FOTO: Arkeolog Peru Temukan Kerangka Pendeta Pacopampa Berusia 3.000 Tahun di Makam Kuno
Jasad pendeta tersebut dimakamkan di bawah enam lapisan abu bercampur tanah hitam, dengan mangkuk keramik hias dan segel cat tubuh untuk ritual kuno.
Pemakaman ini diyakini sebagai bentuk penghormatan bagi tokoh agama di wilayah Andean.
FOTO: Arkeolog Peru Temukan Kerangka Pendeta Pacopampa Berusia 3.000 Tahun di Makam Kuno
Sejumlah arkeolog di Peru utara menemukan makam berusia 3.000 tahun yang mereka yakini seorang tokoh dan pemimpin agama di sebuah wilayah Andean sekitar tiga ribu tahun yang lalu.
Pendeta tersebut dijuluki "Pendeta Pacopampa", yang mengacu pada zona arkeologi dataran tinggi tempat makam itu ditemukan.
Jasad pendeta tersebut dimakamkan di bawah enam lapisan abu bercampur tanah hitam, dengan mangkuk keramik hias dan segel cat tubuh ritual kuno yang sering digunakan bagi orang-orang elit.
- FOTO: Penampakan Patung Dewa Lamassu yang Terkubur Hampir 3.000 Tahun di Irak
- FOTO: Berkat Teknologi Ini, Ilmuwan Ungkap Wajah Asli Gadis Inca yang Jadi Tumbal Ritual 500 Tahun Lalu di Peru
- FOTO: Arkeolog Temukan Mumi Berusia 1.000 tahun di Lingkungan Perumahan Peru, Wujudnya Mengejutkan
- FOTO: Penemuan Fosil Paus Purba yang Hidup 40 Juta Tahun Lalu, Lokasinya Ada di Tengah Gurun Pasir
Dua segel cat juga ditemukan di sepanjang tepi atas makam, satu dengan wajah antropomorfik menghadap ke timur dan satu lagi dengan desain jaguar menghadap ke barat.
Menurut Kementerian Kebudayaan Peru dalam sebuah pernyataannya, penemuan ini menjadi bukti adanya ritual kuno yang digunakan untuk orang-orang yang memiliki kedudukan tinggi di masa itu.
Pemimpin penggalian situs, Yuji Seki mengatakan ukuran makam cukup besar, dengan diameter hampir dua meter dan kedalaman satu meter.
Dia menyebut penemuan ini “sangat aneh,” saat melihat posisi jenazah yang berbaring telungkup dengan separuh tubuhnya menjulur dan kaki disilangkan.
Jazadnya juga ditemukan bersama dengan tulang yang dibentuk menjadi tupu.
Tupu adalah sebuah peniti besar yang digunakan oleh penduduk Andean Amerindian untuk memegang jubah dan ponco, hingga bisa digunakan untuk memegang selimut wanita.