7 Cara Melawan Nafsu Menurut Islam, Perlu Dipraktikkan
Setiap umat muslim dianjurkan untuk mengendalikan nafsu agar tidak berbuat dosa dan melanggar agama.
Cara melawan nafsu menurut Islam ini bisa dipraktikkan. Dalam Islam, dijelaskan bahwa manusia tidak hanya dianugerahi dengan akal pikiran, tetapi juga dikaruniai nafsu. Nafsu yang diberikan Allah kepada manusia menjadi salah satu ujian tersendiri. Di mana manusia perlu mengendalikan hawa nafsu buruk agar tidak berbuat dosa.
Meski begitu, mengendalikan dan melawan hawa nafsu bukan suatu hal yang mudah. Dalam hal ini, Islam memberikan beberapa anjuran tentang cara melawan nafsu yang dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
-
Mengapa penting mengendalikan nafsu? Mengendalikan nafsu adalah salah satu aspek penting dalam menjaga keseimbangan hidup dan meraih keridhaan Allah SWT.
-
Bagaimana cara menghindari maksiat? Menurut ajaran Islam, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menghindari perbuatan maksiat:1. Taqlid: Mengikuti tuntunan dan perintah Allah serta Rasul-Nya yang terdapat dalam Al-Quran dan Hadis.2. Memperkuat Iman: Memperkuat iman dan kesadaran bahwa Allah Maha Mengetahui dan Maha Melihat segala perbuatan manusia, baik terang maupun tersembunyi. 3. Menjauhi Lingkungan Negatif: Menghindari lingkungan dan pergaulan yang dapat memengaruhi seseorang untuk melakukan perbuatan maksiat.4. Menjaga Pandangan: Menjaga pandangan agar tidak terjerumus dalam godaan dan godaan syahwat yang dapat memicu perbuatan maksiat.5. Menjauhi Situasi Berbahaya: Menjauhi situasi atau keadaan yang dapat memicu nafsu dan memudahkan seseorang untuk melakukan perbuatan maksiat. 6. Membiasakan Diri Berdoa: Meminta perlindungan dan petunjuk dari Allah SWT dalam setiap langkah yang diambil.7. Meningkatkan Ilmu: Meningkatkan pengetahuan tentang ajaran Islam dan mendalami makna serta hikmah di balik larangan melakukan perbuatan maksiat.8. Membangun Kesadaran Diri: Membangun kesadaran diri tentang akibat dan dampak negatif dari perbuatan maksiat baik di dunia maupun di akhirat. 9. Berpegang pada Etika: Mematuhi norma dan etika Islam dalam pergaulan sosial, baik dalam hubungan antara sesama manusia maupun dalam hubungan dengan Allah SWT.10. Mengisi Waktu dengan Kegiatan Bermanfaat: Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat dan produktif, sehingga tidak memberi kesempatan bagi pikiran dan nafsu untuk terjerumus dalam perbuatan maksiat.
-
Apa yang dimaksud dengan nafsu? Nafsu merupakan bagian dari fitrah manusia yang memiliki kecenderungan untuk menginginkan berbagai kenikmatan duniawi.
-
Bagaimana cara meredam amarah menurut Islam? Salah satu cara meredakan emosi dalam Islam adalah berwudhu. Ketika seseorang marah, Rasulullah menganjurkan untuk berwudhu.
-
Bagaimana sholat dapat mencegah perbuatan keji? 'Dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya daripada ibadah-ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Surat Al-Ankabut ayat 45).'
-
Gimana cara ngontrol nafsu makan biar ga berlebihan? Menyadari dampak makanan bagi tubuh bisa membantu mengendalikan diri dari makan berlebihan. Memikirkan konsekuensi kesehatan dari makanan yang dikonsumsi dapat menjadi pendorong untuk memilih makanan yang lebih sehat dan terhindar dari kebiasaan makan berlebihan.
Berikut, kami rangkum berbagai cara melawan nafsu menurut Islam dan penjelasan lainnya, bisa disimak.
Apa itu Nafsu
Sebelum dijelaskan cara melawan nafsu menurut Islam, perlu dipahami terlebih dahulu apa itu nafsu.
Nafsu adalah perasaan atau emosional jiwa yang cenderung mengarah pada sesuatu yang disukai. Nafsu dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan orientasinya: nafsu terpuji dan nafsu tercela. Nafsu terpuji, seperti cinta dan kasih sayang, mendorong individu untuk melakukan hal-hal positif dan bermanfaat, sedangkan nafsu tercela, seperti kebencian dan serakah, cenderung mengarah pada tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Hawa nafsu dapat berfungsi sebagai teman atau musuh dalam kehidupan. Bila diarahkan dengan baik, hawa nafsu bisa menjadi motivasi untuk mencapai tujuan yang baik. Namun, jika tidak terkendali, hawa nafsu akan menuntun pada perilaku negatif.
Nafsu Lawwamah adalah salah satu jenis nafsu yang berfungsi sebagai pengingat dan pengontrol diri. Nafsu ini sering kali muncul ketika seseorang merasa bersalah atau tidak puas atas perilakunya. Nafsu Lawwamah dapat mendorong individu untuk merenung dan memperbaiki diri, sehingga menjadi alat refleksi yang membantu dalam pengembangan karakter dan moralitas.
Hakikat Nafsu
Sebelum dijelaskan cara melawan nafsu, penting juga dipahami hakikat nafsu. Hakikat nafsu dalam konteks sifat tercela pada manusia merupakan dorongan instingtif yang seringkali menjerumuskan individu ke dalam perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Allah Subhanahu Wa ta'ala. Nafsu berperan sebagai penghalang yang menghalangi hamba dari ketaatan dan ketundukan kepada Tuhan, mendorongnya untuk mengikuti jalan yang menyesatkan, seperti dalam bentuk syahwat dan keinginan yang berlebihan.
Manusia dapat dikelompokkan berdasarkan pengendalian nafsunya. Pertama, golongan yang dikalahkan oleh nafsu, di mana mereka terjebak dalam perilaku tercela dan menjauh dari ketaatan. Kedua, golongan yang mampu mengendalikan nafsunya, yaitu mereka yang mengarahkan dorongan tersebut menuju hal-hal yang sesuai dengan syariat, sehingga dapat mendekatkan diri kepada Allah.
Penting untuk menghindari syubhat (hal-hal yang meragukan) dan syahwat agar tidak terjerumus pada perilaku yang tercela. Dengan menjaga diri dari kedua hal tersebut, seseorang dapat mencapai ketaatan dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa ta'ala.
Cara Melawan Nafsu Menurut Islam
Setelah memahami pengertian dan hakikat, selanjutnya akan dijelaskan cara melawan nafsu menurut Islam. Melawan nafsu memang bukan suatu hal yang mudah. Meski begitu, terdapat beberapa cara melawan nafsu menurut anjuran Islam yang bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, sebagai berikut:
- Mengingat Allah (Zikir): Mengingat Allah melalui zikir dapat menenangkan hati dan mengurangi hasrat duniawi yang berlebihan. Allah berfirman dalam Al-Qur’an, "Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram" (QS Ar-Ra'd: 28). Dengan menguatkan hubungan spiritual dengan Allah, nafsu akan lebih mudah dikendalikan.
- Berpuasa: Puasa adalah salah satu cara yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk mengendalikan nafsu, terutama nafsu syahwat. Rasulullah bersabda, "Wahai para pemuda! Barangsiapa di antara kalian memiliki kemampuan untuk menikah, maka menikahlah. Namun, barangsiapa yang belum mampu, hendaknya dia berpuasa, karena puasa adalah tameng baginya." (HR. Bukhari dan Muslim).
- Memperbanyak Ibadah: Melakukan ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur'an, dan berdzikir bisa menjadi cara efektif untuk menjaga diri dari pengaruh negatif nafsu. Ibadah yang konsisten menjadikan seseorang lebih sadar akan tanggung jawabnya sebagai hamba Allah.
- Menghindari Hal-Hal yang Mengundang Nafsu: Islam menganjurkan umatnya untuk menjauhi hal-hal yang dapat merangsang atau memicu nafsu, seperti melihat atau mendengar sesuatu yang tidak bermanfaat, bergaul dengan lingkungan yang buruk, atau mendekati perbuatan maksiat. Dengan menjaga pandangan dan pendengaran, seseorang dapat menghindari rangsangan yang memperbesar nafsu.
- Berteman dengan Orang yang Sholeh: Lingkungan dan teman memiliki pengaruh besar dalam kehidupan seseorang. Islam menganjurkan untuk memilih teman yang sholeh, karena mereka dapat memberi nasihat, mengingatkan, dan menjadi contoh dalam mengendalikan nafsu.
- Menjaga Pikiran dan Hati: Pikiran yang negatif atau terlalu berfokus pada hal-hal duniawi dapat memicu nafsu. Menjaga hati dari hasad, iri, dan tamak sangat penting dalam proses pengendalian nafsu. Bersihkan hati dengan taubat dan selalu ingat akan kehidupan akhirat.
- Memohon Pertolongan kepada Allah: Nafsu adalah bagian dari ujian kehidupan, dan untuk menghadapinya, umat Islam dianjurkan untuk selalu berdoa memohon pertolongan dan perlindungan dari Allah. Salah satu doa yang bisa dibaca adalah, “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari buruknya hawa nafsu dan keburukan diriku sendiri.”
Dampak Buruk Mengikuti Nafsu
Setelah mengetahui cara melawan nafsu menurut Islam, terakhir akan dijelaskan dampaknya. Mengikuti nafsu yang ada dalam diri sendiri tentu akan berdampak buruk pada kehidupan. Terlebih jika hal ini dilakukan secara terus menerus. Berikut adalah berbagai dampak buruk jika mengikuti nafsu:
- Jauh dari Allah dan Kehidupan Spiritual: Mengikuti nafsu akan membuat seseorang semakin jauh dari Allah karena ia lebih mengutamakan keinginan duniawi dibandingkan kewajiban ibadah dan ketaatan. Ketika seseorang mengutamakan hawa nafsunya, ia akan kehilangan ketenangan batin dan kedamaian yang didapat dari hubungan spiritual dengan Allah.
- Melakukan Perbuatan Dosa: Nafsu seringkali membawa seseorang pada perbuatan maksiat dan dosa seperti zina, mencuri, menipu, dan berbuat zalim kepada orang lain. Nafsu yang tidak terkendali membuat seseorang melanggar batasan-batasan syariat yang telah ditetapkan oleh Allah.
- Mengabaikan Akhirat: Orang yang terus mengikuti nafsu akan cenderung terfokus pada kehidupan duniawi dan melupakan persiapan untuk kehidupan akhirat. Hal ini mengakibatkan ia tidak memprioritaskan amal ibadah, tidak memperhatikan perintah dan larangan Allah, dan kehilangan pahala serta kebaikan di akhirat kelak.
- Menyebabkan Kerusakan Jiwa dan Mental: Nafsu yang tak terkendali sering membuat seseorang gelisah, tidak puas, dan selalu merasa kurang. Hal ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan stres karena nafsu cenderung menuntut hal-hal yang tidak terjangkau atau tidak sesuai dengan kemampuan seseorang.
- Merusak Hubungan Sosial: Nafsu yang berlebihan bisa merusak hubungan dengan keluarga, teman, atau orang lain. Misalnya, seseorang yang dikuasai nafsu keserakahan akan rela mengkhianati orang lain demi keuntungan pribadi, yang berujung pada permusuhan dan kehancuran hubungan sosial.
- Menimbulkan Kebodohan dan Kehilangan Kontrol Diri: Mengikuti nafsu membuat seseorang kehilangan kontrol diri dan pertimbangan akal sehat. Nafsu sering membuat seseorang mengambil keputusan yang tidak rasional, tanpa memikirkan akibat jangka panjang. Hal ini bisa menjerumuskan seseorang dalam berbagai masalah hidup.
- Menghancurkan Karir dan Reputasi: Nafsu yang tidak terkendali, seperti nafsu amarah, keserakahan, atau syahwat, bisa merusak karir seseorang. Misalnya, seseorang bisa kehilangan pekerjaan atau reputasi karena tindakannya yang didorong oleh nafsu, seperti berbuat curang, terlibat skandal, atau bersikap tidak profesional.
- Mengakibatkan Kebinasaan Fisik: Nafsu bisa membawa seseorang pada perilaku yang merugikan kesehatan fisiknya, seperti kecanduan makanan berlebih, narkoba, minuman keras, atau seks bebas. Semua ini bisa menyebabkan kerusakan pada tubuh dan bahkan mengakibatkan penyakit serius atau kematian dini.