Bom meledak saat warga Kurdi pawai di ibu kota Turki, 30 tewas
Lebih dari 100 pendukung Partai Kurdi cedera dalam aksi terorisme di Ankara hari ini (10/10)
Insiden peledakan bom terjadi di tengah pawai warga etnis Kurdi di Ibu Kota Ankara, Turki, hari ini, Sabtu (10/10). Hingga berita ini dilansir, 30 orang tewas serta lebih dari 100 lainnya luka-luka. Jumlah korban tewas masih bisa bertambah.
Juru kamera stasiun televisi NTV yang merekam pawai warga Turki itu mendengar dua kali suara ledakan di tempat berbeda. Jarak antar ledakan hanya hitungan detik.
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Siapa yang diprotes bocah Turki itu? Bocil Turki Marah-Marah ke Pemilik Toko karena Jual Produk Israel, Gebrak Meja Minta Hentikan Penjualan Bocah itu kesal karena pemilik toko memberikannya keripik buatan Israel tanpa sepengetahuannya.
-
Bagaimana bocah Turki itu protes? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel. Bocah itu sampai menggeberak meja di hadapan pemilik toko. Lantas ia pun meminta pemilik toko untuk tidak menjual barang tersebut.
-
Apa yang ditemukan dalam penggalian di Turki? Sekelompok arkeolog Turki menemukan tengkorak yang diperkirakan berusia 6.000 tahun di salah satu dari sembilan makam selama penggalian di distrik Afsin, Kahramanmaras, Turki.
-
Mengapa penemuan patung di Turki ini dianggap penting? Artefak ini memberikan petunjuk penting tentang kehidupan manusia pada masa itu, serta tentang perkembangan seni dan budaya di wilayah Anatolia.
-
Kenapa penemuan benda-benda berhias 'Seribu Bunga' di Turki sangat penting? Menurut para ahli, ini adalah salah satu penemuan arkeologi paling signifikan tahun ini di Turki. Millefiori telah ditemukan di belahan dunia lain, namun ini adalah pertama kalinya hiasan ini ditemukan dalam jumlah dan variasi yang begitu banyak di negara tersebut.
Kantor berita Anatolia mengatakan insiden ini kemungkinan besar aksi bom bunuh diri. Laporan awal mengenai insiden ini sudah disampaikan kepada Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu.
"Pemerintah akan mengumumkan temuan awal mengenai ledakan ini secepatnya," kata pejabat di Kementerian Pertahanan yang enggan disebut namanya.
Kantor berita AFP melaporkan massa yang berkumpul adalah anggota partai sayap kiri serta pendukung nasionalisme Kurdi. Terutama simpatisan Partai Rakyat Demokratik (DKP) yang agendanya mendukung otonomi lebih besar bagi wilayah orang Kurdistan.
DKP merupakan partai yang pada pemilu dua bulan lalu meraih suara signifikan, membuat Partai Keadilan dan Pembangunan gagal menguasai mayoritas parlemen. Turki akan kembali menggelar pemilu sela pada 1 November mendatang, karena Presiden Reccep Tayyip Erdogan tak berhasil membentuk pemerintahan koalisi.
Insiden terorisme terakhir kali terjadi di Ankara adalah bom bunuh diri dekat pusat perbelanjaan Ulus pada 2007. Dalam ledakan yang dilakukan militan PKK itu, enam orang tewas, sedangkan 121 cedera berat.
Sementara itu, belum diketahui pihak yang berkepentingan meneror pawai orang-orang Kurdi di Ankara. Turki dan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) sebulan terakhir terlibat kontak bersenjata di perbatasan. Diperkirakan 140 tentara Turki tewas, sedangkan lebih dari 1.700 militan PKK dibunuh dalam serangan balik yang diperintahkan Ankara.
Warga etnis Kurdi sejak 1984 berusaha memisahkan diri dari Turki lantaran perbedaan bahasa dan budaya. Kelompok bersenjata PKK akhirnya terbentuk, memicu tewasnya 40 ribu orang karena kontak senjata maupun terorisme.
(mdk/ard)