Debat Capres Amerika, Trump Sebut Biden 'Orang Palestina' Halangi Israel Selesaikan Perang di Gaza
Kedua capres justru melenceng dan saling menyerang rivalnya dengan pernyataan yang berkelok-kelok.
Trump menyatakan bahwa kepemimpinan Biden merupakan bencana.
Debat Capres Amerika, Trump Sebut Biden 'Orang Palestina' Halangi Israel Selesaikan Perang di Gaza
- Capres AS Bukan Cuma Harris & Trump, Ternyata Ada Sosok Kandidat Wanita Yahudi Anti Israel & Pendukung Palestina
- Kampanye Pilpres AS Dipenuhi Deklarasi Kesetiaan ke Israel, Biden Mengaku Zionis, Trump Pilih Cawapres Pendukung Perampasan Yerusalem
- Serangan Menohok Trump ke Biden Soal Perang Israel di Gaza, "Kalau Saya Presiden, Itu Tak Akan Terjadi"
- Debat Capres Amerika, Trump Sebut Biden 'Orang Palestina' Halangi Israel Selesaikan Perang di Gaza
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan mantan presiden Donald Trump kembali berhadapan dalam debat pemilu presiden AS 2024 pertama pada Kamis malam waktu setempat, atau Jumat pagi waktu Indonesia.
Kedua capres berjuang meyakinkan pemilih dengan menawarkan pendekatan yang sangat bertolak belakang dengan rivalnya masing-masing apabila salah satu dari mereka memenangi pemilu akhir tahun ini.
Namun, dalam beberapa momen debat, kedua capres justru melenceng dan saling menyerang rivalnya dengan pernyataan yang berkelok-kelok.
Biden tampak kesulitan mempertahankan alur pikirannya saat Trump dengan penuh semangat menuturkan sejumlah pernyataan menyesatkan untuk menghindari pertanyaan moderator. Hal ini membuat debat tampak tak seimbang.
Dengan suara seraknya, Biden menyebut Trump sebagai anugerah untuk golongan elite terkaya di AS melalui kebijakan pemotongan pajak terbesar dalam sejarah AS yang justru memperparah defisit negara.
Biden juga mengklaim bahwa dirinya adalah satu-satunya presiden yang berhasil mencegah tentara AS tewas di belahan dunia manapun dalam masa jabatannya.
Padahal, tiga personel militer AS meninggal di Yordania Januari lalu akibat serangan pesawat nirawak oleh milisi pro-Iran, dan 13 personel lainnya tewas dalam bom bunuh diri di Afghanistan saat AS menarik mundur tentaranya dari negara tersebut.
Sementara itu, Trump menyatakan bahwa kepemimpinan Biden merupakan bencana. Ia menegaskan berkali-kali bahwa negara kita sedang dihancurkan, sembari mengungkit kondisi ekonomi terkini dan kebijakan imigrasi Biden.
"Kita sedang hidup di neraka. 'Orang Palestina' dan orang-orang lainnya berbuat rusuh di mana-mana," kata Trump.
Dia hendak merujuk pada protes pro-Palestina yang merebak di seantero AS di tengah agresi Israel ke Gaza dan dukungan tak henti AS kepada Israel.
Dalam salah satu momen debat yang paling janggal dan tak terduga, Trump malah menyebut Biden sebagai orang Palestina yang mencegah Israel menyelesaikan tujuan perangnya di Jalur Gaza, yaitu mengalahkan Hamas.
"Dia mengatakan, satu-satunya pihak yang mau meneruskan perang adalah Hamas. Padahal, yang mau meneruskan perang justru Israel, dan seharusnya Anda biarkan saja Israel maju dan biarkan mereka menyelesaikan 'tugasnya'," kata Trump kepada Biden.
"Tapi dia tidak mau melakukannya. Dia jadi seperti orang Palestina, namun mereka tidak menyukainya karena dia adalah seorang Palestina yang sangat buruk. Dia lemah," ucap Trump.
Kemudian, saat menjawab pertanyaan mengenai kesiapannya mengakui negara Palestina yang merdeka, Trump hanya menjawab singkat. "Saya harus lihat nanti," kata dia.