Dokter Amerika Jadi Selebtwit di Indonesia karena Bahas Kasus Covid yang Melonjak
Dr Faheem Younus, kepala penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland, telah menjadi seorang selebtwit atau selebritis Twitter, setelah menggunakan akunnya untuk berbagi saran berkaitan dengan virus corona dan tindakan terbaik untuk mengendalikan penyebaran virus tersebut dalam Bahasa Indonesia.
Orang Indonesia telah menemukan sebuah otoritas baru sebagai rujukan soal Covid-19, seorang dokter di Amerika Serikat yang tinggal 16.000 kilometer jauhnya.
Dr Faheem Younus, kepala penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland, telah menjadi seorang selebtwit atau selebritis Twitter, setelah menggunakan akunnya untuk berbagi saran berkaitan dengan virus corona dan tindakan terbaik untuk mengendalikan penyebaran virus tersebut dalam Bahasa Indonesia.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Di mana Dokter Lo dirawat? Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
-
Bagaimana cara dokter menjaga kesehatan? "Saya seorang dokter dan berikut adalah lima hal yang tidak saya lakukan, atau tidak lagi saya lakukan, demi kesehatan saya. Yang pertama adalah mengonsumsi alkohol. Tidak ada jumlah alkohol yang aman untuk kesehatan kita," katanya dalam unggahan video.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan dokter Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
Dia juga mematahkan mitos-mitos seputar Covid-19 seperti klaim minyak kayu putih atau susu kaleng Bear Brand bisa mengobati penyakit tersebut.
Sejumlah kicauannya viral dalam beberapa pekan terakhir, memperkuat statusnya sebagai idola di dunia maya khususnya di Indonesia. Saat ini pengikutnya sebanyak 360.000 di Twitter.
“Dr Faheem Younus sekarang seorang dokter selebtwit di Indonesia. Terima kasih telah peduli, Dr Faheem. Anda adalah ahli dari luar Indonesia yang kami butuhkan saat ini. Tuhan memberkati Anda,” tulis putri mantan Presiden Abdurahman Wahid, Alissa Wahid, di Twitter pada Minggu, dilansir South China Morning Post, Rabu (7/7).
Beban kasus dan angka kematian di Indonesia secara konsisten terus naik sejak 24 Juni. Pada Selasa (6/7), Indonesia melaporkan 31.189 kasus infeksi baru dan 728 kematian.
Kepada This Week in Asia, Faheem mengatakan dia berkicau dalam Bahasa Indonesia merupakan cara terbaik menyampaikan pesan-pesannya agar mudah dipahami saat kasus Covid terus melonjak.
“Saya mengakui kurang dari 25 persen orang Indonesia berbahasa Inggris,” ujarnya melalui surel.
“Mengetahui cepatnya virus akan menyebar di negara paling padat keempat di dunia ini, saya harus melewati batas-batas dan menjangkau orang-orang biasa,” lanjutnya.
Dokter peraih penghargaan yang juga bisa berbahasa Urdu ini menggunakan Google Translate untuk tweet pertamanya dalam bahasa Indonesia pada 2 Juli.
“Saya tahu itu tidak sempurna. Tapi saya tidak akan membiarkan kesempurnaan menjadi musuh baik dalam situasi kritis ini. Sekarang banyak orang-orang Indonesia yang baik hati menawarkan diri untuk menerjemahkan tweet-tweet saya,” jelasnya.
Namun belakangan, pengikutnya yang dari Indonesia memperhatikan kemampuannya dalam menggunakan Bahasa Indonesia meningkat.
Beberapa mitos Covid yang dibantah Yunus seperti penggunaan disinfektan untuk membersihkan permukaan gagang pintu dan ponsel, termasuk mengonsumsi obat herbal seperti jahe dan serai. Dia juga menyinggung soal susu Bear Brand yang banyak diburu belakangan ini, mengatakan “susu ini, atau vitamin, atau ivermectin tidak punya peran dalam pengobatan Covid-19”.
Faheem juga mentweet perihal susu dan obat Covid ini setelah mempelajari jenis-jenis misinformasi yang beredar di tengah masyarakat Indonesia.
Dia juga pernah membuat serangkaian tweet dalam bahasa Spanyol dan Urdu saat kasus Covid melonjak di Amerika Selatan dan Pakistan.
“Selama pandemi ini, saya telah berusaha mengikuti virus tersebut. Seperti polisi ketika memburu orang jahat, saya berusaha membantu negara-negara yang sedang mengalami krisis Covid-19,” jelasnya.
Mudah dipahami
Pakar kesehatan masyarakat dari Asosiasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Hermawan Saputra mengatakan dirinya mengapresiasi upaya tenaga kesehatan asing seperti Faheem untuk membantu menekan kurva pandemi di Indonesia, khususnya jika saran-saran tersebut disertai data ilmiah dan medis.
“Tapi kita juga harus mendengar para ahli yang dekat dengan kita karena situasinya berbeda (negara yang satu dengan negara lainnya,” jelasnya.
“Negara yang berbeda punya sumber daya dan kebijakan yang berbeda, seperti penggunaan obat-obatan tertentu.”
Popularitas Faheem di tengah para pengguna Twitter Indonesia juga memunculkan pertanyaan apakah pengguna internet di Indonesia lebih mendengar dokter negara lain daripada dokter lokal yang memberikan saran yang sama.
Muncul sejumlah respons yang beragam setelah sejarawan Bonnie Triyana mengangkat hal ini di Twitter, tapi lebih banyak menyatakan tweet-tweet Faheem lebih mudah dipahami dan dia juga tidak berkaitan dengan politisi Indonesia.
Faheem Younus mengatakan Indonesia harus mengubah cara penanganan terhadap disinformasi dan mempercepat program vaksinasi untuk menghentikan penyebaran penyakit ini.
“Indonesia punya alasan yang sama seperti hampir setiap negara di mana virus menghancurkan secara massal. Penyangkalan, berpuas diri, disinformasi, dan program vaksinasi yang lemah,” jelasnya.
“Yang harus segera dilakukan pemerintah adalah mengambil alih komunikasi. Mereka harus secara agresif memberantas disinformasi dan mengedukasi massa. Mereka harus membuat bangsa menyadari ancaman nyata virus. Sayangnya, karena mereka tidak melakukannya, virus yang melakukannya.”
(mdk/pan)