Dimusuhi negara-negara Sunni, Iran mengaku tidak gentar
Bahrain, Kuwait, hingga UEA mendukung Saudi. Iran menuding Saudi cari pengalihan atas kekalahan di Yaman
Negara anggota Liga Arab yang pemerintahannya dikuasai kalangan Sunni ramai-ramai memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, menyusul kehebohan akibat eksekusi mati seorang ulama Syiah terkenal oleh Arab Saudi.
Iran mengklaim tidak gentar melihat dukungan negara Sunni kepada Saudi. Pemutusan diplomatik, menurut Teheran, tidak akan melemahkan negara mereka.
-
Apa yang terjadi dalam pertandingan antara Timnas Indonesia dan Arab Saudi? Pertandingan antara Arab Saudi dan Indonesia berlangsung di Stadion King Abdullah Sports City pada Jumat (06/09/2024) dini hari WIB. Indonesia menunjukkan performa yang baik di babak pertama dan berhasil mencetak gol lebih dulu melalui Ragnar Oratmangoen. Namun, di babak kedua, Arab Saudi mengambil alih kendali permainan dan berhasil menyamakan kedudukan lewat gol Musab Fahz Aljuwayr. Meskipun Arab Saudi mendapatkan penalti menjelang akhir babak kedua, eksekusi yang dilakukan oleh Salem Aldawsari berhasil diblok oleh Maarten Paes. Pertandingan ini pun berakhir dengan skor imbang 1-1.
-
Kapan Timnas Indonesia bermain melawan Arab Saudi? Paes menjadi bagian dari starting eleven dalam pertandingan melawan Arab Saudi yang berlangsung pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
-
Kenapa pertandingan Timnas Indonesia melawan Timnas Arab Saudi penting? Timnas Indonesia dan Timnas Arab Saudi akan saling bertemu pada matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan berlangsung di Stadion King Abdullah pada Jumat, 6 September 2024.
-
Kapan Timnas Indonesia dan Arab Saudi bermain imbang? Timnas Indonesia dan Arab Saudi berbagi poin setelah bermain imbang 1-1 pada pertandingan pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada Jumat, 6 September 2024.
"Semua kebijakan diplomatik tersebut tidak ada kaitannya dengan pembangunan nasional dalam negeri kami. Justru Saudi nantinya yang akan menderita karena bertindak sewenang-wenang pada seorang ulama," kata Jubir Pemerintah Iran, Mohammad Bagher Nobakht, seperti dilansir Kantor Berita AFP, Selasa (5/1).
Iran, sebagai republik Islam bermazhab Syiah, sejak pekan lalu terus mengecam Saudi karena memancung Syekh Nimr al-Nimr, seorang ulama Syiah yang dihormati di seantero Timur Tengah. Unjuk rasa warga Syiah meluas di Iran, Irak, Bahrain, hingga Suriah. Sebagian unjuk rasa berubah menjadi kerusuhan, seperti yang terjadi di Teheran, ketika Kedutaan Saudi dibakar massa.
Kerajaan Arab Saudi lebih dulu memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran akhir pekan lalu, atas alasan kecewa kedubesnya dibakar.
Berikutnya menyusul Bahrain dan Kuwait, yang menarik pulang dubes masing-masing dari Teheran. Uni Emirat Arab tak mengusir diplomat Iran, tapi mengaku menurunkan status hubungan dua negara. Turki belum mengambil langkah apapun, namun membela eksekusi mati Saudi. Bahkan Sudan yang berada di Afrika ikut memutuskan hubungan diplomatik dari Iran, dengan alasan bersolidaritas pada Saudi.
Sikap reaktif Liga Arab mendukung Saudi, serta beramai-ramai memusuhi Iran, menurut Nobakht adalah strategi para pangeran di Riyadh untuk mengalihkan perhatian rakyatnya. Saudi kini sedang mengalami risiko resesi ekonomi karena harga minyak turun serta utang luar negeri meningkat. Di sisi lain, Saudi gagal memenangkan front pertempuran di Yaman, Suriah, maupun Irak.
"Ribut-ribut ini adalah cara mereka mengalihkan perhatian dari pelbagai kekalahan. Saudi ingin mencari pelampiasan," ujarnya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berusaha netral untuk menengahi pertikaian Saudi-Iran. Lembaga internasional itu memperingatkan Iran agar serius menjaga keamanan kantor diplomat asing. Di sisi lain, PBB juga mengecam Saudi karena melakukan hukuman mati yang bisa memicu ketegangan di kawasan.
Nimr adalah ulama Syiah di Saudi yang rajin memprotes kerajaan terkait kebijakan diskriminatif terhadap warga Syiah. Nimr terlibat unjuk rasa damai pada 2011, kemudian ditangkap polisi.
Sejak Raja Salman berkuasa, Saudi semakin agresif melancarkan hukuman mati. Terhitung pada 2015 saja, ada 153 narapidana yang dipancung. Jumlah itu meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Baca juga:
Damaikan konflik, Jokowi akan lobi pemimpin Arab Saudi dan Iran
Indonesia ikut prihatin dengan hubungan Iran-Arab Saudi
Amarah massa Irak, Iran & India protes eksekusi ulama Syiah
Liga Arab ramai-ramai dukung Saudi, musuhi Iran
Begini kronologi alasan Iran-Arab Saudi selalu tidak akur