Demo Terbesar dalam Sejarah AS, Ratusan Ribu Orang Dukung Palestina di Washington
Ratusan ribu orang turun ke jalan di Washington, Amerika Serikat kemarin untuk menyerukan gencatan senjata di Gaza.
Ratusan ribu orang turun ke jalan di Washington, Amerika Serikat kemarin untuk menyerukan gencatan senjata di Gaza, Palestina dan mengecam kebijakan Presiden Joe Biden di Palestina.
Demo Terbesar dalam Sejarah AS, Ratusan Ribu Orang Dukung Palestina di Washington
Sejumlah demonstran membawa spanduk bertuliskan "Palestinian Lives Matter", "Let Gaza Live" dan "Their blood is in your hand".
Dilansir dari laman Al Arabiya, (Ahad, 5/11), sejumlah aktivis menyerukan unjuk rasa bertajuk "National March on Washington: Free Palestine" dan menyiapkan banyak bus untuk mengangkut demonstran dari berbagai daerah menuju Ibu Kota Washington guna menghadiri unjuk rasa berjudul ANSWER, akronim untuk "Act Now to Stop War and End Racism."
- Video Anak-Anak Amerika Demo Bela Palestina di Depan Gedung Putih, Desak Israel Berhenti Bunuh Anak-Anak Gaza
- Demo Dukung Palestina Terbesar dalam Sejarah Inggris, Sekitar 500.000 Orang Turun ke Jalan
- Demo Bela Palestina Terbesar di Inggris, 100.000 Orang Tuntut Israel Hentikan Serangan ke Gaza
- 100.000 Orang Demo Dukung Palestina di London, Serukan Hentikan Bombardir Gaza
"Yang kami inginkan dan kami tuntut adalah gencatan senjata sekarang juga," kata Mahdi Bray, direktur Aliansi Muslim Amerika.
Demonstrasi kali ini tercatat adalah yang terbesar dalam isu mendukung Palestina di Amerika Serikat dan bahkan yang terbesar di Washington dalam sejarah.
During their gathering in Washington DC, protesters held a long list containing the names of Palestinians killed in Gaza as a result of Israeli airstrikes since October 7.#WeAreAllGaza #GazaGenocide pic.twitter.com/wpCKxv3o3D
— Palestine Highlights (@PalHighlight) November 5, 2023
Now: Pro-Palestinian rally in Washington, D.C. pic.twitter.com/QiIgtV4yqq
— Benjamin Alvarez (@BenjAlvarez1) November 4, 2023Advertisement
Konflik terbaru Palestina-Israel terjadi sejak 7 Oktober lalu ketika militan Hamas menyerang masuk ke wilayah Israel melalui darat, laut, dan udara dengan paralayang.
Israel membalas serangan itu dengan membombardir Jalur Gaza lewat serangan udara. Pejabat kesehatan Gaza mengatakan setidaknya sudah 9.488 orang Palestina tewas akiba bombardir Israel, terbanyak anak-anak dan perempuan.
Tragedi di Gaza yang berlangsung setiap hari membuat dunia internasional menyerukan gencatan senjata tapi AS, seperti Israel, menolak seruan itu dengan alasan Hamas bisa mendapat kesempatan memperkuat diri.
Banyaknya korban berjatuhan di pihak Palestina membuat banyak kalangan menyebut apa yang dilakukan Israel tidak lain adalah genosida atau pembersihan etnis.