Fatwa 'perkosa istri' dari ulama Salafi Mesir timbulkan kecaman
"Dalam hal ini suami terpaksa (untuk menyerahkan istrinya) dan tidak berkewajiban (membela istrinya)," kata Burhami.
Ulama Mesir dan Wakil Presiden Al-Da'wa Al-Salafiya (Panggilan Salafi), Yasser Burhami, telah memicu kontroversi setelah mengeluarkan fatwa terbaru yang memungkinkan pria untuk membiarkan istri mereka diperkosa jika mereka takut hidup mereka terancam.
Sementara dalam fatwa lainnya, Burhami dengan nyata menggambarkan bagaimana seorang pria harus benar-benar melihat istrinya telah melakukan hubungan seksual dengan pria lain sehingga dia dapat mengklaim sebagai kasus perzinahan dan karena itu sang suami berhak untuk membunuh istrinya, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Jumat (25/4).
-
Apa yang ditemukan petani di Mesir? Seorang petani di Ismailia, Mesir menemukan sebuah prasasti batu kuno berusia 2.600 tahun yang didirikan oleh Firaun Apries, yang memerintah Mesir dari tahun 589 hingga 570 SM.
-
Apa yang Meisya Siregar lakukan di Mesir? Meisya Siregar terlihat berada di Mesir, dan ia membagikan momen keberadaannya di sebuah bangunan bersejarah di negara tersebut di Instagram dengan akun Berada di Mesir Bangunan itu terlihat dari kejauhan, dan Meisya Siregar menggunakan bangunan itu sebagai latar belakang dalam fotonya.
-
Siapa yang menemani Meisya Siregar di Mesir? Kebahagiaan terpancar dari Meisya Siregar bersama Bebi Romeo. Mereka terlihat selalu harmonis dan bahagia.
-
Bagaimana patung banteng Mesir ditemukan? Empat belas tahun kemudian, pada 1966, patung banteng Apis dari perunggu Mesir ditemukan di halaman sekolah yang sama oleh seorang siswa yang sedang melakukan kelas olahraga di luar ruangan. Saat melompat, salah satu anak laki-laki mendarat di atas paku yang menonjol dari tanah.
-
Siapa firaun yang patungnya ditemukan di Mesir? Tim arkeolog gabungan Mesir-Amerika menemukan potongan tubuh bagian atas dari patung firaun Ramses II ketika menggali di wilayah Minya, Mesir.
-
Apa tujuan utama Kemendag dalam kunjungan ke Mesir? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
Burhami menerbitkan fatwanya itu di situs Anasalafy.com, yang dikaitkan dengan gerakan Panggilan Salafi, sayap spritual dari Partai Al-Nur Mesir. Dia menjelaskan memungkinkan seorang istri untuk diperkosa sama saja seperti kerampokan uang.
"Dalam hal ini sang suami terpaksa (untuk menyerahkan istrinya) dan tidak berkewajiban (untuk membela istrinya)," kata dia.
Fatwa itu langsung mendapat kecaman di Mesir dan menimbulkan protes di media sosial.
Assaeed Mohammad Ali, seorang pejabat di Kementerian Agama Mesir, mengatakan kepada koran Al-Masry Al-Youm bahwa fatwa Burhami tidak memiliki dasar baik itu dalam syariah Islam atau hukum negara pada umumnya.
"Setiap muslim harus melindungi kehormatannya bahkan jika itu harus membawa mereka ke penjara atau pada kematian. Pengorbanan untuk melindungi kehormatan seorang istri adalah kewajiban agama," dia menjelaskan.
Fatwa kontroversial Burhami juga memicu kritikan dari para cendekiawan di Universitas al-Azhar, salah satu pusat utama pendidikan sastra Arab dan pengkajian Islam Sunni di dunia.
Syekh Ali Abu al-Hasan, mantan kepala komite fatwa Al-Azhar, yang dikutip oleh situs Elaph, mengatakan fatwa Burhami tidak mendasar pada syariah Islam dan melindungi kehormatan seorang wanita adalah kewajiban seorang suami dan keluarganya.
Mohammad al-Shahat al-Jundi, seorang anggota Dewan Penelitian Islam, juga mengkritik fatwa Burhami dan mengatakan hal itu tidak mendasar pada setiap patokan yang dapat diandalkan.
Tetapi Syekh Ali Hatem, seorang juru bicara untuk Dewan Pemerintahan dari Panggilan Salafi, membela koleganya itu dan menuduh penyusup tidak disebutkan namanya telah mencoba untuk menciptakan krisis dan menimbulkan masalah.
Dia mengatakan pertanyaan-pertanyaan yang diminta terkait fatwa itu seperti sebuah 'perangkap'.
"Syekh Burhami menekankan kewajiban untuk membela kehormatan. Tetapi jika suami tertentu tidak mampu mempertahankan dirinya, sehingga dia bisa mati dan kehormatan istrinya akan membahayakan, apa yang bisa dia lakukan? Dia diperbolehkan untuk memilih antara mengorbankan kehormatan istrinya atau melindungi hidupnya," ujar dia, dalam pernyataan yang dikutip oleh Al-Masry Al-Youm.
Fatwa aneh lainnya yang mengatakan bahwa berdasarkan agama seorang muslim dapat membunuh istrinya jika dia ketahuan tertangkap melakukan hubungan seksual dengan pria lain, juga membuat Burhami mendapat gelombang kritikan lainnya.
Anggota Dewan Penelitian Islam Mesir, Al-Jundi, juga mengecam fatwa itu dan mengatakan semua klaim perzinahan harus dibawa ke pengadilan dan pembunuhan bukan sebuah bentuk dari hukuman dalam kasus terbukti perzinahan.
"Dalam kasus perzinahan, seorang suami tidak dapat melanggar hukum dan mendapatkan hak-hak mereka dengan cara memperlihatkan kekuatan dari lengan mereka," ucap Al-Jundi kepada situs Youm7.
Burhami, yang merupakan seorang ulama garis keras, membuat pernyataan itu dalam menanggapi pertanyaan yang diajukan di websitenya.
Dua hari lalu, Kementerian Agama Mesir melarang ulama Salafi itu dalam memberikan khotbah di setiap masjid di Mesir, meski mereka beralasan larangan itu dikeluarkan lantaran Burhami bukan lulusan Al-Azhar.
Baca juga:
Bom mobil tewaskan jenderal polisi senior Mesir
Pemilu presiden di Mesir hanya tampilkan dua kandidat
Diperintah Tuhan, Murtada mundur dari bursa calon presiden Mesir
Kampus Al-Azhar Mesir keluarkan 51 mahasiswa sebab ikut demo
Pengadilan Mesir penjarakan 119 pendukung Mursi