China bagi pengalaman ke ASEAN kembangkan pembangunan berkelanjutan
Sebagai negara maju, China merasa berkewajiban membagikan pengalaman dalam membangun negaranya kepada negara lain, termasuk negara-negara di ASEAN.
Sebagai negara maju, China merasa berkewajiban membagikan pengalaman dalam membangun negaranya kepada negara lain, salah satunya komunitas negara di Asia Tenggara, ASEAN. Karenanya, China dan ASEAN bekerja sama membuat acara mengenai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) bertema 'Leave No One Behind'.
Duta Besar China untuk ASEAN Xu Bu, mengatakan SDG memang sangat menarik perhatian dunia.
-
Kenapa KTT ASEAN digelar di Jakarta? KTT yang akan diselenggarakan di Jakarta tersebut menjadi momen penting bagi Indonesia sebagai tuan rumah untuk memfasilitasi dialog dan kerjasama antara pemimpin negara anggota.
-
Bagaimana cara ASEAN dan Tiongkok memperdalam kerja sama perdagangan dan ekonomi? Para menteri juga mencatat implementasi Program Kerja 2022-2026 untuk memperdalam kerja sama Perdagangan dan Ekonomi ASEAN China FTA, termasuk kerja sama finansial dan dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ASEAN dan dukungan Tiongkok untuk promosi ekspor produk ASEAN.
-
Bagaimana Indonesia dan ASEAN mengimplementasikan pemanfaatan AI? “Dengan tren pemanfaatan AI dan penciptaan tata kelolanya, interaksi negara-negara anggota ASEAN juga tidak luput dari diskusi tentang AI,” ujarnya.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
"Kita harus bertahan dari krisis ekonomi dunia. Kita menghadapi tantangan, dan kita akan hadapi ini bersama," ujar Xu Bu, saat ditemui di JW Marriot Hotel, Jakarta, Senin (19/9).
Xu menyebutkan tantangan yang dihadapi ASEAN saat ini berupa perdamaian dan stabilitas di kawasan, pengungsi dan terorisme. Hal ini sudah pernah terjadi di China dan menurut dia, Negeri Tirai Bambu berhasil mengatasinya.
Dubes China untuk ASEAN ini menyebutkan China merupakan salah satu negara maju terbesar di dunia.
Selain itu, keberhasilan para pemimpin dunia melahirkan SDG periode 2015-2030 disebut-sebu Xu sebagai prioritas utama China. Menurut Xu, China dan sejumlah negara-negara ASEAN adalah negara-negara berkembang, tetapi Negeri Tirai Bambu memiliki perkembangan terbesar.
Dukungan China disambut baik oleh Wakil Sekretaris Jenderal untuk Komunitas Sosio-kultural ASEAN Vongthep Arthaikalvatee.
"Sangat senang dan tertarik karena ini pertama kali ASEAN berkolaborasi dengan partner untuk diskusi isu SDG," ucap pria asal Thailand itu.
Keberhasilan China ini membuat Vongthep yakin atas kemungkinan besar tercapainya SDG di ASEAN. Untuk itu, ia berharap ASEAN dapat meniru langkah China.
"Dengan jumlah penduduk sebesar itu, China berhasil mencapai Milenium Development Goals (MDG). ASEAN berterima kasih terhadap dukungan China. Kami berharap dapat meniru langkah china untuk mengadopsi SDG," pungkas dia.
(mdk/ard)