Dihukum 15 jam di luar rumah karena curi makanan, bocah ini kritis
Bocah enam tahun dalam kondisi kritis usai kedua orangtua menghukumnya karena mengambil makanan di dapur. Bocah ini berada di luar rumah selama 15 jam dalam cuaca sangat dingin dan hanya mengenakan pakaian tidur.
Hanya berlapis baju tidur, bocah enam tahun dihukum berada di luar rumah selama 15 jam. Hal tersebut dilakukan kedua orangtuanya yang mengakibatkan anak itu kini dalam kondisi kritis.
Hukuman tersebut harus dijalani bocah malang itu karena dia mencari sesuatu di dapur untuk dimakan. Insiden ini terjadi di sebuah apartemen di daerah Saint-Josse, Brussel, Belgia.
-
Bagaimana orang tua menghadapi anak yang mengumpat? Jika Anda menunjukkan cara mengelola kemarahan dan mengekspresikan diri tanpa mengumpat, anak Anda akan belajar cara melakukan hal yang sama.
-
Siapa yang bergantian mengasuh anak? Di sinilah peran Irfan Bachdim sebagai suami terlihat jelas. Ia tak segan untuk bergantian menggendong anak bungsu mereka yang masih membutuhkan banyak perhatian, memberikan Jennifer ruang untuk fokus pada pekerjaannya.
-
Kapan orang tua harus bertindak untuk mengatasi anak yang mengumpat? Pada satu fase, anak akan mulai terdengar belajar kata-kata buruk seperti mengumpat atau memaki.
-
Bagaimana orang tua membantu anak belajar dari kesalahannya? Orangtua dapat membantu anak-anak dalam mencari cara yang konstruktif untuk mendekati kesalahan mereka dengan memodelkan perilaku ini.
-
Kenapa orang tua berdoa untuk anak yang sedang jauh? Dengan berdoa, orang tua bisa menghilangkan rasa khawatir saat sedang berjauhan dengan anak sekaligus memohon perlindungan.
-
Bagaimana peran orang tua untuk membantu anak pertama dalam mengatasi bebannya? Peran orang tua sangat penting dalam membantu anak pertama mengatasi beban yang mereka rasakan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orang tua: Menciptakan Lingkungan yang Mendukung: Orang tua dapat membantu anak pertama dengan menciptakan lingkungan yang mendukung dan positif di rumah. Ini termasuk memberikan dukungan emosional dan mengajarkan keterampilan pengaturan emosi.Mengakui dan Menghargai Usaha: Orang tua harus mengakui dan menghargai usaha yang dilakukan oleh anak pertama, bukan hanya fokus pada hasil akhir. Ini dapat membantu mengurangi tekanan untuk selalu sempurna. Membantu Mengelola Tekanan dan Harapan: Orang tua dapat membantu anak pertama dengan mengelola tekanan dan harapan yang diberikan kepada mereka. Ini termasuk memberikan dukungan psikologis dan pelatihan keterampilan manajemen stres.Mengatur Jadwal yang Seimbang: Orang tua dapat membantu anak pertama dengan mengatur jadwal yang seimbang antara waktu belajar, bermain, dan istirahat. Ini penting agar anak dapat belajar secara produktif dan tetap bahagia. Menghindari Perbandingan: Orang tua harus menghindari membandingkan anak pertama dengan saudara-saudaranya atau anak-anak lain. Setiap anak unik dan memiliki kecepatan serta cara belajar yang berbeda.Memberikan Ruang untuk Berbagi: Orang tua harus memberikan ruang bagi anak pertama untuk berbagi perasaan dan pemikiran mereka. Mendengarkan tanpa menghakimi dapat membantu anak merasa didukung dan dipahami. Mendorong Kemandirian: Sementara anak pertama cenderung mandiri, orang tua harus terus mendorong kemandirian ini dengan cara yang sehat, membiarkan mereka membuat keputusan dan belajar dari kesalahan.Menjadi Model Perilaku: Orang tua harus menjadi model perilaku yang baik, karena anak pertama sering meniru perilaku orang tua mereka. Ini termasuk menunjukkan bagaimana menghadapi kesulitan dengan cara yang konstruktif. Mengurangi Beban Tanggung Jawab: Orang tua dapat membantu dengan tidak membebani anak pertama dengan tanggung jawab yang berlebihan, terutama yang seharusnya tidak menjadi beban anak.
"Saat ditemukan anak laki-laki itu sudah tidak sadarkan diri. Dia menderita hipotermia dan kekurangan gizi," kata perwakilan kantor kejaksaan Brussel, seperti dilansir dari laman metro.co.uk, Jumat (30/12).
Sama seperti bocah itu, saudara kembarnya juga dilaporkan mengalami kekurangan gizi. Selain itu, ditemukan juga bekas luka akibat penganiayaan.
Polisi langsung menangkap ibu dari anak-anak tersebut dan ayah tiri mereka karena diduga kuat telah melakukan penyiksaan terhadap anak di bawah umur.
"Ayah tiri mereka telah mengakui semua tuduhan itu, tetapi ibu mereka masih menyangkal," ujar perwakilan kantor kejaksaan.
Dari pemeriksaan, diketahui ibu dari anak-anak itu berkewarganegaraan Prancis, sementara ayah tirinya adalah orang Belgia. Kedua anak kembar itu tidak terdaftar di Belgia sehingga sulit bagi pihak berwenang untuk menjamin dan memantau kesejahteraan mereka.
Baca juga:
Ibu bunuh anak semata wayang karena kesal menangis terus
Boko Haram ajarkan bocah 13 tahun cara perkosa sandera wanita
Tiga bocah dipenggal untuk ritual sihir hitam
Derita bertubi-tubi anak PRT di Yogya jadi pelampiasan emosi majikan