Delapan perompak di kapal tanker Malaysia terbukti WNI
Mereka masih menjalani proses penyelidikan oleh polisi Vietnam.
Delapan orang perompak yang mengambil alih kapal tanker Malaysia, Orkim Harmony, sudah diidentifikasi sebagai warga negara Indonesia. Hal tersebut seperti dikatakan oleh Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Mayerfas.
"Kemarin, pejabat kami dari KJRI Ho Chi Min dan KBRI Hanoi telah bertemu dengan delapan perompak, yang tadinya kita ingin verifikasi dulu. Dan berdasarkan pertemuan kemarin, delapan perompak ini benar adalah WNI," kata dia, ketika ditemui di Kementerian Luar Negeri, Kamis (25/6).
Mayerfas mengatakan saat ini, delapan orang tersebut masih melakukan proses investigasi dari pemerintah Vietnam. Mereka diinvestigasi tentang kriminalitas yang mereka lakukan.
"Prosesnya tengah dilakukan oleh polisi maritim Vietnam, setelah selesai berkasnya, akan diserahkan ke polisi Vietnam. Prosesnya berapa lama, kita belum tahu. Setelah selesai, nanti penanganan selanjutnya tergantung yang dilakukan para kriminal tersebut," terang dia.
Dalam kasus perompak ini, tiga negara bekerja sama untuk menuntaskannya. Tiga negara tersebut yaitu Vietnam, sebagai negara tempat mereka ditangkap. Malaysia, sebagai negara pemilik perusahaan tersebut, dan Indonesia sebagai negara si pelaku.
Duta besar ini juga mengatakan pemerintah Indonesia sendiri saat ini akan mempertimbangkan bagaimana yang terbaik bagi para perompak setelah investigasi selesai dilakukan.
"Kita masih memikirkan apakah akan meminta ekstradisi atau minta mereka dideportasi. Semuanya masih menunggu proses investigasi, dan protokol resmi dari Jakarta," lanjut dia.
Sementara ini, kondisi para perompak baik-baik saja. Mereka tinggal di KBRI Hanoi. Pihak KBRI telah memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan para perompak tersebut.