Australia tutup kamp penahanan untuk para pencari suaka
Kamp penahanan itu dikenal dengan kekejamannya, karena diduga seringkali terjadi kerusuhan, kematian tanpa sebab, dan juga pemerkosaan sejak dibuka 2008 lalu.
Pemerintah Australia mengumumkan penutupan kamp penahanan imigrasi di Pulau Christmas yang terpencil. Kamp penahanan itu dikenal dengan kekejamannya, karena diduga seringkali terjadi kerusuhan, kematian tanpa sebab, dan juga pemerkosaan sejak dibuka 2008 lalu.
"Kamp tahanan itu kini telah ditutup dengan 30 tahanan tersisa. Tahanan yang tersisa dipindahkan ke penjara lain akhir pekan lalu," kata juru bicara Menteri Imigrasi David Coleman kepada AFP, yang dilansir dari Channel News Asia, Jumat (5/10).
-
Apa yang ditemukan peneliti di Australia? Peneliti menemukan jejak kaki burung tertua yang pernah ditemukan di Australia.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Australia? Setelah bertanding di Arab Saudi, Timnas Indonesia akan segera kembali ke Jakarta untuk mempersiapkan pertandingan melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Selasa, 10 September 2024.
-
Kapan Timnas Indonesia melawan Australia? Pada Selasa, 10 September 2024, Skuad Garuda menunjukkan performa yang solid dengan menahan Australia 0-0 di Stadion Utama Gelora Bung Tomo (SUGBK).
-
Kapan Timnas Indonesia akan bertemu Australia? Hasil ini akan membuat Indonesia semakin percaya diri, terutama saat bertemu Australia pada 10 September 2024 mendatang.
-
Kapan Timnas Indonesia akan bertanding melawan Australia? Indonesia akan bertanding melawan Australia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, pada Selasa (10/09).
Penutupan ini dinilai sebagai suatu pencapaian oleh pemerintah karena akhirnya perdagangan dan penyelundupan pencari suaka juga bisa dihentikan. Selain itu, pemerintah juga berhasil menahan lonjakan angka para pencari suaka yang masuk ke Australia dengan perahu.
"Pada puncaknya tepatnya Juli 2013 lalu, ada lebih dari 10.000 orang yang ditahan di tahanan imigrasi ini, termasuk 2.000 anak-anak," ungkap Coleman.
"Pemerintah kemudian mencegat perahu-perahu yang berdatangan, menghentikan orang-orang jahat yang melakukan penyelundupan dan menyingkirkan anak-anak itu dari tahanan," tambahnya.
Sebelumnya PBB dan kelompok-kelompok HAM mengecam adanya kamp penahanan ini. Sebab banyak cerita menyedihkan di balik keberadaannya. Bisa dilihat dari buruknya situasi di tempat itu, banyaknya kasus pelecehan dan bunuh diri, hingga rasa keputusasaan dari para pencari suaka karena tertahan di sana selama bertahun-tahun.
Baca juga:
Dunia tawarkan bantuan penanganan gempa Palu dan Donggala
Respek Australia pada timnas Indonesia U-16
Kebun binatang Australia putar video porno kepada hewan
Lawan pelecehan seksual, opera di Australia bakal tampilkan 200 perempuan bugil
AS tuding mahasiswa Iran di Australia ekspor alat militer ke Teheran