Berkat dompet, tim RI kembali cari WNI hilang di Nepal pakai heli
Tim RI pun memeriksa jasad RS di Kathmandu dari kawasan Langtang, lokasi terakhir 3 pendaki asal Bandung itu.
Ditemukannya dompet milik Alma Parahita, salah satu dari tiga Warga Negara Indonesia hilang di Taman Nasional Langtang, Nepal, membuat pemerintah bergerak cepat. Tim dipimpin Duta Besar Indonesia untuk Bangladesh dan Nepal, Iwan Wiryanata Atmadja, langsung menyisir area sekitar Hotel Everest, sepanjang pukul 10.00-12.00 waktu setempat menggunakan helikopter.
Sayangnya, belum ada perkembangan baru terkait penemuan tiga WNI yang hilang dari pencarian udara.
-
Kapan WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kapan Gewa lahir? Mutia mengungkapkan bahwa anaknya yang lahir pada 28 Februari 2020 sudah semakin besar dan dapat memilih pakaian yang ingin dikenakannya.
-
Dari mana WNI yang akan dipulangkan berasal? Sebab, tiga WNI selamat yang akan dipulangkan ke Indonesia ini rencananya diberangkatkan dari Kairo, Mesir.
-
Kenapa WNA itu dideportasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
"Kunjungan ke Langthang ini dilakukan untuk memverifikasi lokasi ditemukannya identitas milik Alma Parahita dan sekaligus berkoordinasi dengan Angkatan Bersenjata Nepal yang ada Langtang," kata Dubes Iwan dalam keterangan tertulis diterima merdeka.com, Jumat (8/5).
Tapi masih ada kemungkinan lain yang harus diperiksa perwakilan pemerintah. Belum lama ada kiriman jenazah dari Langtang ke RS Tribhuvan, di Ibu Kota Kathmandu.
"Sore hari ini sekitar 15.30 Tim juga akan memenuhi undangan Tim Nepal untuk melakukan identifikasi," kata Iwan.
Kemarin, tim SAR asal Spanyol yang menyisir area langtang menemukan dompet. Di dalamnya terdapat KTP, SIM C, dan NPWP milik Alma Parahita. Temuan itu diserahkan kepada Tentara Nepal, yang langsung menghubungi pemerintah RI.
Berdasarakan temuan ini, semakin kuat dugaan bahwa Alma, Kadek Andana, dan Jeroen Hehuwat dari Taruna Hiking Club, Bandung, memang masih berada di sekitar penginapan Everest ketika terjadi gempa berkekuatan 7,8 skala Richter 25 April lalu.
Dubes Iwan menyatakan kondisi Langtang hancur lebur akibat longsoran salju dan batu. Evakuasi perlu menggunakan alat berat, tapi sementara ini belum memungkinkan.
"Kondisi di Langtang sendiri masih sangat sulit karena masih tertimbun longsoran salju, batu dan lumpur," ungkapnya.
(mdk/ard)