Dipukuli petugas Amerika, turis China dapat ganti rugi Rp 6 Miliar
Dipukuli petugas Amerika, turis China dapat ganti rugi Rp 6 Miliar. Dia dipukuli dan ditangkap oleh seorang petugas perbatasan ketika sedang berwisata ke Air Terjun Niagara. Dia dicurigai terkait dengan seorang tersangka pengedar narkoba yang baru ditahan.
Turis perempuan bernama Zhao Yan asal Tianjin, China, menuntut pemerintah Amerika Serikat lantaran dia dipukuli dan ditangkap oleh seorang petugas perbatasan ketika sedang berwisata ke Air Terjun Niagara.
Petugas itu ternyata salah memukuli orang. Turis China itu disangka pengedar narkoba.
Laman Russia Today melaporkan, Kamis (10/8), Zhao yang adalah pengusaha dan guru piano berlibur ke Niagara pada 2004. Dia waktu itu sedang dalam urusan bisnis untuk mempelajari pemasaran kayu di Pennsylvania.
Insiden pemukulan terjadi ketika Zhao, 38 tahun, dan dua wanita lain menghindar dari pos pemeriksaan di perbatasan Kanada-AS. Petugas meminta mereka mau diperiksa setelah dicurigai mereka terkait dengan seorang tersangka pengedar narkoba yang baru ditahan.
Petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Robert Rhodes kemudian mengejar Zhao dan meringkusnya lalu membawanya ke trotoar. Jaksa di pengadilan juga mengatakan petugas memakai semprotan lada kepada Zhao.
Foto wajah Zhao yang lebam karena dipukul kemudian menyebar di dunia maya, menimbulkan kemarahan di China.
Dalam pengadilan pada 2015, otoritas AS mengatakan luka memar Zhao itu akibat kesalahannya sendiri karena melarikan diri dari petugas sehingga dia ditendang, dipukuli, dan dilumpuhkan ke tanah. Zhao menuturkan, dia lari karena petugas membuat dia takut.
Namun Hakim Federal Elizabeth Wolford Senin lalu memutuskan Zhao tidak bersalah dan dia harus diberikan ganti rugi sebesar Rp 6 miliar untuk menanggung deritanya di masa lalu dan masa depan serta untuk pengobatan dan kerugian materi lainnya, termasuk kerugian akibat salah tangkap.
Zaho menuturkan peristiwa itu membuat dia malu dan trauma secara mental dan fisik sehingga membuat dia tidak bisa bekerja.
"Insiden itu menyakiti hampir
semua aspek kehidupan saya," ujar Zhao di pengadilan.