Empat cerita orang kaya rela tinggalkan harta demi hidup sederhana
Tidak semua orang kaya gemar hidup mewah, berfoya-foya buang duit.
Menjadi seorang yang bergelimang harta menjadi dambaan setiap manusia. Melalui harta, mereka bisa mendapatkan apa saja yang diinginkan.
Seperti seorang bernama Dan Bilzerian. Tengok saja akun Instagramnya, Bilzerian kerap mengunggah foto pesta gilanya, di rumah maupun di atas Yacht dan dikelilingi gadis-gadis bertelanjang dada. Tak hanya itu, dia juga kerap memamerkan mobil mewah dan senjata-senjata berat miliknya.
Namun ternyata, tidak semua orang tajir melakukan tindakan seperti Bilzerian. Sebagian dari mereka memilih meninggalkan harta untuk mencoba hidup sederhana. Memulai hidup berkecukupan demi tujuan mulia.
Berikut empat cerita orang rela tinggalkan harta demi hidup sederhana yang dihimpun merdeka.com dari beragam sumber:
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Bagaimana cara kata-kata berkelas ini bisa menginspirasi orang? "Life isn't about finding yourself. Life is about creating yourself." - George Bernard Shaw (Hidup bukanlah tentang menemukan dirimu sendiri. Hidup itu tentang menciptakan dirimu sendiri)
-
Siapa yang menjadi pendakwah muda inspiratif? Jeffry Al-Buchori memiliki nama populer Uje, adalah seorang pendakwah atau ustad yang tampil dengan mengemas bahasa dakwahnya dengan bahasa-bahasa anak muda.
-
Siapa yang terinspirasi oleh kisah Kukuh? Hidup pria asal Bekasi ini penuh berjuangan hingga akhirnya bisa sukses seperti sekarang.
Sudah malas hidup kaya, taipan muda China jual semua hartanya
Seorang taipan muda China sudah bosan hidup kaya gara-gara kecelakaan. Kini dia membuang semua hartanya dan memilih tinggal di sebuah rumah mungil dekat pegunungan.
Surat kabar South Morning China Post melaporkan, Sabtu (22/11), Liu Jingchong asal Provinsi Guangdong, mantan pengusaha di bidang manufaktur dan tekstil besar ini mengubah gaya hidupnya setelah mobil dikendarainya menabrak pagar pembatas jalan.
Bukan lantaran dia terluka, justru kecelakaan kecil itu tak menggores kulitnya sedikit pun. Peristiwa nahas itu terjadi di tempat jauh dari keramaian di Provinsi Qinghai. Alih-alih beli mobil baru untuk mengganti kendaraan rusak, dia malah berdiam di sebuah hotel dan membaca buku tentang ajaran Buddha.
Dia amat tersentuh dengan kalimat Buddha berbunyi 'Harta hanya membuat menderita'. Akhirnya dia menjual seluruh kekayaannya. "Saya tidak menyepi atau hidup sendiri. Saya sangat senang jika ada seseorang mau mengunjungi saya dan berbagi pengalaman. Saya mencintai kehidupan saya yang sekarang," ujar Liu.
Di rumah mungilnya dia membangun perpustakaan pribadi banyak diisi buku-buku soal ajaran Buddha dan kesederhanaan.
Demi tolong ratusan anjing terlantar, miliuner ini rela bangkrut
Rasa cinta dari seseorang terhadap hewan peliharaan kadang memang dapat memunculkan sebuah tindakan yang sangat luar biasa. Pria di China ini merupakan salah satu orang yang rela mengorbankan segala harta bendanya demi menolong anjing-anjing yang terlantar.
Dilansir dari Shanghaiist, seorang pria di Changchun yang bernama Wang Yan ini rela menjadi bangkrut demi membuat sebuah pusat penyelamatan hewan untuk menjadi rumah yang menyenangkan bagi anjing-anjing terlantar. Pria berusia 29 tahun yang berasal dari kota Gelong di provinsi Jilin ini sebelumnya memiliki harta yang berlimpah. Tetapi sejak tahun peristiwa kehilangan hewan peliharaannya di tahun 2012 semua mulai berubah.
Yan menceritakan bahwa dia mati-matian mencari anjingnya tetapi tidak kunjung ditemukan. Akhirnya seseorang menyarankannya untuk ke tempat pembantaian hewan di sekitar situ. Ketika ke tempat itu lah dia mulai sadar bahwa ternyata banyak anjing-anjing yang bernasib malang. Walaupun anjingnya tidak dapat ditemukan tetapi kunjungannya ke tempat pembantaian hewan itu lah yang mengubah pikirannya.
Menggunakan kekayaan yang dimilikinya itulah Wang akhirnya membeli tempat tersebut dan mendirikan tempat perlindungan dan pemeliharaan hewan pada sebuah pabrik baja di sekitar situ. Seiring waktu dia mulai membangun lebih banyak lagi rumah perlindungan dan mengumpulkan anjing-anjing terlantar di rumah tersebut.
Saat ini terdapat sekitar 215 anjing yang ada di tempat tersebut. Yan merawat anjing-anjing tersebut hingga ada orang yang berminat mengadopsi mereka. Walaupun sempat kaya raya tetapi usaha yang dilakukannya ini membuat Yan kini memiliki banyak utang. Walaupun begitu dia tetap berjuang sepenuh tenaga untuk menolong anjing-anjing tersebut dan menolak sumbangan berupa uang yang diberikan padanya.
Pria ini tinggalkan harta demi hidup sederhana dengan istri di desa
Pria kaya bernama Yao Nanshan, 60 tahun, meninggalkan seluruh kekayaan dan gaya hidup orang kota untuk tinggal di desa bersama istri yang menjadi cinta sejatinya.
Dia menikahi Liu Lijuan, wanita yang menolongnya ketika dia tersesat di pegunungan ketika sedang berlibur. Sejak kejadian itu dia terus berhubungan dengan Liu dan akhirnya Desember lalu mereka menikah.
Mengutip dari situs People's Daily Online, surat kabar the Daily Mail melaporkan, Rabu (13/4), Yao memutuskan meninggalkan bisnis restorannya di Sevilla, Spanyol, selama 30 tahun, untuk menjalani hidup sederhana di desa.
Demi hidup di desa, Yao meninggalkan tujuh rumah yang dia punya di Kota Qingtian, sebelah tenggara China.
Pada 2002 Yao kehilangan istri pertamanya karena kanker perut. Sejak itu dia merasa tidak punya tujuan hidup meski kaya raya.
Dalam perjalanan liburan di gunung pada akhir 2013, Yao dan temannya tersesat dan ketinggalan bus untuk kembali ke Qingtian.
Mereka berdua akhirnya harus mengetuk pintu rumah warga desa untuk menumpang menginap. Rumah yang ketuk itu adalah milik Liu.
Yao kemudian mengatakan betapa ramah dan baiknya Liu meski dia hidup dalam kemiskinan di desa.
Pasangan yang saling tertarik sejak pertemuan pertama mereka itu akhirnya terus berhubungan meski Yao kembali ke Spanyol untuk menjalankan bisnis restorannya. Yao akhirnya kembali bertemu Liu dan menyatakan cintanya.
Setelah mengumumkan mereka akan menikah, Yao memberikan seluruh harta dan bisnisnya kepada ketiga anaknya dari pernikahan sebelumnya.
Menurut laporan Yao telah membeli sebuah pemondokan kecil untuk tinggal bersama istrinya di desa.
Pria tajir ini tinggalkan harta miliaran, pilih jadi biksu
Jingchong, 39 tahun, lelaki asal China, mengalami titik balik dalam kehidupannya pada 2012 setelah kecelakaan yang menimpanya.
"Saya punya banyak uang. Saya suka dengan hidup seperti itu tapi semuanya berubah ketika saya dan seorang teman mengalami kecelakaan di daerah terpencil di Provinsi Qinghai," ujar Jinchong, seperti dilansir situs Odditycentral, Rabu (12/4).
Pada saat itu keduanya terpaksa harus menginap di hotel karena mereka belum bisa bepergian jauh akibat luka kecelakaan.
"Satu-satunya yang saya lakukan adalah membaca buku tentang Buddha. Itu mengubah hidup saya."
Jingchong kemudian memutuskan dia ingin menjadi biksu dan pindah ke Pegunungan Zhongnan di Provinsi Shaanxi, meninggalkan seluruh hartanya bernilai miliaran, termasuk tujuh mobil, rumah mewah ala istana dan rumah untuk berlibur.
Setelah dua tahun menyepi di gunung, dia akhirnya berhenti berbisnis tekstil dan bergabung ke sebuah kuil di sebelah timur China. Di sana di bekerja di dapur umum.
Dia merasa harta benda duniawi tidak akan pernah bisa membuat manusia merasa puas. Orang akan selalu ingin punya rumah lebih besar, pekerjaan lebih baik, kendaraan mewah dan seterusnya.
Selama dua tahun tinggal di gunung, menyepi menjadi biksu, memang bukan hal mudah bagi Jingchong. Dia hidup dalam kesendirian, bermeditasi, membaca, menulis kaligrafi. Dia menanam sayur-sayuran dan sebulan sekali mengunjungi kota kecil terdekat untuk membeli beras, minyak, dan gandum.
"Kondisi saat itu sulit. Ranjang saya terbuat dari batu bata dan tak ada listrik ketika musim dingin tiba. Tapi saya tidak merasa kedinginan. Mungkin itu karena saya suka tinggal di sana dan fokus menjalani apa yang saya suka."
Jinchong merasa selama dua tahun itu dia berhasil bertahan hidup tanpa apa-apa.
"Saya sekarang merasa tidak lagi butuh uang," ujarnya.