Bela Israel, AS "Umumkan Perang" dengan Pasukan Houthi Yaman di Laut Merah
Bela Israel, AS "Umumkan Perang" dengan Pasukan Houthi Yaman di Laut Merah
Dalam beberapa pekan terakhir pasukan Houtji Yaman menyerang sejumlah kapal komersil yang melintasi Laut Merah.
Bela Israel, AS "Umumkan Perang" dengan Pasukan Houthi Yaman di Laut Merah
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin kemarin mengumumkan operasi keamanan baru yang dipimpin AS. Operasi ini berfokus pada "tantangan keamanan di selatan Laut Merah dan Teluk Aden" setelah serangan terbaru pasukan Houthi Yaman terhadap pelayaran komersial di wilayah tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir pasukan Houthi menyerang dan menyita kapal komersil yang hendak membawa logistik ke Israel.
"Saya mengumumkan pembentukan Operasi Penjaga Kemakmuran, inisiatif keamanan multinasional di bawah naungan Combined Maritime Forces dan kepemimpinan Task Force 153, yang berfokus pada keamanan di Laut Merah," ujar Austin dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir laman CNN, Senin (18/12)
Austin, yang berada di wilayah tersebut dalam agenda pertemuan dengan pejabat Israel untuk membahas perang Israel-Hamas, mengatakan, negara-negara "harus bersatu untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh aktor non-negara ini yang meluncurkan rudal balistik dan pesawat tak berawak (UAV) ke kapal dagang dari banyak negara yang sah melintasi perairan internasional."
Operasi multinasional ini melibatkan Inggris Raya, Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol.
"Sikap meresahkan dalam serangan Houthi yang sembrono yang berasal dari Yaman mengancam aliran perdagangan bebas, membahayakan pelaut yang tak bersalah, dan melanggar hukum internasional," kata Austin.
"Laut Merah adalah jalur air kritis yang sangat penting untuk kebebasan navigasi dan koridor komersial utama yang memfasilitasi perdagangan internasional."
Pengumuman ini datang setelah USS Carney merespon panggilan darurat dari sebuah kapal komersial setelah diserang oleh beberapa proyektil di Laut Merah selatan, kata seorang pejabat militer AS.
Kapal tersebut, Swan Atlantic, diserang oleh serangan satu arah dari sebuah drone dan rudal balistik anti-kapal yang diluncurkan dari wilayah yang dikendalikan oleh Houthi di Yaman," menurut Komando Pusat AS.
Kapal tanker kimia atau minyak tersebut, yang berbendera Kepulauan Cayman, meminta bantuan setelah serangan tersebut.
USS Carney, kapal perang AS yang saat itu di posisi terdekat, merespon untuk menilai kerusakan, kata CENTCOM pada Senin malam. Dalam waktu yang sama dengan serangan terhadap Swan Atlantic, kapal komersial kedua di Laut Merah juga diserang oleh militan Houthi, kata CENTCOM.
Houthi mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap kedua kapal tersebut. Mereka mengklaim kedua kapal itu terkait dengan Israel.
Houthi juga mengatakan "tidak ada bahaya" yang akan dihadapi kapal-kapal yang menuju ke pelabuhan di seluruh dunia, "kecuali pelabuhan Israel."
Pasukan Houthi di Yaman menargetkan kapal-kapal komersial di Laut Merah dan mengklaim serangan tersebut sebagai balas dendam terhadap Israel yang masih membombardir Gaza dan melakukan genosida terhadap warga Palestina.
Perusahaan minyak BP mengumumkan pada hari Senin mereka akan menghentikan semua pengiriman melalui Laut Merah karena "memburuknya situasi keamanan."
Pada Sabtu lalu, USS Carney menembak 14 drone yang diluncurkan dari "wilayah yang dikendalikan Houthi" di Yaman, menurut Komando Pusat AS.
Sistem pesawat tak berawak ini "dinilai sebagai drone serangan satu arah dan ditembak jatuh tanpa merusak kapal di area tersebut atau dilaporkan adanya korban," CENTCOM mengumumkan di X pada hari Sabtu.