Banyak perompak, negara ASEAN diminta patroli bersama di perairan
Kapal tanker Singapura membawa 3.500 ton bahan bakar minyak mentah dilaporkan hilang pada hari Sabtu (8/8).
Kapal tanker dengan nama MT Joaquim membawa 3.500 ton bahan bakar minyak mentah dilaporkan hilang pada hari Sabtu (8/8). Kapal tersebut berlayar dari Tanjung Pinang, Indonesia menuju Langkawu, Malaysia.
Keberadaan kapal milik Singapura yang dilaporkan hilang tersebut akhirnya ditemukan 14 mil sebelah timur Pulau Rapat, Indonesia, namun tidak bersama kargonya.
Banyaknya kasus pembajakan kapal di perairan ASEAN membuat banyak yang menilai perairan sekitar wilayah Asia Tenggara merupakan wilayah rawan dan berbahaya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, perlu kerja sama yang erat di antara negara-negara ASEAN untuk meningkatkan pengamanan di wilayah perairan ASEAN.
"Itulah antara lain pentingnya kerja sama ASEAN ini sehingga perbatasan juga bisa kita adakan patroli bersama di daerah-daerah, Selat Malaka, apa pun yang berbatasan dengan banyak negara," tutur JK di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin (10/8).
JK menegaskan, faktor keamanan wilayah ASEAN sudah menjadi bahasan yang harus segera direalisasikan.
"Nanti akan kita tingkatkan kerja sama perbatasan itu untuk mencegah rampok di sini bawa ke sana," tutur JK.
Upaya yang dilakukan untuk meminimalisir kejahatan di wilayah perairan antara lain dengan melakukan patroli bersama.
"Ya patroli bersama, itu yang paling efektif sehingga mencegah, seperti pengalaman sebelumnya dia melompat di perairan di Indonesia kemudian dia pergi ke Thailand. Patroli bersama itu bisa cegah yang seperti itu," tutur JK.