Beruang Kutub Makin Kurus Karena Lautan Es Mencair Akibat Perubahan Iklim
Beruang kutub menjadi spesies paling terdampak akibat perubahan iklim. Penelitian mengungkapkan, beruang kutub menjadi lebih kurus akibat mencarinya lautan es yang menjadi habitat mereka. Selain itu, mereka juga memiliki lebih sedikit anak.
Dampak krisis iklim menjadi semakin nyata bagi manusia dan hewan. Namun dari semua spesies, beruang kutub yang paling merasakan dampaknya.
Beruang kutub mengandalkan lautan es untuk bertahan hidup: Di sinilah mereka berburu anjing laut, bepergian, membuat sarang dan pasangan. Jadi, di awal musim es mulai mencair, semakin sedikit waktu mereka untuk makan dan berproduksi.
-
Bagaimana cara Mentan membantu petani menghadapi perubahan iklim? Nana menyebutkan petani saat ini menghadapi tantangan yang besar, seperti dampak perubahan iklim. “Kami berikan applause pada beliau (Amran.red) ini. Pada tahun 2023 kemarin, kita menghadapi kekeringan yang cukup lama. Sekarang Pak Menteri bergerak cepat meningkatkan indeks pertanaman dengan program brigade alsintan. Ini merupakan salah satu solusi cepat atas permasalahan yang dihadapi petani.”
-
Bagaimana cara mengatasi perubahan iklim? Ada beberapa cara mengatasi perubahan iklim yang bisa dilakukan, di antaranya: Mengehmat Energi Salah satu cara mengatasi perubahan iklim adalah menghemat energi. Dengan menghemat energi, kita bisa mengurangi efek rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.
-
Apa itu perubahan iklim? Menurut PBB, perubahan iklim adalah mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Pergeseran ini mungkin alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan fosil seperti batu bara, minyak dan gas.
-
Bagaimana suhu udara memengaruhi pertumbuhan tumbuhan dan hewan? Suhu udara memengaruhi pertumbuhan dan reproduksi tumbuhan dan hewan di mana suhu yang lebih hangat mendorong pertumbuhan biologis.
-
Bagaimana angin muson barat laut bisa membantu kesuburan tanah di Sumut? Di wilayah yang terkena angin muson, pertanian akan sangat dipengaruhi karena angin muson membawa hujan ke daerah tersebut. Hal ini berkontribusi pada kesuburan tanah dan hasil pertanian yang baik.
-
Kapan hujan buatan dilakukan? Jika berhasil, dalam beberapa saat awan yang sudah terbentuk dengan campuran larutan khusus akan menurunkan hujan.
Temuan ini diuraikan dalam sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam Aplikasi Ekologis. Para peneliti menemukan beruang kutub menjadi lebih kurus dan memiliki sedikit anak, dan penurunan kesehatan mereka berkaitan dengan mencairnya lautan es.
"Perubahan iklim di Kutub Utara jelas memengaruhi beruang kutub," kata penulis sekaligus peneliti Kristin Laidre, profesor ilmu perairan dan perikanan Universitas Washington, dalam sebuah pernyataan.
"Mereka adalah ikon perubahan iklim, tapi mereka juga indikator awal perubahan iklim karena mereka sangat bergantung pada lautan es," lanjutnya, dikutip dari CNN, Minggu (23/2).
Beruang kutub dikenal sebagai spesies yang rentan, satu tingkat di bawah status "terancam punah". Jika tren iklim berlanjut, populasi mereka hampir pasti akan semakin berkurang. Melihat efek habitat menyusut pada beruang kutub dapat meyakinkan para konservasionis untuk mengambil tindakan lebih cepat.
Dan meneliti bagaimana es yang mencair mempengaruhi mereka dapat memiliki implikasi yang lebih luas bagaimana es akhirnya akan mempengaruhi spesies lain.
"Beruang-beruang ini menghuni zona es musiman, yang berarti es laut hilang sepenuhnya di musim panas dan ini adalah perairan terbuka," katanya.
"Beruang di daerah ini memberi kita dasar yang baik untuk memahami implikasi hilangnya lautan es," lanjut Laidre.
Memiliki Sedikit Anak
Laidre dan rekannya melacak pergerakan beruang kutub betina dewasa di Teluk Baffin, lepas pantai barat Greenland, selama dua periode pada 1990-an dan 2010-an.
Antara 2009 hingga 2015, beruang menghabiskan rata-rata 30 hari lebih banyak di darat daripada di periode 1991 hingga 1997. Itu karena es laut mencair dengan kecepatan yang lebih cepat dan lebih awal di musim sekarang daripada yang terjadi bahkan 23 hingga 29 tahun yang lalu.
Lautan es bertambah dan menyusut seiring musim, dan ketika lautan es berkurang, beruang kutub tinggal di Pulau Baffin yang berdekatan. Mereka menunggu di sana sampai ada cukup es laut untuk berburu anjing laut.
Dan semakin banyak waktu yang mereka habiskan di daratan, semakin dekat ke pantai dan tidak dapat berburu, mereka akan menjadi lebih kurus. Peneliti membuat peringkat kondisi badan beruang pada skala 1 sampai 3, 1 berarti kurus dan 3 berarti gemuk (lemak membuat mereka sehat dan tetap hangat).
Dari 352 beruang yang mereka teliti, tidak sampai 50 yang dinyatakan gemuk.
"Ketika beruang berada di darat, mereka tidak berburu anjing laut dan malah bergantung pada persediaan lemak," kata Laidre.
"Mereka memiliki kemampuan berpuasa untuk waktu yang lama, tetapi seiring waktu mereka semakin kurus."
Beruang kutub betina memiliki lebih banyak anak ketika es laut lebih banyak tersedia dan ketika "musim semi putus," periode ketika es mencair dan pecah dan lebih banyak air tersedia. Sekarang beruang lebih kurus, mereka memiliki lebih sedikit anak.
Konflik Beruang-Manusia
Penghitungan terakhir beruang kutub di Teluk Baffin dilakukan antara 2012 dan 2013 - lalu, ada lebih dari 2.800 beruang di daerah itu, menurut Kelompok Spesialis Beruang Kutub IUCN. Tetapi kelompok itu belum mencatat berapa banyak yang ada sebelum penghitungan terbaru dilakukan, jadi sulit untuk mengatakan apakah terjadi kenaikan atau penurunan.
Meskipun demikian, hasil penelitian Universitas Washington tidak menjanjikan.
Es laut yang mencair adalah sebagian alasan mengapa beruang kutub terlihat di kawasan perumahan, mengintai lingkungan yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya. Mereka didorong kelaparan dan habitat yang menyusut, dan itu dapat menyebabkan peningkatan konflik antara manusia dan beruang.
Masa depan beruang kutub, tulis para peneliti dalam temuan mereka, tergantung pada kemampuan para ilmuwan untuk memprediksi bagaimana perubahan iklim akan terus berdampak pada beruang. Laju perubahan populasi sudah mengejutkan, jadi respons konservasi perlu dilakukan dengan kecepatan yang sama cepatnya, kata para peneliti.