Donald Trump Datangi Gedung Putih Bertemu Joe Biden, Ini Tujuannya
Ini adalah kunjungan pertama Trump ke Washington DC setelah kemenangannya dalam Pemilihan Presiden AS 2024.
Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump (78), mengunjungi Gedung Putih di Washington DC, yang merupakan kantor dan kediaman lamanya, pada Rabu (13/11). Trump datang atas undangan Presiden AS saat ini, Joe Biden (81).
Pertemuan Biden-Trump ini menunjukkan keinginan akan peralihan kekuasaan yang damai dan lancar. Pertemuan yang berlangsung hampir dua jam ini diawali dengan sesi foto di mana keduanya berjabat tangan. Biden menyampaikan selamat kepada Trump dan berharap proses transisi berjalan dengan baik.
- FOTO: Momen Donald Trump Temui Joe Biden di Gedung Putih, Ini yang Dibicarakan
- Kunjungan ke AS, Presiden Prabowo 'Janjian' Bertemu Donald Trump: Saya Ingin Hampiri Anda Secara Langsung
- VIDEO: Jadwal Prabowo ke Luar Negeri Bulan ini, Akan Temui Donald Trump & Presiden AS Joe Biden
- VIDEO: Donald Trump Makin Ngegas Usai Joe Biden Mundur dari Pilpres AS 2024
"Kami berharap bisa melaksanakan, seperti yang kami katakan, transisi yang lancar. Kami melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan Anda mendapatkan akomodasi yang Anda butuhkan. Dan kita akan punya kesempatan untuk membicarakan beberapa hal itu hari ini. Selamat datang. Selamat datang kembali," ungkap Biden, seperti dikutip The Guardian pada Kamis (14/11).
"Terima kasih banyak. Politik itu sulit dan dalam banyak kasus, sangat tidak menyenangkan, tetapi hari ini politik sedang bagus. Saya sangat menghargai transisi yang begitu mulus ini. Saya sangat menghargainya, Joe," balas Trump.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, menjelaskan Biden dan Trump terlibat dalam diskusi pribadi yang substansial bersama kepala staf Gedung Putih, Jeff Zients, dan Susie Wiles, yang akan menjabat saat Trump mulai berkuasa pada Januari mendatang. Biden menyebut Trump ramah dan datang dengan sejumlah pertanyaan terperinci, meskipun Jean-Pierre menolak untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai pertanyaan-pertanyaan tersebut.
"Para pemimpin membahas undang-undang pendanaan pemerintah yang perlu disahkan oleh Kongres sebelum 21 Desember, dan pendanaan bantuan bencana setelah badai musim gugur ini," kata Jean-Pierre, seperti dikutip dari NPR.
Dia menambahkan, durasi pertemuan menunjukkan bahwa mereka melakukan percakapan mendalam mengenai berbagai isu.
"Ini bukan tentang Presiden Biden atau Presiden terpilih Trump. Ini tentang rakyat Amerika Serikat dan apa yang benar bagi rakyat Amerika Serikat," kata Jean-Pierre.
Di sisi lain, penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, mengungkapkan Biden menekankan kepada Trump pentingnya dukungan AS terhadap Ukraina dalam menghadapi Rusia demi kepentingan keamanan nasional. Trump dan banyak pembantunya telah menunjukkan skeptisisme terhadap bantuan AS untuk Ukraina.
Ibu Negara Jill Biden juga menyambut kedatangan Trump dengan memberikan surat tulisan tangan untuk Melania Trump, yang tidak hadir dalam kunjungan tersebut. Pertemuan ini secara efektif menandai akhir dari karier politik Biden. Dalam debat pertama Pilpres AS 2024 di Atlanta, Georgia, pada Juni, Biden tampil kurang baik dan terlibat dalam perdebatan kecil dengan Trump mengenai permainan golf.
Hal ini memicu serangkaian peristiwa yang membuat Biden mundur dan mendukung Kamala Harris sebagai calon presiden dari Partai Demokrat. Meskipun Trump sering menggambarkan Biden dengan sebutan negatif, pada hari Rabu mereka berhasil mengadakan pertemuan dengan tenang dan sopan.