Diduga Ada Varian Baru Virus Corona di Rusia, Bermutasi 18 Kali di Tubuh Satu Orang
Hal ini terungkap pekan lalu, ketika ilmuwan Rusia menerbitkan penelitian mereka di Virological, sebuah forum diskusi analisis dan interpretasi evolusi molekular virus dan epidemiologi.
Seorang perempuan Rusia penderita kanker kelenjar getah bening parah, yang berjuang melawan Covid-15 selama lima bulan, ditemukan memiliki 18 kali mutasi berbeda virus corona di dalam tubuhnya. Dia pertama kali terinfeksi virus corona pada April 2020 dan terakhir dites positif pada September.
Hal ini terungkap pekan lalu, ketika ilmuwan Rusia menerbitkan penelitian mereka di Virological, sebuah forum diskusi analisis dan interpretasi evolusi molekular virus dan epidemiologi. Kontributor dari empat universitas dan satu rumah sakit menganalisis genetik perempuan tersebut dan menemukan dua "mutasi cerpelai" Denmark, termasuk satu mutasi virus yang baru-baru ini ditemukan di Inggris.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Siapa yang mengamankan Bule Rusia tersebut? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Kapan virus antraks menewaskan seorang anak di Siberia? Bahkan pada 2016 lalu, seorang anak meninggal dan belasan orang lainnya dirawat karena wabah antraks di Siberia.
Dengan banyaknya perubahan, apa yang ditemukan itu bisa diklasifikasikan sebagai jenis atau varian tersendiri.
Menurut ahli imunologi, Nikolai Kryuchkov, yang berbicara kepada koran MK, Covid-19 berubah dengan cepat di dalam tubuh seseorang dengan melemahnya sistem kekebalan. Pasien berusia 47 tahun itu, yang sedang menjalani kemoterapi, cocok dengan kategori ini.
"Para ahli telah memperhatikan angka mutasi dalam organisme orang yang lemah beberapa kali lebih tinggi dibandingkan angka dalam populasi manusia normal," jelasnya, dikutip dari Russia Today, Rabu (13/1).
Seorang ahli lain, spesialis teknik genetik, Pavel Volchkov, menyatakan Covid-19 yang ditemukan pada perempuan tersebut memiliki kemiripan dengan varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris, serta memiliki karakteristik tersendiri.
"Varian baru virus corona yang ditemukan di Rusia berasal dari kelompok yang sama dengan varian Inggris," jelasnya.
Senin lalu Kepala Gamaleya Centre, Alexander Gintsburg, yang mengembangkan vaksin Sputnik V mengatakan ada kemungkinan besar Rusia memiliki tipe atau varian sendiri.
"Kami sangat menantikan negara kami menemukan tipe Rusia dengan properti yang diubah. Jika mereka sudah ada di Inggris, di Afrika Selatan, di Brasil - ada juga varian di sini," katanya.
"(Rusia) jauh lebih besar. Tipe baru seharusnya sudah diidentifikasi sejak lama," pungkasnya.
(mdk/pan)