Dua Nelayan WNI Korban Sandera Abu Sayyaf Akan Dipulangkan 26 Desember
Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Filipina Sinyo Harry Sarundajang sudah berada di Zamboanga, Filipina Selatan, untuk menemui WNI yang berhasil selamat yakni Maharudin bin Lulani dan Samiun bin Maneun.
Dua nelayan Indonesia yang menjadi korban penyanderaan kelompok militan Abu Sayyaf berhasil diselamatkan militer Filipina kemarin di Panamao, wilayah selatan Filipina.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Filipina Sinyo Harry Sarundajang sudah berada di Zamboanga, Filipina Selatan, untuk menemui WNI yang berhasil selamat yakni Maharudin bin Lulani dan Samiun bin Maneun.
-
Kenapa elang Filipina terancam punah? Ancaman utama mereka adalah kehilangan habitat akibat pertanian, pertambangan, perburuan, penebangan, dan perubahan iklim.
-
Siapa prajurit TNI AU yang berhasil mengalahkan petarung Filipina di Byon Combat Showbiz Vol 3? Ya, prajurit TNI AU yang bernama Praka Ongen Saknosiwi ini berhasil meraih kemenangan pada gelaran Byon Combat Showbiz Vol 3.
-
Bagaimana wanita tersebut dimakamkan? Berdasarkan hasil penelitian kerangka, tinggi wanita tersebut sekitar 152 cm. Kerangkanya ditemukan berbaring telentang di samping kerangka suaminya, namun yang mengejutkan para ilmuwan, bagian atas kepalanya hilang.
-
Di mana elang Filipina yang terlihat di video ini mendiami? Dikenal dengan sebutan 'elang pemakan monyet' di wilayahnya, burung ini memiliki reputasi yang legendaris di dalam hutan hujan yang lembab di kepulauan Filipina.
-
Kenapa pelatih Filipina mengeluh tentang wasit Yudi Nurcahya? Ia merasa Filipina berpotensi meraih kemenangan jika wasit Yudi Nurcahya memberikan penalti kepada mereka.
-
Bagaimana Filipina menjadi negara merdeka? Baru tanggal 4 Juli 1946, republik Filipina mencapai kemerdekaan penuh setelah mencapai kesepakatan dengan Amerika. Manuel Roxas mengambil kembali sumpahnya sebagai Presiden pertama Republik Filipina, setelah menyepakati perjanjian dengan Amerika Serikat.
"Sekarang saya sudah berada di kota Zamboanga. Di kota Zamboanga ini para tahanan-tahanan kita itu sudah ada di sini dua orang. Mereka ditahan sudah 90 hari yang lalu," ujar Sinyo kepada Liputan6.com, Senin (23/12).
Sinyo menambahkan, masih ada satu WNI lagi yang belum diselamatkan dari Abu Sayyaf, dan militer Filipina masih melakukan upaya penyelamatan. Sinyo telah menjemput dua WNI itu sekitar pukul 11 siang waktu Filipina.
Dalam Keadaan Sehat
Mereka ditemui di tempat tentara Western Mindanao Command (WestMinCom), yang seperti Kodam di Filipina. Sinyo juga memastikan dua WNI dalam keadaan sehat.
"Kesehatan mereka prima, bagus, mereka tidak dipukul-pukul. Sangat sehat," tegasnya.
Selanjutnya, Sinyo akan membawa dua WNI itu ke Manila pada siang ini. Rencananya, dua WNI yang jadi korban sandera Abu Sayyaf itu akan segera dibawa pulang ke Tanah Air.
"Kemungkinan besar tanggal 26 (Desember) saya akan bawa mereka ke Jakarta. Ke Kemlu untuk menyerahkan untuk Menteri Luar Negeri dan Menlu serahkan kepada keluarga," pungkasnya.
Sinyo juga menegaskan telah memberikan kabar duka cita dari Indonesia kepada pemerintah Filipina. Tercatat, ada seorang tentara yang gugur ketika melakukan serangan fajar pada Minggu pagi, 22 Desember 2019.
Beri Penghormatan Terakhir
Ketika berkunjung ke markas militer, Dubes Sinyo juga menyempatkan memberi penghormatan di depan peti mati prajurit yang gugur saat melawan Abu Sayyaf. Sinyo juga sempat berbincang dengan tentara yang merupakan saudara dari prajurit tersebut.
Selain itu, Dubes Sinyo juga menelepon Menlu Retno Marsudi saat memberikan penghormatannya, kemudian menyerahkan telepon genggamnya pada perwakilan militer untuk berbicara langsung dengan Menlu Retno.
"Saya telah menyampaikan berita duka dari Presiden dan Ibu Menteri Luar Negeri kepada mereka karena satu prajurit meninggal," ujar Sinyo.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)