Dokter RS Al-Shifa Sebut Pasukan Israel Sita Botol Minum Lalu Mengganti Labelnya dengan Tulisan Ini
Pasukan Israel pada Rabu dini hari menyerbu dan menyerang kompleks Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza.
Al Shifa adalah rumah sakit terbesar di Gaza, tidak hanya menampung para pasien korban serangan Israel tetapi juga para pengungsi yang rumahnya hancur.
Dokter RS Al-Shifa Sebut Pasukan Israel Sita Botol Minum Lalu Mengganti Labelnya dengan Tulisan Ini
Pasukan Israel pada Rabu dini hari menyerbu dan menyerang kompleks Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza. Al Shifa adalah rumah sakit terbesar di Gaza, tidak hanya menampung para pasien korban serangan Israel tetapi juga para pengungsi yang rumahnya hancur.
Amerika Serikat yang selama ini selalu mendukung Israel memperlihatkan ketidakpuasan mereka atas tindakan Israel di Gaza. Terutama, dalam konteks peningkatan jumlah kematian warga sipil di Gaza.
- Dokter di Gaza Kecam Keras Dokter Israel yang Dukung Pengeboman Rumah Sakit
- Israel Bom Daerah Dekat RS Al-Quds di Gaza, Ancam Petugas Medis, Pasien, dan Pengungsi Agar Segera Evakuasi
- Dokter di Gaza Ungkap Kondisi Korban Kekejaman Israel Lebih Mengerikan dari yang Ada di Film-Film
- Indonesia Kutuk Keras Serangan Bom Israel ke RS Gaza, Desak Akses Kemanusiaan Dibuka
Meskipun AS dan Israel memiliki aliansi yang kuat, ada ketidaksetujuan yang muncul karena Israel dianggap mengabaikan seruan AS untuk menahan diri.
Situasi di Gaza semakin genting, khususnya setelah militer Israel melakukan invasi ke Rumah Sakit Al-Shifa yang merupakan penopang utama bagi penduduk Gaza yang menderita.
Kompleks medis terbesar di Gaza itu dikuasai pasukan penjajah Israel kemarin setelah serangan semalam penuh yang melibatkan puluhan tentara menyerbu rumah sakit.
Aljazeera juga mengutip sumber yang mengatakan "sekitar 30 orang (telah) dibawa keluar dari gedung dan ditelanjangi. Mereka berada di halaman rumah sakit, dengan mata tertutup, dikelilingi oleh tiga tank. Ada satu tank tepat di depan unit gawat darurat yang menargetkan setiap benda yang bergerak di dalam bangunan ini."
Sumber menambahkan, tank-tank Israel yang mengelilingi rumah sakit "meledakkan gudang obat-obatan dan peralatan medis."
Menurut pernyataan Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania, Israel mengubah Rumah Sakit Al-Shifa menjadi pusat "penahanan dan penyiksaan."