Digelar saat Ramadan, polisi Turki serang parade gay
Puluhan orang membawa bendera pelangi ditembak meriam air. Pembubaran ini dikecam netizen dunia
Beredar rekaman di jejaring sosial yang menunjukkan serangan Kepolisian Turki terhadap pawai kelompok gay di Alun-Alun Taksim, Kota Istambul, kemarin (27/6) sore waktu setempat.
Puluhan pegiat homoseksual kocar-kacir karena polisi juga menggunakan gas air mata. Sementara satu orang nampak terpental jatuh akibat dihajar meriam air.
-
Siapa yang diprotes bocah Turki itu? Bocil Turki Marah-Marah ke Pemilik Toko karena Jual Produk Israel, Gebrak Meja Minta Hentikan Penjualan Bocah itu kesal karena pemilik toko memberikannya keripik buatan Israel tanpa sepengetahuannya.
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Bagaimana bocah Turki itu protes? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel. Bocah itu sampai menggeberak meja di hadapan pemilik toko. Lantas ia pun meminta pemilik toko untuk tidak menjual barang tersebut.
-
Apa yang ditemukan dalam penggalian di Turki? Sekelompok arkeolog Turki menemukan tengkorak yang diperkirakan berusia 6.000 tahun di salah satu dari sembilan makam selama penggalian di distrik Afsin, Kahramanmaras, Turki.
-
Siapa yang menolak bermain di Turki? Berdasarkan laporan dari Romano, sejumlah klub papan atas di Turki saat ini menunjukkan ketertarikan terhadap Rabiot. Salah satu klub yang berminat adalah Galatasaray. Tim yang dikenal dengan julukan Cimbum Aslan ini sangat menginginkan kehadiran gelandang tersebut. Mereka telah mengajukan penawaran untuk merekrutnya ke Turki. Namun, gelandang tersebut dipastikan telah menolak tawaran itu, karena saat ini ia tidak berminat untuk bermain di Turki.
-
Bagaimana cara orang-orang Turki mengawetkan mumi? Dalam teknik ini, setelah orang meninggal, organ dalam jenazah dikeluarkan, lilinnya dilelehkan dan jenazah ditutup dengan lapisan glasir. Kemudian ditutup dengan kain dan kain kafan. Lalu dikubur di tanah dengan cara ini dan jenazah tetap awet selama berabad-abad setelah mengering.
Polisi Turki mengklaim berhak membubarkan pawai tersebut karena tidak berizin.
Adapun salah satu pentolan kelompok pendukung hak Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) Turki, Bulent, menyatakan polisi sejak jauh-jauh hari tidak pernah memberikan izin. Alasannya pawai gay pride tahun ini digelar saat bulan Ramadan.
"Kami meminta izin secara baik-baik untuk merayakan hak kami. Dan begini hasilnya," kata Bulent seperti dilaporkan ABC Online, Senin (29/6).
Sebelum diserbu meriam air dan satu batalion polisi yang memakai pentungan, para pegiat mengibarkan bendera pelangi, sebagai logo LGBT. Pawai berlangsung damai dan sebagian menggelar tarian.
"Kami tidak berunjuk rasa dengan kekerasan. Kami minta diakui oleh negara," ungkap Bulent.
Di Turki, tidak ada hukum pidana yang melarang homoseksualitas. Kendati begitu pasangan sejenis masih dianggap tabu.
Kekerasan yang dilakukan Kepolisian Turki itu memicu kritik di dunia maya. Penyanyi Lady Gaga, sebagai pendukung kaum LGBT, menyatakan aparat Turki tak punya alasan melarang parade gay di bulan Ramadan.
"Justru pawai ini dan bulan Ramadan seharusnya bisa terjadi beriringan. Tak perlu ada kekerasan," tulis Gaga di akun Twitternya.
Pawai di Istambul ini berselang sehari dari pengesahan pernikahan sejenis di seluruh negara bagian Amerika Serikat. Keputusan Mahkamah Agung AS itu memicu kampanye #LoveWins di dunia maya, mengajak semua orang mendorong kesetaraan hak kaum LGBT dalam kehidupan bermasyarakat.
(mdk/ard)