Empat daftar lobi asing selama Jokowi menjabat
Jokowi seolah tak bisa didikte asing.
Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan jajaran kabinetnya memang telah memperlihatkan kinerja mereka pada bangsa ini. Termasuk hal-hal berkaitan dengan hubungan luar negeri. Kasus mencuat yakni pencurian ikan oleh nelayan asing dan yang paling hangat, eksekusi mati dengan tersangka warga asing.
Mulai 'rempong' beberapa negara ini mulai melancarkan lobi dan permohonan agar Indonesia sedikit iba pada mereka dan warganya. Seluruh rayuan dilakukan pelbagai cara. Mulai dari mengirim surat hingga layangkan kecaman keras, bahkan ada yang ngambek pada Jokowi.
Dilansir dari pelbagai sumber. Lobi apa saja yang telah melayang dari negara dunia selama Jokowi memimpin negeri ini? Berikut ulasannya.
-
Bagaimana Belanda menguasai wilayah Batak? Sistem baru ini mengubah cara Belanda dalam menguasai daerah dengan menerapkan kolonialisme dan imperialisme dengan melakukan politik ekspansi. Pax Netherlandica ini dilakukan dalam penguasaan di tanah Batak. Selain menguasai wilayah, Belanda pun juga membawa pengaruh budaya baru, yaitu penyebaran agama kristen yang tergabung dalam gerakan Rijnsche Zending dan tokoh penyebarannya yaitu Nommensen.
-
Kenapa Jaka Sembung melawan Belanda? Ia juga akan meyakinkan masyarakat bahwa kolonialisme merupakan bentuk perbudakan dan akan merugikan kampung ketika sudah berhasil dikuasai.
-
Apa yang dilakukan pasukan Belanda seusai mendarat? Dalam buku berjudul Brigade Ronggolawe, keesokan paginya yakni pada 19 Desember 2023, pasukan Belanda yang datang melalui pantai Glondong menyebar ke beberapa tempat.
-
Kapan pasukan Belanda mendarat di Tuban? Pendaratan Sehari sebelum agresi militer belangsung, pada 18 Desember 1948, warga Desa Glondonggede, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban digemparkan dengan kedatangan kapal perang di desanya.
-
Dimana pasukan Belanda mendarat di Jawa Timur? Kabupaten Tuban, Jawa Timur menjadi lokasi pendaratan pasukan agresi militer Belanda ke-II.
-
Apa yang dilakukan para tentara Belanda saat pelarian dari Jepang? Pada akhir Februari 1942, Cilacap penuh sesak oleh pengungsi yang berdatangan dalam jumlah besar dari berbagai kota di Pulau Jawa. Mereka hendak melarikan diri dari serbuan Jepang menuju kota kecil bernama Broome yang terletak di bagian barat Australia.
Taiwan mohon RI tak tangkap nelayannya
Kapal nelayannya sering dibom oleh Menteri Perikanan Susi Pudjiastuti, pemerintah Taiwan dikabarkan sampai memohon-mohon agar negara ini tak menenggelamkan dan melarang nelayannya cari ikan di Indonesia.
Direktur Deputi Perikanan Taiwan Tsay Tzu mengatakan pihaknya akan mendiskusikan hal ini dengan lembaga perikanan Taiwan. Lobi dengan Indonesia akan dilakukan sesegera mungkin.
"Pemerintah akan berdiskusi dengan lembaga perikanan kami mengenai keputusan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia. Kabarnya mereka akan melarang 40-60 kapal tuna kami beroperasi di perairan mereka," ujarnya.
Perairan Indonesia sendiri merupakan rute migrasi ikan tuna. Tsay Tzu juga menambahkan apabila kapal Taiwan dilarang beroperasi di wilayah tersebut, mereka akan pindah ke wilayah untuk mencari ikan.
Menurutnya, wajar saja jika pemerintah Indonesia berusaha menjaga wilayah perairan mereka, namun Taiwan sendiri masih berharap agar Indonesia tidak akan menjalankan keputusan itu secara keras. Apalagi dia menjanjikan seluruh kapal yang datang ke perairan Tanah Air punya izin resmi.
Lobi presiden Brasil agar Jokowi tak hukum mati warganya
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Tony Spontana mengatakan Presiden Brasil Dilma Rousseff menelepon Presiden Joko Widodo untuk meminta warganya bernama Marco Moreira tidak dihukum mati akibat kasus narkoba.
Tony menyebut permohonan presiden Brasil itu tidak akan menunda atau membatalkan eksekusi terhadap enam terpidana narkoba.
Tony mengatakan Jokowi menolak permohonan Rousseff itu dengan mengatakan keputusan itu sudah melalui prosedur hukum yang berlaku di Indonesia. Tony menuturkan eksekusi terhadap warga Brasil itu tidak akan merusak hubungan kedua negara.
Namun dilansir Rousseff ngambek lantaran Jokowi tak mendengar permintaan dia. Rousseff sampai mengatakan seabad lebih warganya tak ada yang dieksekusi di pelbagai belahan dunia.
Topik pilihan: Kasus Narkoba WNA | razia WNA
Lobi PM Australia pada Jokowi seputar eksekusi warganya
Pemerintah Australia menyatakan akan mengerahkan seluruh upaya menyelamatkan dua warga negaranya yang akan dihukum mati oleh Indonesia. Menteri Luar Negeri Julie Bishop dalam jumpa pers di Ibu Kota Canberra mengatakan surat resmi telah dikirim kepada Presiden Joko Widodo.
Lobi ini, menurut Bishop, diupayakan terjadi langsung antara pemimpin tertinggi masing-masing negara, seperti dilansir Channel News Asia.
"Surat permohonan itu ditulis langsung oleh Perdana Menteri Tony Abbott," kata Bishop.
Dua warga Negeri Kanguru yang menunggu giliran maju ke hadapan regu tembak adalah Myuran Sukumaran dan Andrew Chan. Keduanya adalah anggota jaringan 'Bali Nine' yang dulu menyelundupkan heroin 8,2 kilogram ke Pulau Dewata pada 2005. Permohonan grasi keduanya sudah ditolak Desember 2014, tapi jadwal eksekusi belum ditentukan.
Bishop mengaku komunikasi awal dengan Indonesia sudah dilakukan sejak bulan lalu. Jawaban Kementerian Luar Negeri sama dengan yang diterima Belanda dan Brasil, bahwa Indonesia mengalami darurat narkoba sehingga memerlukan hukuman mati untuk menimbulkan efek jera.
"Kami menghormati posisi Indonesia itu, tapi Australia menilai hukuman mati bukan jawaban mengatasi persoalan narkoba," kata Bishop.
Namun kabar terakhir Jokowi menolak permintaan Abbott. Dua warga Australia kasus narkoba tetap akan dieksekusi.
Topik pilihan: Kasus Narkoba WNA | razia WNA
Lobi Belanda pada Jokowi
Pemerintah Belanda kemarin mengajukan permohonan dibatalkannya hukuman mati bagi warga negaranya bernama Ang Kiem Soei yang menjadi terpidana mati narkoba di Indonesia.
Menteri Luar Negeri Belanda Bert Koenders kemarin mengatakan kepada wartawan, Kiem Soei adalah benar warga negara Negeri Kincir Angin. Dia menyatakan pemerintah Belanda melakukan semua hal yang bisa diupayakan untuk mencegah eksekusi mati terhadap warganya.
"Kami tengah mencoba semua jalan--internasional hingga ke tahapan tertinggi, kami mencoba mencegah hukuman mati itu," kata Koenders kepada stasiun televisi dan radio Belanda NOS.