Dua Biarawati di AS Selewengkan Dana Rp 7,3 Miliar Buat Main Judi
Keduanya mengaku menyalahgunakan dana dari Sekolah St. James di kota Torrance, dekat Los Angeles, untuk berjudi di Las Vegas.
Dua biarawati dari sekolah Katolik di California, Amerika Serikat, mengaku telah menggelapkan uang senilai USD 500.000 (Rp 7,3 miliar). Keduanya mengaku menyalahgunakan dana dari Sekolah St. James di kota Torrance, dekat Los Angeles, untuk berjudi di Las Vegas.
Suster Mary Kreuper yang telah bekerja menjadi kepala sekolah selama 29 tahun dan Suster Lana Chang yang telah bekerja sebagai guru selama 20 tahun di sekolah tersebut mencuri uang sekolah selama periode setidaknya satu dekade. Mereka pun mengaku menggunakan uang tersebut untuk perjalanan dan perjudian.
-
Bagaimana Inggris Raya mengatur perjudian online? Inggris Raya adalah tujuan utama lainnya bagi perusahaan rintisan kasino daring. Negara ini memiliki pasar perjudian yang diatur dengan baik, dengan Komisi Perjudian Inggris (UKGC) yang mengawasi industri tersebut.
-
Siapa yang mengatur perjudian di Inggris? Ketentuan perjudian di Inggris diatur oleh Komisi Perjudian Inggris atau UK Gambling Commission.
-
Bagaimana judi menjadi candu? Judi menjadi candu ketika seseorang lepas kendali atau mengalami kompulsif.
-
Bagaimana cara mengatasi kecanduan judi? Kecanduan judi bisa diobati melalui berbagai cara, termasuk terapi kelompok, sesi individu, dan pengobatan.
-
Siapa saja yang terjerat kecanduan judi online? Mirisnya, pelaku judi online tidak hanya masyarakat sipil. Beberapa anggota bersenjata seperti polisi hingga TNI bahkan terjerat aktivitas candu ini.
-
Kenapa judi online bisa menyebabkan kecemasan? Kekhawatiran terkait keuangan akibat kerugian judi online dapat menyebabkan timbulnya kecemasan yang berlebihan pada individu yang kecanduan.
Kedua biarawati yang dikenal berteman baik itu baru saja pensiun dari jabatannya ketika ulah mereka terbongkar. Menurut Keuskupan Los Angeles, kasus penggelapan uang ini diketahui setelah dilakukan audit rutin.
Gereja Katolik St James menyatakan bahwa kedua biarawati tersebut mengaku menyesal atas perbuatan mereka. Untuk saat ini, pihak gereja telah melaporkan tindakan ini kepada polisi, namun tidak ada tuntutan kriminal yang akan diajukan terhadap keduanya.
"Para suster telah mengakui penyelewengan dana tersebut dan bersedia bekerja sama dalam penyelidikan," demikian pernyataan dikeluarkan pihak gereja, seperti dikutip dari laman BBC, Selasa (11/12).
"Komunitas kami prihatin dan merasa sangat kecewa dengan situasi ini. Kami pun menyesal karena telah menorehkan cidera pada hubungan panjang kami dengan pihak sekolah," tambah pernyataan itu.
Sementara itu, monsignor gereja Michael Meyers menyatakan pesan disampaikan dua biarawati tersebut.
"Suster Mary dan Suster Lana telah menyatakan kepada saya dan meminta saya menyampaikan pada kalian, bahwa mereka merasakan penyesalan yang mendalam atas tindakan mereka dan meminta pengampunan serta doa dari kalian," kata Meyers.
Selain dua biarawati itu, para biarawati lain juga diduga terlibat dengan kasus ini. Mereka diduga menutup-nutupi ulah biarawati tersebut dengan cara menyetor sejumlah cek yang ditujukan untuk keperluan sekolah dan biaya lain ke rekening terpisah. Saat ini, pihak orangtua murid telah diberitahu mengenai kasus ini.
Baca juga:
Menteri Prancis Minta Trump Tidak Campuri Urusan Dalam Negeri
Ini Isi Transkrip Pembicaraan Detik-detik Khashoggi Tewas Dibunuh
Mantan Direktur FBI Serukan Rakyat AS Sekuat Tenaga Lengserkan Trump di Pemilu 2020
Tak Cuma Amerika Serikat, Huawei Juga Diboikot di Negara-Negara Ini
Amerika Serikat Terus Dukung Koalisi Saudi di Yaman
Masuk Pekan Keempat, Protes di Prancis Mulai Mereda