEAN digelar di Jakarta? KTT yang akan diselenggarakan di Jakarta tersebut menjadi momen penting bagi Indonesia sebagai tuan rumah untuk memfasilitasi dialog dan kerjasama antara pemimpin negara anggota.
-
Kenapa penyelesaian konflik di Myanmar penting? "Kita berharap persoalan di Myanmar itu segera selesai karena menyangkut kemanusiaan, menyangkut rakyat Myanmar, dan pada kenyataannya memang tidak gampang, sangat kompleks, sehingga memerlukan waktu. Dan itu bisa terjadi kalau semua stakeholders yang ada di Myanmar itu mau, memiliki kemauan yang sama untuk menyelesaikan masalah itu. Kalau ndak, memang sangat sulit," ujar Presiden.
-
Apa saja isu yang dibahas dalam KTT ASEAN? KTT ASEAN menjadi forum penting yang mana para pemimpin negara anggota berkumpul untuk membahas berbagai macam isu. Mulai dari isu-isu strategis, kerja sama regional, dan perkembangan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
-
Kapan KTT ke-20 ASEAN-India dihelat? Presiden Jokowi (Jokowi) memimpin KTT ke-20 ASEAN-India dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi yang diikuti oleh para pemimpin negara ASEAN.
-
Apa yang menjadi salah satu isu yang dibahas dalam KTT ke-43 ASEAN? Stabilitas kawasan akan kembali menjadi salah satu isu yang dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta pada 5–7 September 2023.
"Jika semakin banyak tahanan yang dieksekusi, kami akan terpaksa memikirkan kembali peran kami terhadap konsensus lima poin ASEAN," jelas Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen saat membuka pertemuan para menteri luar negeri ASEAN, dilansir Al Arabiya, Rabu (3/8).
Lima konsensus itu disepakati pada April tahun lalu, salah satunya berisi desakan untuk mengakhiri kekerasan di Myanmar serta membangun dialog antara tentara dan penentang kudeta.
Hun Sen mengungkapkan ASEAN kecewa dengan eksekusi para aktivis tersebut, padahal pihaknya telah meminta hukuman mati dipertimbangkan kembali untuk mencapai dialog politik, perdamaian, dan rekonsiliasi.
Dalam pertemuan di Phnom Penh ini, perwakilan Myanmar tidak hadir. Kudeta militer pada 1 Februari 2021 memicu kekacauan di Myanmar. Militer menumpas para penentang kudeta dan menurut kelompok pemantauan, 2.100 orang tewas akibat kekerasan militer.
Baca juga:
Militer Myanmar Berdalih Eksekusi Aktivis Demokrasi Demi Keadilan untuk Rakyat
Indonesia Kutuk Eksekusi Empat Aktivis Myanmar oleh Junta Militer
Junta Myanmar Eksekusi Empat Tahanan, Termasuk Aktivis Demokrasi
"Kami Tidak Lupa dan Menyesal, Kami akan Terus Berjuang Meski Tak Ada Pertolongan"