Bocah 12 Tahun Jadi Buta Karena Kebanyakan Makan Junk Food
Remaja di Massachusetts cenderung menolak tawaran makanan sehat dari orang tua mereka dan lebih memilih untuk mengonsumsi junk food.
Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dari Massachusetts, Amerika Serikat, mengalami kehilangan penglihatan yang tragis akibat pola makannya. Ia dilaporkan sering mengonsumsi makanan cepat saji (junk food) yang tidak bergizi, yang menyebabkan saraf optiknya menyusut tanpa harapan untuk sembuh, seperti yang dikutip dari Oddity Central pada Rabu (13/11/2024).
Kasus seorang anak laki-laki berusia 12 tahun yang menderita autisme baru-baru ini dilaporkan dalam New England Journal of Medicine. Anak tersebut mengalami kebutaan akibat pola makan yang didominasi oleh junk food, termasuk burger, kentang goreng, saus ranch, donat, dan jus manis. Diketahui bahwa anak ini memiliki fobia yang ekstrem terhadap tekstur makanan tertentu, sehingga orang tuanya kesulitan untuk memberikan nutrisi yang diperlukan dalam dietnya.
-
Bagaimana internet berkembang dan menjadi global? ARPANET pertama kali terhubung hanya empat komputer di empat universitas di Amerika Serikat. Namun, seiring berjalannya waktu, jaringan ini tumbuh pesat. Pada tahun 1983, protokol TCP/IP diperkenalkan, yang memungkinkan jaringan komputer yang berbeda untuk berkomunikasi satu sama lain, membuka pintu bagi pertumbuhan internet global.
-
Kapan Hari Kesadaran Aksesibilitas Global diperingati? Setiap 16 Mei, orang-orang dari seluruh penjuru dunia berpartisipasi.
-
Siapa yang memulai Hari Kesadaran Aksesibilitas Global? Peringatan Hari Kesadaran Aksesibilitas Global bermula pada tahun 2011, di mana seorang pengembang web bernama Joe Devon menulis blog yang memicu gerakan global.
-
Dimana globalisasi bidang komunikasi mengubah cara kita melihat dunia? Globalisasi bidang komunikasi menjadikan hidup di dunia semakin tidak terbatas waktu dan tempat. Hal ini membuat seakan semua hal yang ada di berbagai belahan dunia dalam sekejap dapat kita ketahui.
-
Apa dampak pemanasan global terhadap kesehatan mental? Menghadapi bencana ini dapat menyebabkan stres, gangguan kecemasan, depresi, gangguan stres pascatrauma, bahkan percobaan bunuh diri.
-
Apa yang sedang berkembang pesat di dunia? Permintaan untuk produk industri hijau di dunia dinilai sangat besar.
Awal tahun ini, anak laki-laki yang namanya tidak diungkapkan itu mulai mengalami gangguan penglihatan, yang terasa lebih mencolok pada pagi dan sore hari, sedangkan siang harinya penglihatannya tampak normal. Namun, kondisi penglihatannya memburuk dengan cepat, dan dalam enam minggu, ia hanya bisa bergerak dengan bantuan orang tuanya untuk menghindari rintangan. Suatu malam, ia terbangun dengan teriakan bahwa ia tidak bisa melihat, yang membuat orang tuanya segera membawanya ke rumah sakit.
Setelah menjalani serangkaian tes, diketahui bahwa anak tersebut kekurangan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kesehatan saraf optiknya. Saraf optiknya telah menyusut selama beberapa waktu dan hilang sepenuhnya saat ia tiba di rumah sakit. Meskipun telah diberikan suplemen, dokter merasa khawatir karena kondisinya sudah terlalu parah, sehingga tidak ada yang dapat dilakukan untuk memulihkan penglihatannya. Peneliti menyatakan, "Sayangnya, lemahnya optik pasien parah sekali."
Penyakit ini sulit untuk disembuhkan
Tingkat kehilangan penglihatan yang parah tidak bisa dipulihkan jika sudah berada pada stadium lanjut. Namun, jika penyakit ini terdeteksi pada tahap awal, pemulihan dari defisit nutrisi dapat memberikan beberapa perbaikan pada kondisi penglihatan. Selama dirawat di rumah sakit, anak laki-laki tersebut mendapatkan suplemen vitamin A, C, D, K, serta kalsium, tiamin, tembaga, dan zinc. Selain itu, ia mulai menambahkan selada dan keju ke dalam hamburgernya.
Meskipun orang tuanya berusaha menambah suplemen ke dalam kotak jusnya, anak tersebut mulai menolak setelah beberapa waktu. Sayangnya, semua upaya ini tidak berhasil memulihkan penglihatan anak laki-laki itu. Dokter di Rumah Sakit Anak Boston menyatakan bahwa anak ini mengalami gangguan makan yang bersifat menghindar atau membatasi (ARFID), yang mempengaruhi sekitar setengah dari anak-anak autis dengan berbagai tingkat keparahan. Kasus ini memang sangat ekstrem, tetapi bukan satu-satunya. Kasus-kasus serupa juga telah dilaporkan sebelumnya, baik di Inggris maupun di Amerika Serikat.