Emmerson Mnangagwa resmi jadi presiden, ini harapan rakyat Zimbabwe
Mantan Wakil Presiden Zimbabwe, Emmerson Mnangagwa, resmi dilantik menjadi presiden menyusul pengunduran diri dari pemimpin sebelumnya Robert Mugabe. Mnangagwa diambil sumpahnya di stadion olahraga nasional di Harere di hadapan ribuan pendukungnya, pejabat, dan juga diplomat asing.
Mantan Wakil Presiden Zimbabwe, Emmerson Mnangagwa, resmi dilantik menjadi presiden menyusul pengunduran diri dari pemimpin sebelumnya Robert Mugabe. Mnangagwa diambil sumpahnya di stadion olahraga nasional di Harere di hadapan ribuan pendukungnya, pejabat, dan juga diplomat asing.
"Saya, Emmerson Dambudzo Mnangagwa, bersumpah sebagai presiden Republik Zimbabwe bahwa saya akan setia terhadap negara dan mematuhi, menjunjung tinggi, serta mempertahankan konstitusi dan juga semua hukum berlaku di Zimbabwe," sumpahnya, sebagaimana dikutip dari laman CNN, Jumat (24/11).
Mnangagwa dipastikan akan menduduki jabatan presiden sampai pemilihan umum tahun depan digelar. Rencananya dia juga akan mengajukan diri sebagai kandidat presiden di pemilu berikutnya.
Sesaat setelah Mnangagwa mengambil sumpah jabatan, rakyat Zimbabwe seolah bisa bernapas lega. Kini, di bawah kepemimpinan baru, mereka berharap Zimbabwe bisa memiliki masa depan lebih baik. Sebab yang mereka inginkan saat ini adalah perubahan dan juga terobosan kebijakan.
Sebagaimana diketahui, saat dipimpin oleh Mugabe, Zimbabwe mengalami masa-masa terburuk dalam sejarah. Situasi ekonomi yang merosot tajam sampai membuat rakyatnya merasakan penderitaan tak berkesudahan.
Dampak dari situasi ekonomi tersebut menyebabkan dolar Zimbabwe jatuh, inflasi meroket hingga 500 miliar persen, angka pengangguran yang meningkat hingga 90 persen, bahan bakar kian langka, dan rakyat kekurangan uang serta makanan hingga melakukan penjarahan.
"Saya harap dia tidak melanjutkan kebijakan licik yang pernah kami saksikan di bawah pemerintahan mantan presiden itu," kata seorang ibu tunggal berusia 36 tahun, Tsitsi Mushure, dikutip dari Bloomberg.
"Orang-orang butuh pekerjaan, saya pun membutuhkannya. Semua hal tidak pernah berjalan dengan baik sebelumnya, tidak hanya bagi saya tetapi bagi seluruh rakyat di negeri ini," lanjutnya.
Harapan tersebut tidak hanya disuarakan oleh warga, tetapi juga oleh pejabat dari partai oposisi maupun sejumlah pengamat. Anggota partai oposisi berharap pemilu yang akan berlangsung tahun depan bisa dilakukan secara bebas dan adil.
Seorang pengamat dari Institut Keamanan untuk Pretoria, Derek Matyszak, berharap bahwa Mnangagwa bisa mengembalikan nama baik Zimbabwe di mata internasional dan membawa perekonomiannya kembali stabil.
"Pemimpin baru perlu menunjukkan wajah baru yang lebih ramah kepada masyarakat internasional mengingat sekarang negara ini sedang berada di ambang krisis ekonomi. Jika krisis itu tak teratasi, pasukan militer tidak akan digaji dan kudeta lain mungkin akan terjadi lagi," ujarnya.