FOTO: Tuntut Hentikan Ekspor Sampah, Aktivis Lingkungan Geruduk Konsulat Australia dan Jepang di Surabaya
Aktivis lingkungan mendesak kedua negara untuk berkomitmen menghentikan dan menangani permasalahan ekspor sampah ke Indonesia.
Aktivis lingkungan mendesak kedua negara untuk berkomitmen menghentikan dan menangani permasalahan ekspor sampah ke Indonesia.
FOTO: Tuntut Hentikan Ekspor Sampah, Aktivis Lingkungan Geruduk Konsulat Australia dan Jepang di Surabaya
Sekelompok mahasiswa dan aktivis Ecological Observation and Wetland Conservation (Ecoton) berunjuk rasa di depan Kantor Konsulat Jenderal Jepang, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (11/6/2024). Tak hanya Konsulat Jepang, aktivis lingkungan ini juga mendatangi Konsulat Jenderal Australia. AFP/Juni Kriswanto
Aktivis lingkungan mendesak kedua negara untuk berkomitmen menghentikan dan menangani permasalahan ekspor sampah ke Indonesia. AFP/Juni Kriswanto
Ecoton melaporkan, Indonesia mengimpor 22.333 ton sampah plastik dari Australia sepanjang kurun waktu 2023-2024, naik 27,9 persen dari tahun sebelumnya sebesar 16.100 ton. AFP/Juni Kriswanto
"Sampah plastik yang diimpor dari Australia berfluktuasi, dan telah aktif mengirimkan sampah sejak tahun 1998" kata Ecoton dalam unggahan di akun Instagram resminya. AFP/Juni Kriswanto
Laporan dari Basel Action Network 2024 menyebutkan, Australia telah mengirimkan sampah plastik ke Indonesia per bulan 1600 ton atau setara dengan 10 kontainer pengiriman TEU per hari. AFP/Juni Kriswanto
Sementara, penelitian Ecoton mengungkapkan sampah impor selama ini berakhir sebagai bahan bakar di pabrik tahu hingga pembuatan krupuk. Sampah impor yang dibakar melepaskan senyawa dioksin dan mikroplastik ke udara. AFP/Juni Kriswanto
Sampah ini juga mencemari Sungai Brantas di Jawa Timur karena industri kertas sebagai celah masuknya sampah impor masuk ke Indonesia. AFP/Juni Kriswanto