China minta AS dukung perundingan Laut China Selatan dengan Filipina
China selalu menyalahkan dan menuduh AS sebagai penyebab ketegangan terjadi di kawasan Laut China Selatan.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi, meminta kepada Menlu Amerika Serikat, John Kerry untuk mendukung proses perundingan antara negaranya dengan Filipina mengenai Laut China Selatan. Pasalnya, Negeri Tirai Bambu mengatakan tidak menerima putusan yang dikeluarkan Pengadilan Internasional di Den Haag, Belanda.
Permintaan ini dilakukan Wang Yi di sela-sela pertemuan tingkat menteri ASEAN di Vientiane, Laos.
-
Siapa saja yang terlibat dalam konflik Laut China Selatan? Tiongkok menggambarkan tuduhan tersebut "hanya kebohongan belaka", dan mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menutup mata terhadap "provokasi dan pelecehan" yang berulang kali dilakukan oleh Filipina.
-
Bagaimana Amerika Serikat berusaha mencampuri urusan dalam negeri China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring. "Ada hampir 200 juta penganut agama di China. Pemerintah China melindungi kebebasan beragama warga negara sesuai dengan hukum. Orang-orang dari semua kelompok etnis di China berhak sepenuhnya atas kebebasan beragama sebagaimana ditentukan oleh hukum," jelasnya.
-
Kenapa Presiden Jokowi membahas konflik Laut China Selatan dengan Presiden Marcos? Jokowi mengatakan dirinya akan membahas upaya meredakan ketegangan di Laut China Selatan. "Ya salah satunya (membahas Laut China Selatan)," jelas Jokowi sebelum bertolak ke Filipina melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (9/1/2024).
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Mengapa kapal Dinasti Ming tenggelam di Laut China Selatan? Para peneliti meyakini kapal tersebut dimuat di wilayah Jingdezhen dan berfungsi sebagai kapal ekspor, mengingat pada abad ke-14, Jingdezhen menjadi pusat produksi porselen terbesar di China.
-
Kapan kerusakan di Stasiun Luar Angkasa China terjadi? Stasiun luar angkasa milik China ini beroperasi pada 2022.
"Kami berharap Amerika Serikat mau mendukung perundingan antara China dan Filipina dan mendukung terus upaya China dan ASEAN untuk menjadikan kawasan Laut China Selatan damai dan stabil," ujar Wang seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (26/7).
Sebelumnya Negeri Tirai Bambu tersebut menyalahkan AS atas ketegangan yang terjadi di Laut China Selatan. Mereka menuduh AS sengaja mengambil peran dalam sengketa ini, namun hal tersebut dibantah langsung oleh Negeri Paman Sam.
Beberapa negara anggota ASEAN bersaing klaim wilayah di Laut China Selatan dengan Beijing. Pasalnya, Laut China Selatan merupakan jalur pelayaran penting yang kaya akan sumber daya alam.
Selain AS, Beijing juga meminta Jepang untuk tidak ikut campur dalam masalah ini. Dalam pernyataan tertulisnya, China mendesak Tokyo untuk tidak ambil peran karena bukan negara penuntut yang seharusnya menghindari campur tangan dalam kasus ini.
"Hubungan China dan Jepang masih rentan dan tidak memuaskan," ujar Wang kepada Menlu Jepang Fumio Kishida.
Jepang, Australia dan Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan tiga negara tersebut adalah oposisi yang kuat untuk setiap tindakan sepihak yang memaksa di Laut China Selatan. Ketiga negara ini juga meminta Beijing untuk patuh pada putusan yang mengikat secara hukum.
China sendiri mendapat dukungan dari Kamboja, yang mengatakan keberatan atas putusan Pengadilan Internasional di Den Haag, Belanda beberapa waktu lalu. Kamboja memang sekutu terdekat China di ASEAN.
Baca juga:
Upaya ASEAN bersikap soal Laut China Selatan diblok sekutu Tiongkok
4 Sentimen rakyat China terhadap AS dalam isu Laut China Selatan
Kalah arbitrase, China tekan Filipina dan ngotot bangun pulau buatan
Forum Asia-Eropa enggan bahas hasil arbitrase Laut China Selatan
Reaksi berang China atas putusan pengadilan soal Laut China Selatan