Israel Akui 19 Sipir Penjaranya Pukuli Tahanan Palestina Hingga Tewas
Israel Akui 19 Sipir Penjaranya Pukuli Tahanan Palestina Hingga Tewas
Tahanan itu bernama Thayer Abu Assab, berusia 38 tahun dan berasal dari Kota Qalqilya di utara Tepi Barat.
Israel Akui 19 Sipir Penjaranya Pukuli Tahanan Palestina Hingga Tewas
Otoritas pendudukan Israel membenarkan 19 sipir penjara terlibat dalam pemukulan brutal terhadap seorang tahanan Palestina yang akhirnya meninggal pada 18 November.
Menurut laporan Israel Hayom, tahanan Palestina yang tewas itu adalah Thayer Abu Assab, berusia 38 tahun dan berasal dari Kota Qalqilya di utara Tepi Barat. Autopsi yang dilakukan bulan lalu menyimpulkan dia menjadi korban serangan dan pemukulan, yang berujung pada kematiannya.
Ke-19 penjaga penjara yang terlibat dalam pemukulan tersebut kini dibebastugaskan dengan "kondisi terbatas" sembari menunggu hasil penyelidikan.
Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, menyuarakan dukungannya untuk para penjaga yang terlibat dalam insiden tersebut. Ia mengklaim mereka tidak bersalah sampai terbukti sebaliknya.
Ben-Gvir menentang gagasan untuk mendakwa salah satu dari mereka terkait pembunuhan Abu Assab.
Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan sebelumnya juga mengonfirmasi otoritas pendudukan Israel bertanggung jawab atas pembunuhan Abu Assab, pria yang menjalani hukuman penjara 25 tahun dan ditahan di Penjara Al-Naqab di Negev sejak 2005.
Komisi ini menuduh Layanan Penjara Israel (IPS) melakukan pembunuhan sistematis dan direncanakan terhadap tahanan Palestina.
Setidaknya enam tahanan Palestina tewas dalam tahanan Israel belakangan ini, termasuk satu tahanan dari Gaza yang belum teridentifikasi.
Hingga saat ini, lebih dari 7.800 warga Palestina ditahan di penjara Israel, termasuk lebih dari 2.870 tahanan administratif yang ditahan tanpa tuduhan atau persidangan, dan 260 diklasifikasikan sebagai "pemberontak yang tidak sah" dari Gaza.