Permintaan Produk Industri Hijau di Dunia Berkembang Pesat
Di masa depan, perusahaan dengan proses produksi ramah lingkungan yang akan bertahan.
Permintaan untuk produk industri hijau di dunia dinilai sangat besar.
Permintaan Produk Industri Hijau di Dunia Berkembang Pesat
Pakar ekonomi lingkungan IPB University Aceng Hidayat mengatakan, sehingga di masa depan, perusahaan dengan proses produksi ramah lingkungan yang akan bertahan.
Dia menilai penerapan industri hijau PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream PT Pertamina (Persero) akan semakin meningkatkan daya saing PHE di masa mendatang.
-
Apa yang Kemenko Perekonomian dorong untuk industri hijau? Dalam pengembangan industri hijau di Indonesia, pemerintah mendorong berbagai program seperti pemanfaatan EBTKE, penerapan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, dan lain sebagainya.
-
Kenapa ekonomi hijau penting bagi Indonesia? Airlangga menekankan ekonomi hijau tidak hanya penting untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi. Melainkan sebagai langkah strategis untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle-income trap) dan menuju negara berpendapatan tinggi setara dengan negara maju.
-
Mengapa teknologi energi terbarukan akan berkembang pesat? Dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan ketergantungan pada sumber energi fosil, teknologi energi terbarukan seperti energi surya, angin, dan hidro memiliki potensi besar untuk booming di masa depan.
-
Kenapa energi terbarukan penting untuk lingkungan? Sumber energi seperti batu bara dan minyak bumi menghasilkan banyak emisi yang merusak lingkungan, sedangkan energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin, dan biomassa hampir tidak menghasilkan emisi sama sekali.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Apa target ekonomi RI dengan menerapkan ekonomi hijau? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ekonomi Indonesia bisa tumbuh ke level 6,22 persen hingga tahun 2045 jika menerapkan ekonomi hijau.
"Jika PHE atau Pertamina benar-benar telah melakukan praktik dekarbonisasi dengan baik sekarang, di masa datang akan mendapat ruang yang lebih baik di pasar energi," kata Aceng dikutip Antara, Senin (28/8).
Merdeka.com
Menurut dia, penerapan proses produksi rendah karbon merupakan investasi jangka panjang, bukan semata-mata untuk satu atau dua tahun mendatang.
Bahkan, selain meningkatkan daya saing, penerapan industri hijau juga membuat kredibilitas perusahaan semakin meningkat.
"Perusahaan atau industri yang menerapkan proses produksi rendah karbon saat ini dinilai memiliki reputasi lebih baik," katanya.
PHE terus berkomitmen untuk menekan emisi karbon antara lain melalui implementasi enam pilar dekarbonisasi perusahaan yaitu energy demand & efficiency, gas recovery & asset integrity, low carbon power, low carbon heat, Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS), serta offsetting melalui natural based solution.
Melalui penerapan enam pilar dekarbonisasi tersebut, akhir bulan lalu PHE mencatatkan pengurangan emisi mencapai 480 Kilo Ton C02eq atau setara 110 persen dari target di bulan Juli lalu. Pengurangan emisi dilakukan oleh Pertamina Hulu Energi, baik dari regional maupun Anak Perusahaan terafiliasi.
Merdeka.com
Penurunan emisi tersebut, menurut Aceng, merupakan hal positif, apalagi selama ini sektor energi, industri manufaktur dan kendaraan bermotor paling berkontribusi terhadap polusi karbon.
"Itu bagus buat Pertamina. Selama menurunkan emisi dia telah berkontribusi untuk mendinginkan bumi," ujarnya.
"Memang industri hijau itu dalam jangka pendek membutuhkan investasi besar. Tetapi kita harus berpikir jauh ke depan jangan tanggung-tanggung cuma mencari untung,” ujarnya.
Dia juga berharap PHE tidak sekadar menekan karbon yang dihasilkan proses produksi. Lebih dari itu, secara perlahan juga menerapkan "clean technology".